Proyeksi IHSG: Masih Dibayangi Wabah Corona

Kamis, 27 Februari 2020 | 04:54 WIB
Proyeksi IHSG: Masih Dibayangi Wabah Corona
[ILUSTRASI. Layar pergerakan harga saham Bursa Efek Indonesia di Jakarta. ]
Reporter: Kenia Intan | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah lagi.

Pada perdagangan kemarin, Rabu (26/2), IHSG terkoreksi 98,21 poin atau 1,7% ke level 5.688,92. Ini adalah level penutupan terendah IHSG dalam sekitar 15 bulan terakhir.

Indeks sektor industri dasar dan kimia, indeks sektor manufaktur, serta sektor aneka industri menjadi tiga sektor yang paling memberatkan IHSG. Koreksi masing-masing sebesar 4,32%, 2,58% dan 2,34%.

Baca Juga: Perhimpunan Advokat Pro Demokrasi Buka Posko Pengaduan Kasus di Industri Keuangan

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menuturkan penyebaran virus corona atau COVID-19 ke luar benua Asia menjadi faktor pemberat yang paling dominan.

Sentimen lain yang turut menyeret IHSG adalah pernyataan Amerika Serikat yang mengeluarkan Indonesia dari status negara berkembang. "Masih ada potensi pelemahan IHSG ke level support di 5.620 hingga 5.625," kata Hendriko ketika dihubungi KONTAN, Rabu (26/2).

Baca Juga: [TERPOPULER] Erick Thohir: Badan Usaha Milik Nenek, lu! | Saham BNBR sudah dijual

Menurut Hendriko, rilis laporan keuangan dan pembagian dividen berpotensi menjadi katalis positif untuk pergerakan IHSG ke depan.

Tidak jauh berbeda, Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan juga memprediksi IHSG masih akan bergerak melemah. IHSG akan bergerak dengan kisaran support di 5.600 dan resistance di 5.750.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Pajak Ekspor dan Pasar Batubara Indonesia
| Jumat, 21 November 2025 | 04:15 WIB

Pajak Ekspor dan Pasar Batubara Indonesia

Indonesia adalah pemain besar, tetapi harga batubara kita justru sering lebih rendah daripada pasar global.

Industri Penjaminan Siapkan Mitigasi Hadapi Perubahan Aturan Main KUR
| Jumat, 21 November 2025 | 04:10 WIB

Industri Penjaminan Siapkan Mitigasi Hadapi Perubahan Aturan Main KUR

Pelaku industri penjaminan turut menyiapkan antisipasi guna menghindari dampak buruk dari perubahan regulasi terkait KUR di tahun 2026.

Anomali Buyback Saham DEWA, Tak Sesuai Parameter Pasar Berfluktuasi Secara Signifikan
| Kamis, 20 November 2025 | 22:22 WIB

Anomali Buyback Saham DEWA, Tak Sesuai Parameter Pasar Berfluktuasi Secara Signifikan

Buyback saham PT Darma Henwa (DEWA) digelar saat IHSG tengah rally dan harga sahamnya sedang mendaki.  

UNTR Berisiko Menghadapi Low Cycle, Diversifikasi ke Emas dan Nikel Masih Menantang
| Kamis, 20 November 2025 | 14:00 WIB

UNTR Berisiko Menghadapi Low Cycle, Diversifikasi ke Emas dan Nikel Masih Menantang

Prospek bisnis United Tractors (UNTR) diprediksi menantang hingga 2026, terlihat dari revisi proyeksi kinerja operasional.

Neraca Pembayaran Q3-2025 Defisit US$ 6,4 Miliar, Tertekan Arus Keluar Dana Asing
| Kamis, 20 November 2025 | 11:07 WIB

Neraca Pembayaran Q3-2025 Defisit US$ 6,4 Miliar, Tertekan Arus Keluar Dana Asing

Defisit NPI Indonesia berlanjut tiga kuartal berturut-turut. Transaksi berjalan surplus didorong ekspor nonmigas, namun modal finansial defisit.

Belanja Beberapa Lembaga & Kementerian Masih Seret
| Kamis, 20 November 2025 | 09:53 WIB

Belanja Beberapa Lembaga & Kementerian Masih Seret

Realisasi anggaran tiga K/L tercat baru mencapai sekitar 60% dari pagu                              

Wamenkeu Ikut Koordinasi Fiskal Moneter
| Kamis, 20 November 2025 | 09:45 WIB

Wamenkeu Ikut Koordinasi Fiskal Moneter

Kementerian Keuangan akan turut hadir dalam setiap Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan yang digelar Bank Indonesia

Setoran Pajak Masih Loyo, Target Berisiko Jebol
| Kamis, 20 November 2025 | 09:27 WIB

Setoran Pajak Masih Loyo, Target Berisiko Jebol

Hingga akhir Oktober 2025, realisasi penerimaan pajak tercatat masih terkontraksi 3,92%                         

Agresif Menambah Armada, Seberapa Menarik Saham MBSS Untuk Dilirik?
| Kamis, 20 November 2025 | 08:15 WIB

Agresif Menambah Armada, Seberapa Menarik Saham MBSS Untuk Dilirik?

Kinerja MBSS diprediksi membaik dengan penambahan kapal. Diversifikasi ke nikel dan utilisasi armada jadi sorotan.

Ekspansi RAJA Kian Agresif di Bisnis Energi, Lewat Jalur Organik dan Non-Organik
| Kamis, 20 November 2025 | 07:50 WIB

Ekspansi RAJA Kian Agresif di Bisnis Energi, Lewat Jalur Organik dan Non-Organik

Seiring rencana akuisisi dan pendirian anak usaha, ekspektasi terhadap saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) tetap terjaga. 

INDEKS BERITA

Terpopuler