Proyek LNG Masela yang Dimenangkan Inpex Corporation Belum Mendapat Izin Amdal

Rabu, 07 Agustus 2019 | 05:23 WIB
Proyek LNG Masela yang Dimenangkan Inpex Corporation Belum Mendapat Izin Amdal
[]
Reporter: Filemon Agung | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inpex Corporation tak bisa langsung tancap gas mengembangkan proyek kilang darat (offshore) liquefied natural gas (LNG) Abadi Blok Masela di Kepulauan Tanimbar. Sebab, mereka belum mendapatkan izin analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) proyek ini. Selaku Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), Inpex baru melaksanakan sosialisasi kepada pemerintah daerah (pemda) setempat.

Vice President Corporate Services Inpex Masela Ltd, Nico Muhyiddin mengemukakan pihaknya kemarin sudah menggelar sosialisasi terkait dengan Amdal. Sosialisasi itu berlanjut pada Kamis (8/8) besok kepada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar di Saumlaki, kemudian berlanjut dengan konsultasi publik kepada masyarakat di sejumlah desa di Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

Nico menyebutkan, sosialisasi Amdal terkait pengembangan proyek LNG Abadi rencananya meliputi beberapa fasilitas utama beserta potensi dampaknya.

Pertama, pembangunan dan pengoperasian sumur gas bawah laut dan fasilitas Subsea Umbilicals, Risers and Flowlines (SURF) di lepas pantai Arafura. Kedua, Floating Production, Storage and Offloading Facilities (FPSO) atau Fasilitas Pengolahan di lepas pantai Arafura.

Ketiga, Gas Export Pipeline (GEP) atau pipa gas bawah laut dari FPSO ke Gas Receiving Facility (GRF) atau fasilitas penerima gas di darat. Keempat, fasilitas kilang Onshore Liquefied Natural Gas (OLNG) di darat. Kami menampung saran, masukan dan tanggapan (SPT) dari berbagai pemangku kepentingan, ujar Nico, Selasa (6/8).

Kelak, SPT tersebut akan menjadi bahan dalam proses pelingkupan dan identifikasi dampak potensial di dalam Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA ANDAL), baik dampak positif maupun negatif atas rencana pengembangan proyek LNG Abadi sesuai aturan.

Secara paralel, Inpex juga tengah melakukan persiapan untuk pekerjaan desain detail atau Front End Engineering Design (FEED) LNG Abadi. Sebelum melakukan aktivitas FEED, tahapan penting lainnya adalah penyelesaian Keputusan Akhir Investasi atau Final Investment Decision (FID), tahapan konstruksi dan tahapan produksi. Namun Nico belum menjabarkan lebih lanjut, kapan tahapan tersebut bisa rampung.

Bagikan

Berita Terbaru

Berusaha Tetap Bertahan Kini Karyawan Indofarma (INAF) Hanya Tersisa 21 Orang Saja
| Selasa, 04 November 2025 | 19:18 WIB

Berusaha Tetap Bertahan Kini Karyawan Indofarma (INAF) Hanya Tersisa 21 Orang Saja

Setelah anak usahanya, PT Indofarma Global Medika pailit, Indofarma (INAF) mencoba tetap bertahan dengan melaksanakan pengurangan karyawan.

Era Keemasan Ekspor Batubara Indonesia ke Tiongkok Kian Menjauh
| Selasa, 04 November 2025 | 19:09 WIB

Era Keemasan Ekspor Batubara Indonesia ke Tiongkok Kian Menjauh

Industri batubara Indonesia kini perlu bersiap-siap dengan risiko bisnis besar sejalan dengan turunnya ekspor ke Tiongkok.

Bitcoin Volatil Ekstrem, Berikut Alternatif Koin Crypto Lain
| Selasa, 04 November 2025 | 16:38 WIB

Bitcoin Volatil Ekstrem, Berikut Alternatif Koin Crypto Lain

Ethereum (ETH) berada dalam watchlist karena dijadwalkan meluncurkan upgrade besar bernama Fusaka ke mainnet pada 3 Desember 2025.

Prabowo Akan Siapkan Rp 1,2 Triliun Per Tahun Buat Bayar Utang Whoosh
| Selasa, 04 November 2025 | 14:57 WIB

Prabowo Akan Siapkan Rp 1,2 Triliun Per Tahun Buat Bayar Utang Whoosh

Prabowo tekankan tidak ada masalah pembayaran utang Whoosh, namun belum jelas sumber dana dari APBN atau dari BPI Danantara.

Faktor Biaya dan Kurs Rupiah Membebani Mayora, Begini Proyeksi Arah Saham MYOR
| Selasa, 04 November 2025 | 09:09 WIB

Faktor Biaya dan Kurs Rupiah Membebani Mayora, Begini Proyeksi Arah Saham MYOR

Hingga akhir 2025 MYOR menargetkan laba bersih sebesar Rp 3,1 triliun atau cuma naik sekitar 0,8% dibandingkan tahun lalu.​

Bursa Efek Indonesia (BEI) Meluncurkan Tiga Indeks Baru
| Selasa, 04 November 2025 | 08:49 WIB

Bursa Efek Indonesia (BEI) Meluncurkan Tiga Indeks Baru

Investor diharapkan bisa berinvestasi pada saham profit tinggi, valuasi harga dan volatilitas rendah.

Investasi Saham dan Efek Buntung, Saratoga Investama Sedaya (SRTG) Cetak Kerugian
| Selasa, 04 November 2025 | 08:45 WIB

Investasi Saham dan Efek Buntung, Saratoga Investama Sedaya (SRTG) Cetak Kerugian

Saratoga juga mencatat kerugian bersih atas instrumen keuangan derivatif lainnya Rp 236 juta per 30 September 2025.

Invesco dan Allianz Konsisten Borong Saham UNTR Hingga Oktober, Blackrock Beda Arah
| Selasa, 04 November 2025 | 08:16 WIB

Invesco dan Allianz Konsisten Borong Saham UNTR Hingga Oktober, Blackrock Beda Arah

Sepanjang Oktober 2025 investor asing institusi lebih banyak melakukan pembelian saham UNTR ketimbang mengambil posisi jual.

Penjualan Nikel Melejit, Laba PAM Mineral (NICL) Tumbuh Tiga Digit
| Selasa, 04 November 2025 | 08:02 WIB

Penjualan Nikel Melejit, Laba PAM Mineral (NICL) Tumbuh Tiga Digit

PT PAM Mineral Tbk (NICL) meraih pertumbuhan penjualan dan laba bersih per kuartal III-2025 di tengah tren melandainya harga nikel global.

Laba Emiten Farmasi Masih Sehat Sampai Kuartal III-2025
| Selasa, 04 November 2025 | 07:52 WIB

Laba Emiten Farmasi Masih Sehat Sampai Kuartal III-2025

Mayoritas emiten farmasi mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba di periode Januari hingga September 2025.

INDEKS BERITA

Terpopuler