Proyeksi IHSG: Waspada Profit Taking

Jumat, 21 Februari 2020 | 04:50 WIB
Proyeksi IHSG: Waspada Profit Taking
[ILUSTRASI. Pergerakan saham. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/2020/02/06]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) reli empat hari berturut-turut.

Pada perdagangan kemarin, Kamis (20/02), IHSG ditutup menguat 0,23% di level 5.942,48.

Baca Juga: Freeport Klaim Utang untuk Bangun Smelter Tidak Membebani Holding

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, penguatan IHSG ditopang saham perbankan setelah Bank Indonesia menurunkan bunga acuan, 7-Day Reverse Repo Rate (BI-7DRRR) ke 4,75%.

Investor asing juga banyak mengakumulasi saham-saham pertambangan. Salah satu pemicunya adalah berita dari Kementerian ESDM yang mencatat investasi sektor ketenagalistrikan yang terus meningkat.

Baca Juga: Tagihan PKPU Benny Tjokro mencapai Rp 160 miliar

"Sementara dari global, sentimen utama yaitu rilis risalah the Fed yang memberi sinyal akan mempertahankan suku bunga acuannya untuk beberapa waktu ke depan," ujar Valdy.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto pun menuturkan, penguatan sektor tambang berhasil mengangkat IHSG menembus resistance 5.940.

Baca Juga: Musim Dividen Menjelang, Sekarang Saat yang Tepat Untuk Akumulasi

William memprediksi pergerakan IHSG hari ini akan diwarnai aksi profit taking. Sehingga, IHSG akan menguji level 5.950 kembali.

Ia meramal, IHSG akan bergerak mixed cenderung menurun dalam rentang 5.900 hingga 6.000.Sedangkan, Valdy memproyeksi IHSG kembali menguat terbatas, menguji resistance level 5.950-5.975.

Bagikan

Berita Terbaru

Pajak Ekspor dan Pasar Batubara Indonesia
| Jumat, 21 November 2025 | 04:15 WIB

Pajak Ekspor dan Pasar Batubara Indonesia

Indonesia adalah pemain besar, tetapi harga batubara kita justru sering lebih rendah daripada pasar global.

Industri Penjaminan Siapkan Mitigasi Hadapi Perubahan Aturan Main KUR
| Jumat, 21 November 2025 | 04:10 WIB

Industri Penjaminan Siapkan Mitigasi Hadapi Perubahan Aturan Main KUR

Pelaku industri penjaminan turut menyiapkan antisipasi guna menghindari dampak buruk dari perubahan regulasi terkait KUR di tahun 2026.

Anomali Buyback Saham DEWA, Tak Sesuai Parameter Pasar Berfluktuasi Secara Signifikan
| Kamis, 20 November 2025 | 22:22 WIB

Anomali Buyback Saham DEWA, Tak Sesuai Parameter Pasar Berfluktuasi Secara Signifikan

Buyback saham PT Darma Henwa (DEWA) digelar saat IHSG tengah rally dan harga sahamnya sedang mendaki.  

UNTR Berisiko Menghadapi Low Cycle, Diversifikasi ke Emas dan Nikel Masih Menantang
| Kamis, 20 November 2025 | 14:00 WIB

UNTR Berisiko Menghadapi Low Cycle, Diversifikasi ke Emas dan Nikel Masih Menantang

Prospek bisnis United Tractors (UNTR) diprediksi menantang hingga 2026, terlihat dari revisi proyeksi kinerja operasional.

Neraca Pembayaran Q3-2025 Defisit US$ 6,4 Miliar, Tertekan Arus Keluar Dana Asing
| Kamis, 20 November 2025 | 11:07 WIB

Neraca Pembayaran Q3-2025 Defisit US$ 6,4 Miliar, Tertekan Arus Keluar Dana Asing

Defisit NPI Indonesia berlanjut tiga kuartal berturut-turut. Transaksi berjalan surplus didorong ekspor nonmigas, namun modal finansial defisit.

Belanja Beberapa Lembaga & Kementerian Masih Seret
| Kamis, 20 November 2025 | 09:53 WIB

Belanja Beberapa Lembaga & Kementerian Masih Seret

Realisasi anggaran tiga K/L tercat baru mencapai sekitar 60% dari pagu                              

Wamenkeu Ikut Koordinasi Fiskal Moneter
| Kamis, 20 November 2025 | 09:45 WIB

Wamenkeu Ikut Koordinasi Fiskal Moneter

Kementerian Keuangan akan turut hadir dalam setiap Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan yang digelar Bank Indonesia

Setoran Pajak Masih Loyo, Target Berisiko Jebol
| Kamis, 20 November 2025 | 09:27 WIB

Setoran Pajak Masih Loyo, Target Berisiko Jebol

Hingga akhir Oktober 2025, realisasi penerimaan pajak tercatat masih terkontraksi 3,92%                         

Agresif Menambah Armada, Seberapa Menarik Saham MBSS Untuk Dilirik?
| Kamis, 20 November 2025 | 08:15 WIB

Agresif Menambah Armada, Seberapa Menarik Saham MBSS Untuk Dilirik?

Kinerja MBSS diprediksi membaik dengan penambahan kapal. Diversifikasi ke nikel dan utilisasi armada jadi sorotan.

Ekspansi RAJA Kian Agresif di Bisnis Energi, Lewat Jalur Organik dan Non-Organik
| Kamis, 20 November 2025 | 07:50 WIB

Ekspansi RAJA Kian Agresif di Bisnis Energi, Lewat Jalur Organik dan Non-Organik

Seiring rencana akuisisi dan pendirian anak usaha, ekspektasi terhadap saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) tetap terjaga. 

INDEKS BERITA

Terpopuler