Proyeksi IHSG: Tertopang Rilis Laporan Keuangan

Rabu, 31 Juli 2019 | 05:18 WIB
Proyeksi IHSG: Tertopang Rilis Laporan Keuangan
[]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah melemah dua hari terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya berhasil mendarat di zona hijau.

Selasa (30/7), IHSG ditutup menguat1,24% ke 6.376,99.

Meski begitu, asing masih melakukan jual bersih (net sell) atas IHSG senilai Rp 102,94 miliar.

Analis Profindo Sekuritas Indonesia Dimas W.P. Pratama mengatakan, tensi perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China sudah mulai dingin.

Sebab, AS akhirnya bisa mengirim 1,02 juta ton kedelai ke China.

Sebelumnya penjualan kedelai turun karena China menerapkan tarif 25%.

Sementara itu dari dalam negeri, analis Indo Premier Sekuritas Mino mengatakan, hasil laporan keuangan emiten periode semester I-2019 yang cukup positif ikut mendorong IHSG menguat.

Sentimen rilis laporan keuangan masih akan mendorong pergerakan IHSG hari ini.

Selain itu, Mino menilai, efek rebalancing akibat penerapan perhitungan free float dalam menentukan bobot saham di indeks LQ45 dan IDX30 mulai susut.

Karena itu, tekanan pada pergerakan IHSG hari ini tidak lagi besar.

Rabu (31/7), Dimas memprediksi, IHSG akan tetap menguat dan bergerak antara 6.340–6.400.

Mino memperkirakan, IHSG akan menguat di 6.315–6.430.

Bagikan

Berita Terbaru

Usia Pensiun 59 Tahun Tak Tambah Beban Pengusaha
| Sabtu, 11 Januari 2025 | 10:20 WIB

Usia Pensiun 59 Tahun Tak Tambah Beban Pengusaha

Pemerintah memperpanjang usia pensiun menjadi 59 tahun untuk bisa memanfaatkan program BPJS Ketenagakerjaan

Tren Suku Bunga Tinggi Masih Membayangi Prospek Reksadana Saham
| Sabtu, 11 Januari 2025 | 10:12 WIB

Tren Suku Bunga Tinggi Masih Membayangi Prospek Reksadana Saham

Kondisi masih sulit diprediksi, karena suku bunga AS berubah tiap bulan, sejalan dengan dagta inflasi. 

Klaim Pasokan Cabai Cukup meski Harga Melambung Tinggi
| Sabtu, 11 Januari 2025 | 10:08 WIB

Klaim Pasokan Cabai Cukup meski Harga Melambung Tinggi

Di Pasar Jatingaleh, Semarang, Jawa Tengah, harga cabai rawit melonjak menjadi Rp 100.000 per kg, dari sebelumnya hanya Rp 30.000 per kg

Juru Damai Dunia Itu Bernama Donald Trump
| Sabtu, 11 Januari 2025 | 10:05 WIB

Juru Damai Dunia Itu Bernama Donald Trump

Trump lebih fokus ke ekonomi dalam negeri dan sempat mengancam meninggalkan NATO. Kalau itu terjadi beranikah Uni Eropa melanjutkan perang. 

Perusahaan Milik Boy Thohir Borong Saham PORT, Banderolnya di Rp 818 per Saham
| Sabtu, 11 Januari 2025 | 10:00 WIB

Perusahaan Milik Boy Thohir Borong Saham PORT, Banderolnya di Rp 818 per Saham

Pada pertengahan 2024 Boy Thohir melepas pengendaliannya atas PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk (PORT) ke China Merchants Group Limited.

KKP Hentikan Pemagaran Laut Tangerang Tanpa Izin
| Sabtu, 11 Januari 2025 | 09:59 WIB

KKP Hentikan Pemagaran Laut Tangerang Tanpa Izin

Langkah itu merupakan sikap tegas KKP dalam merespons aduan nelayan setempat serta menegakkan aturan yang berlaku terkait tata ruang laut.

Ada Risiko Penjualan Ritel Landai Bahkan Menurun
| Sabtu, 11 Januari 2025 | 09:35 WIB

Ada Risiko Penjualan Ritel Landai Bahkan Menurun

Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) Februari dan Mei 2025 diramal masing-masing sebesar 127,7 dan 136,6, turun dari proyeksi sebelumnya

Pungutan Cukai Minuman Manis Mulai Semester II
| Sabtu, 11 Januari 2025 | 09:22 WIB

Pungutan Cukai Minuman Manis Mulai Semester II

Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemkeu) memastikan tarif cukai MBDK tidak memberatkan dunia usaha

Saham Kena UMA, Begini Penjelasan Manajemen Petrindo Jaya Kreasi (CUAN)
| Sabtu, 11 Januari 2025 | 08:19 WIB

Saham Kena UMA, Begini Penjelasan Manajemen Petrindo Jaya Kreasi (CUAN)

Informasi material sudah disampaikan. Antara lain dimulainya produksi batubara metalurgi oleh anak usaha CUAN. 

IHSG Tertekan Sinyal The Fed dan Rupiah yang Masih Melemah
| Sabtu, 11 Januari 2025 | 08:14 WIB

IHSG Tertekan Sinyal The Fed dan Rupiah yang Masih Melemah

Pelemahan IHSG selama sepekan di tengah minimnya sentimen positif. Faktor utama sepekan ini adalah The Fed.

INDEKS BERITA

Terpopuler