Prospek Reksadana Terproteksi Masih Menarik

Rabu, 17 Juli 2019 | 05:38 WIB
Prospek Reksadana Terproteksi Masih Menarik
[]
Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren kenaikan harga surat utang negara (SUN) diprediksi bakal menjadi penopang kinerja reksadana terproteksi di paruh kedua tahun ini. Maklum saja, investor reksadana terproteksi dapat capital gain dari kenaikan harga SUN ini.

Hingga kemarin, harga SUN acuan tenor 10 tahun mencapai 108,187. Ini jadi harga tertinggi yang dicetak oleh SUN seri FR0078. Sepanjang tahun ini, harga SUN acuan tersebut sudah naik 5,93%.

Karena itu, Direktur Batavia Prosperindo Yulius Manto mengatakan, adanya potensi penguatan harga obligasi menjadi sentimen paling menarik bagi reksadana ini. Hal tersebut berkat peluang pemangkasan suku bunga acuan atawa Bank Indonesia 7-day repo rate (BI 7-DRR). "Suku bunga acuan diperkirakan akan dipangkas di 2019 dan di 2020," kata dia.

Berkaca dari kondisi tersebut, maka produk reksadana terproteksi masih layak dikoleksi. "Dari produk-produk kami yang sedang ditawarkan, kami melihat minat pada capital protected fund masih tinggi," tambah Yulius.

Selain itu, kebutuhan masyarakat akan produk CPF masih tinggi. Ini karena ada fitur dividen tetap yang membuat investor bisa menerima arus kas terlepas dari kondisi pasar modal sedang naik ataupun turun.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menambahkan, jika suku bunga Bank Indonesia benar turun, maka reksadana terproteksi masih mampu memberi imbal hasil di atas 8%.

Untuk saat ini, kebutuhan reksadana terproteksi memang cukup besar. Hanya saja, ada beberapa tantangan yang perlu menjadi perhatian investor sebelum membeli reksadana terproteksi. "Tantangan utama reksadana di tahun depan yakni insentif pajak, di mana saat ini pajak atas kupon obligasi masih 5% dan tahun depan bakal menjadi 10%," jelas Wawan.

Tingginya pajak atas kupon reksadana terproteksi akan menekan yield reksadana tersebut. Karena itu Wawan menyarankan, saat ini adalah waktu yang tepat bagi investor untuk masuk ke reksadana terproteksi. "Kalau setelah suku bunga BI turun, reksadana pendapatan tetap yang justru lebih diuntungkan," jelas Wawan.

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 31,63%% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (8 Juni 2025)
| Minggu, 08 Juni 2025 | 09:23 WIB

Profit 31,63%% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (8 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (8 Juni 2025) Rp 1.904.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 31,63% jika menjual hari ini.

Dari Kamar Murah ke Pemberdayaan Komunitas
| Minggu, 08 Juni 2025 | 06:35 WIB

Dari Kamar Murah ke Pemberdayaan Komunitas

Di balik reputasinya sebagai penyedia kamar murah dan layanan check-in kilat, OYO punya ambisi lebih besar. Apa itu?

 
Tak Sekadar Batal Haji, Layanan Furoda Berbuntut Panjang
| Minggu, 08 Juni 2025 | 06:20 WIB

Tak Sekadar Batal Haji, Layanan Furoda Berbuntut Panjang

Ribuan calon jemaah haji furoda gagal berangkat ke Tanah Suci. Tak hanya calon jemaah yang gundah gulana, agen travel juga pusing alang kepalang. 

 
Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:50 WIB

Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil

Bermain kini bukan hanya urusan anak-anak. Playground kini menjadi ruang pelepas penat bagi orang dewasa. Apa peluang bisnisnya?

 
Kopdes Melaju Buat Siapa?
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:10 WIB

Kopdes Melaju Buat Siapa?

​Hingga awal Juni, sebanyak 78.000 lembaga Kopdes Merah Putih sudah terbentuk melalui musyawarah desa khusus.

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:32 WIB

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing

Beberapa saham yang terkena aksi jual asing dalam sepekan terakhir ini, masih dapat dicermati untuk trading jangka pendek

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:25 WIB

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis

 Sejumlah emiten mulai dari sektor teknologi, kesehatan, hingga energi, memperluas bisnis dengan membentuk anak usaha baru.

Prospek Saham DSNG yang Siap  Menebar Dividen Rp 24 Per Saham
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:23 WIB

Prospek Saham DSNG yang Siap Menebar Dividen Rp 24 Per Saham

PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 254,39 miliar dari buku tahun 2024.

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:19 WIB

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen

Mengupas rencana bisnis perusahaan ritel fesyen, PT Mega Perintis Tbk (ZONE) di tengah persaingan industri yang ketat

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:00 WIB

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini

Potensi kontraksi PMI masih dapat berlanjut, terlebih jika pasca negosiasi tarif dalam 90 hari tidak mendapatkan keputusan win-win.

INDEKS BERITA

Terpopuler