Proyeksi 2025: Perbankan Syariah Tetap Tumbuh di Tengah Tantangan Global

Minggu, 30 Maret 2025 | 06:15 WIB
Proyeksi 2025: Perbankan Syariah Tetap Tumbuh di Tengah Tantangan Global
[ILUSTRASI. Teller menunjukkan uang rupiah di Kantor Cabang Utama Bank Mega Syariah, Jakarta (27/8/2024). KONTAN/Muradi]
Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis bahwa kinerja perbankan syariah akan terus tumbuh positif sepanjang 2025. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan aset, penghimpunan dana, serta penyaluran pembiayaan.

"Hal ini didukung oleh proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih cukup baik, sehingga mendorong permintaan pembiayaan," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, dalam pernyataan tertulisnya, dikutip Sabtu (29/3).

Baca Juga: Bank Syariah Indonesia Optimistis Kinerja Solid Usai Dua Direksinya Pindah ke BRI

Pertumbuhan Market Share dan Pembiayaan

Pada 2024, pangsa pasar (market share) perbankan syariah mencapai 7,72%, meningkat dari 7,44% pada tahun sebelumnya.

Kenaikan ini terutama ditopang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai 10,09%, jauh melampaui pertumbuhan industri perbankan nasional yang sebesar 4,49%.

Sementara itu, pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah tercatat sebesar 9,92%, hampir sejalan dengan pertumbuhan industri perbankan secara keseluruhan yang mencapai 10,30%.

Dian menyatakan bahwa pengembangan produk perbankan syariah juga semakin diperkuat dengan implementasi Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).

Regulasi ini memberikan ruang bagi inovasi produk syariah berbasis prinsip Islam (shariah-based products), sehingga memperkuat daya saing industri perbankan syariah.

Baca Juga: Kinerja Aset Unit Usaha Syariah Perbankan Terus Bertumbuh di Tengah Dorongan Spin Off

Fokus Pengembangan Perbankan Syariah di 2025

OJK menegaskan bahwa pengembangan industri perbankan syariah akan terus diarahkan sesuai dengan visi Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perbankan Syariah 2023-2027.

Visi ini bertujuan untuk menciptakan perbankan syariah yang sehat, efisien, berintegritas, serta mampu berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.

"Fokus utama pada 2025 adalah penyusunan pedoman produk serta pengembangan produk unik perbankan syariah guna memperkuat karakteristik industri ini," jelas Dian.

Selain itu, OJK memperkirakan bahwa potensi penurunan suku bunga domestik pada 2025 akan berdampak positif terhadap biaya dana (cost of fund).

Meskipun demikian, suku bunga simpanan diperkirakan tetap cukup menarik bagi nasabah deposan, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan DPK dan menjaga likuiditas perbankan.

Baca Juga: Lampaui Bank Konvensional, Laba Bersih Perbankan Syariah Tumbuh Dua Digit pada 2024

Tantangan Global yang Perlu Diwaspadai

Meski prospek pertumbuhan tetap positif, OJK mengingatkan bahwa perbankan syariah harus tetap waspada terhadap risiko global.

Beberapa faktor eksternal yang dapat mempengaruhi industri ini antara lain:

  • Ketidakpastian global, termasuk lambatnya penurunan suku bunga di tingkat internasional akibat tingginya inflasi.
  • Volatilitas pasar keuangan dan fluktuasi perdagangan global, yang dapat dipengaruhi oleh dinamika harga komoditas dan kebijakan ekonomi Amerika Serikat yang dikenal sebagai Trump Effect.
  • Ketegangan geopolitik yang masih berlangsung, berpotensi memengaruhi stabilitas ekonomi dan kepercayaan pasar.

Bagikan

Berita Terbaru

Astra Graphia (ASGR) Cetak Pertumbuhan Dua Digit
| Selasa, 18 November 2025 | 10:05 WIB

Astra Graphia (ASGR) Cetak Pertumbuhan Dua Digit

Dalam menjaga kelangsungan bisnis jangka panjang, perusahaan berfokus dalam penguatan fundamental bisnis yang disertai pemberian ruang eksplorasi

Indonesia Bisa Kecipratan Investasi dari Australia
| Selasa, 18 November 2025 | 09:50 WIB

Indonesia Bisa Kecipratan Investasi dari Australia

Hubungan dagang Indonesia–Australia selama ini didominasi oleh ekspor daging, gandum serta arus pelajar Indonesia ke Australia.

Hanya 4 Hari Saham CSIS Terbang Hampir 100%, Aksi Korporasi Anak Usaha Jadi Katalis
| Selasa, 18 November 2025 | 08:49 WIB

Hanya 4 Hari Saham CSIS Terbang Hampir 100%, Aksi Korporasi Anak Usaha Jadi Katalis

Secara teknikal, saham PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) masih berpotensi melanjutkan penguatan. 

Bisnis UMKM Belum Bisa Terangkat
| Selasa, 18 November 2025 | 08:15 WIB

Bisnis UMKM Belum Bisa Terangkat

Hal ini dipengaruhi oleh normalisasi daya beli masyarakat yang masih lesu, permintaan pasca Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan libur sekolah

Sejumlah Emiten Akan Private Placement, Simak Prospek Sahamnya
| Selasa, 18 November 2025 | 08:11 WIB

Sejumlah Emiten Akan Private Placement, Simak Prospek Sahamnya

Salah satu yang terbesar ialah PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Emiten pelat merah ini berencana menggelar private placement Rp 23,67 triliun

Mitra Keluarga (MIKA) Terus Merawat Pertumbuhan Bisnis
| Selasa, 18 November 2025 | 08:00 WIB

Mitra Keluarga (MIKA) Terus Merawat Pertumbuhan Bisnis

Pertumbuhan kinerja didukung peningkatan volume pasien swasta serta permintaan layanan medis berintensitas lebih tinggi di sejumlah rumah sakit.

Summarecon Agung (SMRA) Menyuntik Modal ke Anak Usaha Sebesar Rp 231,83 Miliar
| Selasa, 18 November 2025 | 07:46 WIB

Summarecon Agung (SMRA) Menyuntik Modal ke Anak Usaha Sebesar Rp 231,83 Miliar

SMRA melakukan transaksi afiliasi berupa penambahan modal oleh perusahaan terkendali perseroan itu pada perusahaan terkendali lain.

Integrasi Merger Berlanjut, Laba EXCL Bisa Membaik di 2026
| Selasa, 18 November 2025 | 07:33 WIB

Integrasi Merger Berlanjut, Laba EXCL Bisa Membaik di 2026

EXCL berhasil meraup pendapatan sebesar Rp 30,54 triliun. Nilai ini melonjak 20,44% secara tahunan atau year on year (yoy) dari Rp 25,36 triliun.​

Penurunan BI Rate Tak Mampu Dongkrak Kredit Multiguna
| Selasa, 18 November 2025 | 07:11 WIB

Penurunan BI Rate Tak Mampu Dongkrak Kredit Multiguna

Pemangkasan suku bunga acuan BI hingga  1,25% sepanjang tahun ini ke level 4,75% tak mampu mendongkrak kredit multiguna

ICBP Diproyeksi Sulit Penuhi Target Pertumbuhan Penjualan
| Selasa, 18 November 2025 | 07:10 WIB

ICBP Diproyeksi Sulit Penuhi Target Pertumbuhan Penjualan

Pertumbuhan penjualan ICBP pada 2025 kemungkinan tidak mencapai target yang di tetapkan perusahaan, sekitar 7%-9%.

INDEKS BERITA

Terpopuler