Buka Akses Melalui Jalan Tol Katalaraja & Transjabodetabek, Aguan: PIK 2 Terintegrasi

Rabu, 25 Juni 2025 | 06:28 WIB
Buka Akses Melalui Jalan Tol Katalaraja & Transjabodetabek, Aguan: PIK 2 Terintegrasi
[ILUSTRASI. Sugianto Kusuma alais Aguan, pengusaha properti yang juga Presiden Direktur PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI). (KONTAN/Yuwono Triatmodjo)]
Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten properti PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) membuka aksesnya lebih luas melalui pembangunan Jalan Tol Kamal – Teluknaga – Rajek (Katalaraja) serta layanan Transjabodetabek T31.

Melalui keterbukaan informasi, Presiden Direktur PANI Sugianto Kusuma atau yang luas dikenal dengan Aguan menuturkan Perseroan akan terus berinovasi dan menyesuaikan strategi secara adaptif dalam pengembangan properti nasional.

“PIK 2 merupakan simbol kota modern yang terintegrasi. Dengan dukungan infrastruktur, konektivitas, dan pembangunan fasilitas berskala nasional, kami yakin PIK 2 akan menjadi magnet investasi dan destinasi unggulan di Jabodetabek,” paparnya.

Dia juga menyampaikan bahwa segmen middle up akan menjadi fokus perhatian dan diyakini memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang yang solid, seiring dengan kebutuhan pasar yang terus berkembang dan pergeseran preferensi konsumen terhadap kawasan terintegrasi.

Asal tahu saja, Jalan Tol Katalaraja memiliki panjang 39 km yang dijadwalkan mulai beroperasi pada kuartal III 2025  mendatang. Proyek Katalaraja ini juga merupakan usaha patungan antara Agung Sedayu Group dan Salim Group. Seksi 1 hingga seksi 5 dari pembangunan Tol Katalaraja memiliki panjang 22 km, dan akan terhubung dengan jalan tol Bandara Soekarno Hatta.

Baca Juga: Pantai Indah Kapuk Dua (PANI) Sebar Dividen Rp 67,53 Miliar

Dari pintu keluar tersebut, tersedia akses menuju kawasan komersial PIK2 seperti Orange Groves, Indonesia Design Dsitrict (IDD), Land’s End, Aloha hingga pusat konvensi Nusantara International Convention Exhibition (NICE) dengan luas 110.200 meter persegi. Dalam pengembangan MICE ini,

Aguan juga pernah menyampaikan NICE akan beroperasi pada Oktober 2025 mendatang. Di sisi lain, PIK2 juga memperkuat konektivitasnya melalui transportasi umum Transjabodetabek T31 yang menghubungkan Blok M dengan PIK 2. Jalur ini sudah mulai beroperasi pada Mei 2025.

Rute Transjabodetabek T31 tersebut memiliki rute sepanjang 72,8 km dan saat ini memiliki total 24 pemberhentian, yang terdiri dari 11 pemberhentian di Jakarta dan 13 pemberhentian di area PIK. Adapun waktu tempuh pergi dan pulang antara 165 hingga 180 menit berdasarkan kondisi lalu lintas.

Analis Ciptadana Sekuritas Yasmin Soulisa menyebutkan peningkatan aksesibilitas ini akan meningkatkan jumlah pengunjung, membuka nilai tambah atas lahan, dan mendukung momentum penjualan residensial.

“Bahkan dalam 10 hari pertama sejak rute Transjabodetabek diluncurkan, rute ini sudah melayani sekitar 1,4 juta penumpang ke area PIK 2, terutama di akhir pekan,” urainya dalam riset yang dikutip Selasa (24/6).

Walau demikian, secara performa kinerja Perseroan, Yasmin menyampaikan PANI perlu mewaspadai potensi penurunan target tahun 2025. Pada kuartal I 2025, PANI membukukan penjualan pemasaran Rp 466 miliar, setara dengan 9% dari target tahunan yang dibidik di angka Rp5,31 triliun di 2025.

Baca Juga: Sejumlah Agenda Bisnis Ini Membuat Saham PANI Milik Aguan Berpeluang Terus Melaju

 Penjualan lahan komersial menjadi kontributor terbesar dengan Rp230 miliar atau 50% dari total pendapatan, diikuti oleh penjualan residensial Rp141 miliar, dan produk komersial lainnya Rp95 miliar.

Cipatadana Sekuritas menilai penurunan dalam segmen penjualan pemasaran terutama disebabkan oleh menurunnya kepercayaan konsumen terhadap produk yang tersedia. Di sisi lain, Perusahaan masih tetap bisa mencapai target tahunannya sebab  permintaan hunian premium masih stabil dan pipeline proyek komersial semakin kuat.

“Dengan demikian, valuasi saham PANI saat ini masih mengasumsikan pencapaian target Rp5,31 triliun sesuai target perusahaan,” ujarnya.

 

Di sisi lain, anak usaha PANI, yakni PT Bangun Kosambi Sukses (CBDK) juga baru meningkatkan kepemilikan sahamnya pada dua anak perusahaan yaitu PT Mega Andalan Sukses dan PT Cahaya Gemilang Indah dari 64,62% menjadi 71,68%. Aksi korporasi tersebut membuat kepemilikan PANI di kedua perusahaan meningkat menjadi 32,9% dari 29,7%. Alhasil, nilai aset bersih (NAV) PANI meningkat menjadi Rp 34.462 per saham.

“Dengan menerapkan diskon 50% terhadap NAV, target harga saham PANI di 2025 direvisi naik dari sebelumnya Rp17.100 menjadi Rp17.200 per saham, kami mempertahankan rekomendasi buy,” tambah Yasmin.

Pada Selasa (24/6), saham PANI ditutup di angka Rp 11.800 atau naik 7,27%.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

 Ratusan Triliun Jadi Beban Negara dan PLN di Balik Rencana Pembangkit Gas 10,3 GW
| Minggu, 10 Agustus 2025 | 13:01 WIB

Ratusan Triliun Jadi Beban Negara dan PLN di Balik Rencana Pembangkit Gas 10,3 GW

Menurut hitungan Yayasan Cerah total beban yang harus ditanggung bisa mencapai Rp 155,8 triliun per tahun.

Berkaca dari AADI dan RATU yang Masuk MSCI, BEI Mesti Ubah Cara Pandangnya Soal IPO
| Minggu, 10 Agustus 2025 | 13:00 WIB

Berkaca dari AADI dan RATU yang Masuk MSCI, BEI Mesti Ubah Cara Pandangnya Soal IPO

Semakin banyak emiten baru yang dapat masuk ke indeks global, implikasinya akan sangat positif terhadap reputasi BEI.

Sebanyak 20 Saham Punya Probabilitas Kenaikan Tinggi pada Agustus, Cek Daftarnya
| Minggu, 10 Agustus 2025 | 11:05 WIB

Sebanyak 20 Saham Punya Probabilitas Kenaikan Tinggi pada Agustus, Cek Daftarnya

Probabilitas kenaikan diukur berdasarkan historis pergerakan saham pada Bulan Agustus 10 tahun terakhir (2015-2024).

Dinaungi Beragam Sentimen Positif, Harga Saham BWPT Belum Berhasil Menjebol Level 120
| Minggu, 10 Agustus 2025 | 10:00 WIB

Dinaungi Beragam Sentimen Positif, Harga Saham BWPT Belum Berhasil Menjebol Level 120

Kenaikan harga saham BWPT yang sejalan dengan pertumbuhan laba bersih membuat valuasinya tetap atraktif.

Kopi Brasil Terkapar, Kopi Indonesia Bersiap Menyambar
| Minggu, 10 Agustus 2025 | 09:27 WIB

Kopi Brasil Terkapar, Kopi Indonesia Bersiap Menyambar

Ketimbang Brasil, Indonesia mendapat tarif bea masuk lebih rendah ke AS. Apakah ini peluang meningkatkan ekspor kopi ke AS. 

Profit 27,54% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Belum Berubah (10 Agustus 2025)
| Minggu, 10 Agustus 2025 | 09:05 WIB

Profit 27,54% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Belum Berubah (10 Agustus 2025)

Harga emas batangan bersertifikat di laman resmi Logam Mulia PT Aneka Tambang masih sama dengan harga sehari sebelumnya, yaitu Rp 1.951.000.

Kebijakan Pengendalian Harga Saham Suka-Suka dan Metode Analisis Beimology
| Minggu, 10 Agustus 2025 | 09:00 WIB

Kebijakan Pengendalian Harga Saham Suka-Suka dan Metode Analisis Beimology

Lantaran tak pernah menunjukkan bukti terjadinya pelanggaran aturan pasar modal, pengekangan yang dilakukan lebih seperti melawan hukum pasar.

Beli Mobil Listrik, Jangan Luput Hitung Biaya Jangka Panjang, ya!
| Minggu, 10 Agustus 2025 | 08:00 WIB

Beli Mobil Listrik, Jangan Luput Hitung Biaya Jangka Panjang, ya!

Mobil listrik memang makin populer. Tapi, jangan sampai keputusan membelinya cuma karena ikutan tren.

Aset Kripto Kini Bebas PPN, Beban Investor Tidak Lebih Ringan
| Minggu, 10 Agustus 2025 | 07:20 WIB

Aset Kripto Kini Bebas PPN, Beban Investor Tidak Lebih Ringan

Kini, transaksi aset kripto hanya dikutip PPh final, tanpa kena PPN lagi. Ongkos transaksi jadi lebih murah?

Manufaktur Masih di Zona Kontraksi, tapi kok Kinerja Tumbuh Tinggi
| Minggu, 10 Agustus 2025 | 07:15 WIB

Manufaktur Masih di Zona Kontraksi, tapi kok Kinerja Tumbuh Tinggi

Sektor manufaktur Indonesia masih dalam zona kontraksi. Anehnya, impor bahan baku naik dan industri pengolahan bisa tumbuh tinggi. Kok, bisa?

INDEKS BERITA

Terpopuler