Proyeksi IHSG: Rawan Profit Taking Meski Ada Potensi Melanjutkan Penguatan

Senin, 30 Maret 2020 | 05:14 WIB
Proyeksi IHSG: Rawan Profit Taking Meski Ada Potensi Melanjutkan Penguatan
[ILUSTRASI. Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (26/3/2020). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memutuskan untuk mempersingkat jam perdagangan di Bursa Efek dan Sistem Penyelenggara Pasar Alternar]
Reporter: Benedicta Prima | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dua hari berturut-turut di akhir perdagangan mengantar indeks ke zona hijau di penghujung pekan.

Sepanjang pekan lalu, IHSG tercatat menguat 8,36% ke 4.545,57.

Analis Samuel Sekuritas Dessy Lapagu menjelaskan penguatan pekan lalu, khususnya Kamis (26/3) disebabkan oleh aksi beli asing (net foreign buy) utamanya terhadap saham bank besar seperti BBCA, BBRI dan BBMRI serta sektor barang konsumen.

Baca Juga: Pasar Batubara Sepi Akibat Corona, Emiten Batubara Belum Revisi Rencana Bisnis

"Sentimennya lebih ke investor yang mulai kumpulkan sektor yang cukup defensif terhadap kondisi sekarang. Saat bersamaan, dianggap cukup murah setelah pelemahan selama Maret 2020 ini," jelas Dessy, Minggu (29/3).

Penguatan juga ditopang kebijakan Quantitative Easing (QE) yang akan dilakukan bank sentral Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Kebijakan ini diharapkan dapat menghalau potensi krisis industri terdampak. 

China dan beberapa negara di Asia Timur juga mulai melaporkan perbaikan dan pembukaan lockdown. Ini memberikan sentimen positif terhadap market global.

Baca Juga: Perusahaan Tembakau Ini Ketiban Berkah di Tengah Wabah Virus Corona

Dessy menilai, IHSG pekan ini bisa melanjutkan penguatan meski tak setinggi pekan lalu. "Selain gerak market yang masih fluktuatif, jam perdagangan diperpendek bisa perlambat laju penguatan saham-saham yang diburu oleh investor," jelas dia.

Prediksi Dessy, IHSG pekan ini di kisaran 4.050-4.650 dengan sentimen pengumuman inflasi Maret yang diumumkan Kamis (4/1).

Baca Juga: Klien Anak Usaha Terdampak Corona, Corpus Prima Mandiri Tunda Bayar Bunga MTN

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan ragu IHSG melanjutkan penguatan. "Senin rawan profit taking," kata dia. Kekhawatiran pasar atas efek Covid-19 ke ekonomi masih tinggi. Perkembangan kasus tinggi sehingga muncul tekanan jual. Efeknya: setelah pasar naik signifikan, investor akan merespon dengan aksi profit taking.

Valdy memprediksi IHSG bergerak di support 4.300 dan resistance 4.750 dengan kecenderungan melemah ke 4.300-4.400.

 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Akuisisi Tahap Pertama KRYA Terlaksana, Investor Asal Hongkong Lanjut Due Dilligence
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 18:00 WIB

Akuisisi Tahap Pertama KRYA Terlaksana, Investor Asal Hongkong Lanjut Due Dilligence

Akuisisi PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) oleh sejumlah perusahaan yang bergerak di bisnis kendaraan listrik mulai terlaksana.

Sentimen Harga Emas dan Infrastruktur Pabrik Bawa Kinerja BRMS Melonjak
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 17:17 WIB

Sentimen Harga Emas dan Infrastruktur Pabrik Bawa Kinerja BRMS Melonjak

Kinerja emiten tambang PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) diprediksi semakin cemerlang hingga 2027 mendatang.

Sejumlah Emiten Diuntungkan Melalui Deregulasi Kebijakan Impor
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 17:01 WIB

Sejumlah Emiten Diuntungkan Melalui Deregulasi Kebijakan Impor

Kebijakan deregulasi impor memberi ruang memperlancar rantai pasok bahan baku, komponen produksi, hingga barang konsumsi tertentu.

Menilik Peluang dan Risiko Penguatan Rupiah di Semester II 2025
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 16:41 WIB

Menilik Peluang dan Risiko Penguatan Rupiah di Semester II 2025

Tantangan terhadap rupiah juga cukup besar dengan data PMI yang terkontraksi dan proyeksi defisit anggaran yang lebih tinggi menjadi 2,78%.

Volume Batubara dan Curah Hujan Tinggi, Kinerja UNTR Diproyeksi Turun
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 16:25 WIB

Volume Batubara dan Curah Hujan Tinggi, Kinerja UNTR Diproyeksi Turun

Tekanan harga batubara berasal dari akumulasi turunnya permintaan impor dari China sebanyak 5% year on year (YoY).

Menebak Motivasi Haji Isam di Hulu Ternak Ayam dari Pembelian Anak Usaha KFC (FAST)
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 15:05 WIB

Menebak Motivasi Haji Isam di Hulu Ternak Ayam dari Pembelian Anak Usaha KFC (FAST)

Pernyataan mengenai percepatan pelaksanaan proyek-proyek strategis, di dalam tujuan transaksi 15% saham FAST, memancing sas sis sus di pasar saham

Profit 26,68% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Seuprit (5 Juli 2025)
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 09:00 WIB

Profit 26,68% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Seuprit (5 Juli 2025)

Harga emas Antam hari ini (5 Juli 2025) Rp 1.908.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,07% jika menjual hari ini.

Dari Perakit Mobil Menuju Posisi Puncak
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 08:25 WIB

Dari Perakit Mobil Menuju Posisi Puncak

Donald Rachmat tidak tiba di posisi puncak saat ini lewat jalur instan. Dia meniti kariernya dari bawah.

Janji Ekonomi
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 07:05 WIB

Janji Ekonomi

Tidak mudah untuk bisa merealisasikan target pertumbuhan ekonomi hingga 8% yang saat ini saja masih jauh dari target tersebut.

Menakar Geopolitik Komoditas Nikel
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 07:00 WIB

Menakar Geopolitik Komoditas Nikel

Dominasi negara China di industri nikel dalam negeri, efeknya dapat tidak menguntungkan bagi Indonesia.

INDEKS BERITA

Terpopuler