Proyeksi IHSG: Bakal Terkerek Sentimen Global

Kamis, 12 September 2019 | 04:52 WIB
Proyeksi IHSG: Bakal Terkerek Sentimen Global
[ILUSTRASI. IHSG ]
Reporter: Benedicta Prima | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,71% di level 6381,95, Rabu (11/9). Investor sing mencatatkan net buy Rp 238,13 miliar di seluruh pasar dan Rp 114,21 miliar di pasar reguler.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menambahkan, hari ini IHSG akan bergerak dipengaruhi sentimen global. "Dari dalam negeri juga tidak ada sentimen yang negatif," kata dia.

Baca Juga: Winner akan menggelar konser, saham YG Entertainment terus melaju

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji menilai, ada tiga katalis positif yang menopang pergerakan IHSG. Pertama, rencana pertemuan AS dan China Oktober nanti. Hal ini meredakan sentimen perang dagang.

Kedua, berakhirnya rezim suku bunga tinggi global yang dipengaruhi sikap dovish dari The Fed. Terakhir, rencana pertemuan negara OPEC. Ada komitmen dari Arab Saudi untuk membatasi produksi minyak.

Hitungan Wawan, IHSG hari ini menguat dengan rentang pergerakan 6.350-6.420. Wawan menyarankan investor memperhatikan saham-saham di sektor perbankan, sebab penurunan suku bunga Agustus lalu memberi dampak pada sektor tersebut.

Senada, Nafan memprediksi, IHSG hari ini menuju ke area resistance dan bergerak di level 6.311,34-6.404,58.

Baca Juga: Masih Mendekati Level Terendah, Harga Emas Hari Ini Di Level US$ 1.495,60

Bagikan

Berita Terbaru

Mengungkit Konsumsi Lewat Wisata Belanja
| Jumat, 19 Desember 2025 | 07:50 WIB

Mengungkit Konsumsi Lewat Wisata Belanja

Program ini menargetkan transaksi hingga Rp 30 triliun selama periode 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026, 

Momen Belanja Akhir Tahun Dorong Transaksi Kartu Kredit
| Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB

Momen Belanja Akhir Tahun Dorong Transaksi Kartu Kredit

Data BI mencatat, volume transaksi kartu kredit pada Oktober 2025 mencapai 45,224 juta kali, tumbuh 11,75% secara tahunan

Kredit UMKM Menyusut, Akses Kian Menciut
| Jumat, 19 Desember 2025 | 07:14 WIB

Kredit UMKM Menyusut, Akses Kian Menciut

Pertumbuhan kredit UMKM terus mengalami kontraksi, diikuti oleh peningkatan kredit macet.                

Agar Tidak Mengendap Di Instrumen Moneter
| Jumat, 19 Desember 2025 | 07:03 WIB

Agar Tidak Mengendap Di Instrumen Moneter

Menilik kebijakan BI menempatkan kelebihan likuiditas di bank sentral dengan bunga 3,5% .                

Rupiah pada Jumat (19/12) Menanti Data Inflasi AS
| Jumat, 19 Desember 2025 | 07:00 WIB

Rupiah pada Jumat (19/12) Menanti Data Inflasi AS

Fundamental rupiah sejatinya tetap terjaga berkat keputusan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga di level 4,75%.

PGEO Menggadang Inovasi, Mau Bangun Data Center yang Menempel Pembangkit Panas Bumi
| Jumat, 19 Desember 2025 | 06:48 WIB

PGEO Menggadang Inovasi, Mau Bangun Data Center yang Menempel Pembangkit Panas Bumi

Green data center dan ekspansi PLTP dorong pertumbuhan pendapatan dan EBITDA PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) hingga 2026.

Menerapkan Strategi Terukur Berinvestasi Reksadana Dolar AS
| Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Menerapkan Strategi Terukur Berinvestasi Reksadana Dolar AS

Prospek kinerja reksadana berdenominasi dolar AS masih akan positif seiring dengan nilai tukar dolar AS yang terus menguat.

Bedah Fundamental Saham ENRG, Capex US$ 200 Juta dan Skenario Lunasi Utang Jumbo
| Jumat, 19 Desember 2025 | 06:15 WIB

Bedah Fundamental Saham ENRG, Capex US$ 200 Juta dan Skenario Lunasi Utang Jumbo

Investor diingatkan agar tak terlena hanya pada sentimen grup, termasuk dalam konteks saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG).

Sinyal Shortfall Pajak
| Jumat, 19 Desember 2025 | 06:10 WIB

Sinyal Shortfall Pajak

Ketika konsumsi melemah dan dunia usaha menahan ekspansi, ruang negara untuk memungut pajak secara optimal otomatis ikut menyempit.

Rupiah Jadi Biang Kerok, IHSG Jumat (19/12) Masih Bisa Melemah
| Jumat, 19 Desember 2025 | 06:01 WIB

Rupiah Jadi Biang Kerok, IHSG Jumat (19/12) Masih Bisa Melemah

Pelemahan IHSG antara lain disebabkan oleh rupiah yang cenderung melemah selama beberapa hari terakhir, meskipun BI Rate ditahan.

INDEKS BERITA

Terpopuler