Prospek Emiten Pertambangan

Kamis, 07 Februari 2019 | 07:05 WIB
Prospek Emiten Pertambangan
[]
Reporter: Intan Nirmala Sari, Rezha Hadyan | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan saham sektor pertambangan masih berlanjut di awal tahun ini. Ini nampak dari indeks sektor tambang yang menguat 8,3% di Januari 2019. Padahal sepanjang tahun lalu, indeks sektor tambang pun telah naik 11,45%.

Pada tahun ini, kenaikan sektor tambang berasal dari semua jenis emiten tambang. PT Timah Tbk (TINS), misalnya, sepanjang tahun ini harganya telah naik 80,79%. Begitu juga Bumi Resources Tbk (BUMI) yang naik 57,28%.

Hal ini menunjukkan hampir semua jenis komoditas tambang, baik energi ataupun mineral, ikut terkerek. Kepala Riset Narada Aset Manajemen Kiswoyo Adi Joe mengungkapkan, menguatnya harga saham pertambangan tahun 2019 sebagian besar ditopang kenaikan harga komoditas.

Para analis yakin, penguatan harga saham emiten tambang masih akan berlanjut di tahun ini. Analis Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hardy berpendapat, kenaikan harga komoditas pertambangan seperti emas, nikel dan batubara masih bisa lanjut hingga awal Februari 2019.

Menurut dia, pelaku pasar gencar membeli saham emiten tambang karena berharap kinerja emiten membaik, sejalan dengan kenaikan harga komoditas.

Namun menurut Kiswoyo, kenaikan harga komoditas tampaknya hanya akan berlangsung sementara. Analis Mirae Sekuritas Andy Wibowo juga melihat potensi penguatan harga emiten tambang tidak akan berlangsung lama.

Sebab, menurut Andy, untuk sektor tambang batubara misalnya, angka ekspor batubara thermal Australia di Desember terlihat kurang bagus. Bahkan tidak terlihat peningkatan pemintaan tambahan.

Ini karena persediaan batubara China sudah terpenuhi. "Kami melihat lebih banyak risiko penurunan daripada potensi kenaikan, karena perkiraan persediaan minyak di Amerika Serikat juga meningkat," jelas Andy. Seperti diketahui, kenaikan harga minyak sangat mempengaruhi harga komoditas energi lain, termasuk batubara.

Untuk prospek komoditas nikel, Andy memperkirakan, pergerakan juga akan cenderung turun. Sebab produksi bijih nikel global cenderung stabil, sedangkan permintaan berpotensi menurun. Meski begitu, William Hartanto, Analis Panin Sekuritas, masih menyarankan saham tambang yang belum naik kencang, seperti ADRO dan INDY.

Bagikan

Berita Terbaru

Serap 48% Capex, Hasnur Internasional (HAIS) Bakal Kerek Kapasitas Angkut Hingga 15%
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 15:53 WIB

Serap 48% Capex, Hasnur Internasional (HAIS) Bakal Kerek Kapasitas Angkut Hingga 15%

Alokasi dana tersebut digunakan untuk menambah armada baru guna memperkuat operasional, salah satunya dengan membeli kapal tunda dan tongkang.

Langkah Pincang Sepatu Lokal Menghadapi Selundupan
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 14:00 WIB

Langkah Pincang Sepatu Lokal Menghadapi Selundupan

Di tengah maraknya sepatu selundupan, produsen sepatu lokal menolak menyerah. Pabrikan sepatu di Tangerang sampai Jawa Timur mulai ekspansif.

Ini Cara BATA Mengencangkan Tali Sepatu Pasca Tutup Produksi
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 13:00 WIB

Ini Cara BATA Mengencangkan Tali Sepatu Pasca Tutup Produksi

Cara bata mengencangkan tali sepatu dengan mengambil produksi sepatu dari pihak ketiga.                      

IHSG Anjlok Sepekan, Ini Biang Kerok dan Prediksi Pekan Depan
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 11:32 WIB

IHSG Anjlok Sepekan, Ini Biang Kerok dan Prediksi Pekan Depan

Dari lima hari perdagangan sepekan periode 13-17 Oktober 2025, IHSG turun dalam empat hari perdagangan dan hanya naik sehari pada Kamis (16/10).

Dirut Indokripto Koin Semesta Menyukai Saham Sebagai Investasi
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 09:00 WIB

Dirut Indokripto Koin Semesta Menyukai Saham Sebagai Investasi

Ade Wahyu, Direktur Utama PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) berinvestasi sebagai proses pendewasaan diri dalam mengelola risiko.

Total Bangun Persada Tbk (TOTL) Tambah Kegiatan Usaha Konstruksi
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 08:00 WIB

Total Bangun Persada Tbk (TOTL) Tambah Kegiatan Usaha Konstruksi

Mengupas profil PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) yang tengah gencar menambah 10 kegiatan usaha di bidang konstruksi

Beli Kapal Tanker, Emiten Tommy Soeharto Ini Merogoh Kocek  US$ 26,93 juta
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:35 WIB

Beli Kapal Tanker, Emiten Tommy Soeharto Ini Merogoh Kocek US$ 26,93 juta

Pembelian kapal tersebut sejalan dengan strategi pertumbuhan dan pengembangan usaha GTSI sebagai perusahaan di bidang usaha pelayaran.

Quick Commerce Terdorong Gaya Hidup Serba Cepat
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Quick Commerce Terdorong Gaya Hidup Serba Cepat

Industri quick commerce yang melayani belanja kebutuhan sehari-hari, saat ini mendapat banyak permintaan dari masyarakat urban.

Pinjaman Daring hingga Layanan Gadai, Jadi Pilihan Lintas Generasi
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Pinjaman Daring hingga Layanan Gadai, Jadi Pilihan Lintas Generasi

Masyarakat mencari sumber dana cepat dan fleksibel. Pinjaman daring, paylater, hingga layanan gadai, jadi pilihan lintas generasi.

Saat Tetes Tebu Menjelma Jadi Angsa Putih
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:15 WIB

Saat Tetes Tebu Menjelma Jadi Angsa Putih

Pemerintah berencana menerapkan program mandatori pencampuran etanol 10% dalam bensin. Dan, telah membuat peta jalan bioetanol dari tetes tebu

INDEKS BERITA

Terpopuler