Proyeksi IHSG: Terungkit Stabilitas Domestik

Jumat, 18 Oktober 2019 | 05:54 WIB
Proyeksi IHSG: Terungkit Stabilitas Domestik
[ILUSTRASI. IHSG ]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup menguat. Kamis (17/10), IHSG naik 0,19% jadi 6.181,01. Investor asing kembali mulai dan mencatatkan beli bersih (net buy) Rp 208,67 miliar.

Salah satu sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini adalah situasi dalam negeri menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden kondusif.

Baca Juga: Gara-gara faktor ini, laba Unilever Indonesia anjlok 24,31%

"Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober, serta penetapan menteri-menteri Kabinet Kerja Jilid II mempengaruhi kinerja IHSG," ujar Analis Panin Sekuritas, William Hartanto, kemarin.

Analis Bina Artha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta menuturkan, meningkatnya tensi politik antara AS dengan China terkait dinamika politik di Hong Kong akan menjadi sentimen penggerak IHSG hari ini.

Pertumbuhan penjualan ritel AS yang di bawah ekspektasi pelaku pasar serta kinerja data neraca perdagangan RI di bawah ekspektasi berpotensi menjadi sentimen negatif yang menekan IHSG.

Baca Juga: Saham-saham prospektif di periode ke II pemerintahan Jokowi

Pada hari ini, Nafan memperkirakan, IHSG akan melemah dan bergerak di kisaran 6.126-6.230. Sementara, William memprediksi IHSG akan menguat dan bergerak di kisaran 6.150-6.200. Menurut dia, IHSG akan masuk tren penguatan di akhir Oktober.

 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Mengawali Pekan, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Senin (10/11) dari Sejumlah Analis
| Senin, 10 November 2025 | 06:53 WIB

Mengawali Pekan, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Senin (10/11) dari Sejumlah Analis

Investor harus mewaspadai aksi profit taking dari investor jangka pendek. Diharapkan aksi inflow masih terjadi di awal pekan ini. 

Pro-Kontra Usulan Soeharto Menjadi Pahlawan Nasional
| Senin, 10 November 2025 | 06:36 WIB

Pro-Kontra Usulan Soeharto Menjadi Pahlawan Nasional

Diketahui, pemerintah masih menggodok 40 nama yang diusulkan untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.

Aturan Baru Skema Pembiayaan Sedang Digodok
| Senin, 10 November 2025 | 06:31 WIB

Aturan Baru Skema Pembiayaan Sedang Digodok

Presiden Prabowo telah menerbitkan Inpres Nomor 17 Tahun 2025 pada 22 Oktober 2025 untuk menyokong Koperasi Merah Putih.

Memacu Budi Daya Perikanan Darat
| Senin, 10 November 2025 | 06:28 WIB

Memacu Budi Daya Perikanan Darat

Hingga awal Novermber tahun ini perkembangan pembangunan 100 Kampung Nelayan telah mencapai 20%-30%.

Danantara Rancang Bujet 18 Proyek Hilirisasi
| Senin, 10 November 2025 | 06:24 WIB

Danantara Rancang Bujet 18 Proyek Hilirisasi

BPI Danantara menjamin pendanaan proyek hilirisasi sektor strategis tidak ada masalah dan sesuai rencana

Genjot Produksi Tembaga, Merdeka Copper Gold (MDKA) Ekspansi Area Tambang
| Senin, 10 November 2025 | 06:22 WIB

Genjot Produksi Tembaga, Merdeka Copper Gold (MDKA) Ekspansi Area Tambang

Proyek Tambang Tembaga Tujuh Bukit diperkirakan dapat memproduksi 115.000-120.000 ton tembaga per tahun, terbesar ketiga di Indonesia.

Ada Layanan Bagi Korporasi, Transaksi BI-Fast Semakin Melesat
| Senin, 10 November 2025 | 06:20 WIB

Ada Layanan Bagi Korporasi, Transaksi BI-Fast Semakin Melesat

Volume  transaksi layanan BI-Fast sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini sudah mencapai 3,41 miliar. ​

Industri Alat Berat Masih Andalkan Pertambangan
| Senin, 10 November 2025 | 06:19 WIB

Industri Alat Berat Masih Andalkan Pertambangan

Untuk menyiasati tantangan ke depan, sejumlah emiten alat berat mulai diversifikasi segmen penjualan

Emiten Berharap Meraup Cuan dari Buyback Saham
| Senin, 10 November 2025 | 06:17 WIB

Emiten Berharap Meraup Cuan dari Buyback Saham

Emiten menyiapkan dana jumbo untuk melaksanakan aksi buyback saham. Lewat aksi korporasi ini, emiten berharap kepercayaan investor meningkat.

Pelaku Industri Elektronik Memerlukan Insentif Fiskal
| Senin, 10 November 2025 | 06:16 WIB

Pelaku Industri Elektronik Memerlukan Insentif Fiskal

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, lebih dari dua pertiga kebutuhan komponen elektronik domestik masih dipenuhi dari luar negeri.

INDEKS BERITA

Terpopuler