PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Membutuhkan Pembiayaan Rp 9,5 triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi keuangan PT Garuda Indonesia Tbk sedang kembang kempis karena salah satunya efek Virus Corona (Covid-19). Kini, emiten penerbangan bersandi saham GIAA di Bursa Efek Indonesia itu membutuhkan setidaknya pembiayaan senilai Rp 9,5 triliun agar tetap bisa melanjutkan bisnis.
Manajemen GIAA sedang memproses opsi dana talangan dengan skema mandatory convertible bond. Pasalnya, posisi pinjaman Garuda kepada lembaga perbankan dan keuangan lebih besar daripada arus kas per 1 Juli 2020 yakni US$ 14,5 juta.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.