Proyeksi IHSG: Masih Tertekan Arus Keluar Dana Asing

Jumat, 08 November 2019 | 05:33 WIB
Proyeksi IHSG: Masih Tertekan Arus Keluar Dana Asing
[ILUSTRASI. Pegawai melintas di depan layar pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (25/10/2019). IHSG hari ini diperkirakan berpeluang rebound. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.]
Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen internal masih menjadi pemberat laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Kemarin, Kamis (7/11), IHSG turun 0,84% ke 6.165,625.

Investor asing juga masih menarik dana dari bursa saham. Bahkan aksi jual bersih atau net sell investor asing mencapai Rp 1,12 triliun di pasar reguler dan Rp 1,35 triliun di semua pasar.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, sentimen intervensi Presiden Joko Widodo yang meminta perbankan memotong suku bunga kredit dan pinjaman masih mempengaruhi pasar. Ini membuat investor keluar. "Sejak Rabu (6/11), saham-saham perbankan banyak yang tergerus," kata dia, kemarin.

Baca Juga: Saham bank berguguran setelah Jokowi minta perbankan menurunkan suku bunga kredit

Kepala Riset Koneksi Kapital Indonesia Alfred Nainggolan memperkirakan, hari ini IHSG dapat rebound asalkan sentimen baik masih masuk ke bursa.

Salah satu katalis positif datang dari negosiasi dagang antara Amerika Serikat dan China yang mulai menemukan titik terang.

Baca Juga: China dan AS sepakat batalkan tarif impor secara bertahap, perang dagang berakhir?

Faktor penguatan rupiah juga membuat peluang IHSG untuk menguat cukup terbuka. "Kemungkinan ada teknikal rebound karena IHSG juga sudah terkoreksi cukup dalam," lanjut Alfred.

Alfred memperkirakan, IHSG hari ini bergerak di rentang 6.120-6.242. Hitungan Herditya, IHSG bergerak di kisaran 6.120-6.220.

Bagikan

Berita Terbaru

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?

Sepanjang tahun 2025 berjalan, harga saham emiten kapal mengalami kenaikan harga signifikan, bahkan hingga ratusan persen.

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII  Malah Terbang 31,85%
| Minggu, 21 Desember 2025 | 09:05 WIB

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII Malah Terbang 31,85%

Peluncuran produk baru seperti Veloz Hybrid diharapkan bisa menjadi katalis penahan penurunan volume penjualan. 

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:31 WIB

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika

Kebijakan QE akan mengubah perilaku investor, perbankan dan institusi memegang dana lebih hasil dari suntikan bank sentral melalui obligasi. 

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,16% secara harian ke Rp 16.750 per dolar AS pada Jumat (19/12)

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:15 WIB

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar

Transformasi bertahap ini dirancang untuk memperkuat ketahanan BUMI, mengurangi ketergantungan pada satu siklus komoditas.

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:06 WIB

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?

Tantangan utama bagi Grup Merdeka pada 2026 masih berkaitan dengan volatilitas harga komoditas, terutama nikel. 

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:42 WIB

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun

Dana bersih dari hasil obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk keperluan modal kerja. 

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:00 WIB

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025

Dana kelolaan reksadana syariah mencapai Rp 81,54 triliun per November 2025, meningkat 61,30% secara year-to-date (ytd). 

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG

Di tengah dorongan transisi menuju ekonomi rendah karbon, perbankan diposisikan sebagai penggerak utama pembiayaan berkelanjutan.

Mengunci Target Pertumbuhan Ekonomi
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Mengunci Target Pertumbuhan Ekonomi

​ Pemerintah, dengan semangat dan ambisi besar seperti biasanya, menargetkan 2026 sebagai pijakan awal menuju mimpi pertumbuhan ekonomi 8%.

INDEKS BERITA