Berita Bisnis

PTPP Bidik Proyek di Luar Negeri

Senin, 09 Agustus 2021 | 06:10 WIB
PTPP Bidik Proyek di Luar Negeri

Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Dadan M. Ramdan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Tbk (PTPP) terus mengepakkan sayap bisnisnya dengan membidik proyek di luar negeri. Kontraktor pelat merah ini menjajaki tender dan mendalami potensi proyek di sejumlah negara.

Sekretaris Perusahaan PTPP, Yuyus Juarsa menerangkan bahwa baru-baru ini pihaknya telah meneken nota kesepahaman (MoU) dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). PTPP akan menggarap proyek Rumah Indonesia di Makkah, Arab Saudi. Ini merupakan proyek pembangunan akomodasi hunian beserta fasilitas untuk jemaah haji dan umrah asal Indonesia.
 
Dalam kerjasama tersebut, BPKH berperan sebagai investor, sedangkan PTPP sebagai pengembang dan kontraktor dalam proses pembangunan Rumah Indonesia di Makkah. Namun, skema pendanaan ini masih dalam kajian internal.
 
Saat ini, PTPP bersama BPKH sedang melakukan proses kajian kelayakan bisnis. Kajian itu termasuk dari sisi legalitas, skema bisnis dan regulasi dari otoritas setempat. "Estimasi saat ini untuk yang akan diinvestasikan adalah berupa satu menara apartemen strata title dan satu menara apartemen sewa," ungkap Yuyus  saat dihubungi KONTAN, Minggu (8/8).
 
Direktur Utama PTPP Novel Arsyad bilang, pihaknya siap berkolaborasi dengan BPKH dalam membangun dan mengembangkan proyek Rumah Indonesia. "Kami berharap MoU yang telah ditandatangani terwujud lebih matang sehingga bisa dituangkan dalam bentuk perjanjian kerja sama," ungkap dia dalam keterangan resminya, kemarin.
Pasar haji dan umrah Indonesia cukup besar. Indonesia menjadi salah satu negara dengan jemaah haji dan umrah terbanyak setiap tahun. Dengan total 231.000 umat Islam Indonesia yang menunaikan ibadah haji dan 1,2 juta yang menjalankan umrah di tahun 2019, maka angka fantastis ini mendominasi setidaknya 10,7% dari total jemaah haji sedunia.
 
Tingginya angka tersebut memiliki potensi kerjasama yang meyakinkan ke depan antara PTPP dan BPKH. Kolaborasi itu akan membuat jemaah merasakan keramahan ciri khas Indonesia di Makkah yang diharapkan meningkatkan kenyamanan selama beribadah. "Seiring perkembangannya, kolaborasi ini diharapkan menciptakan ekosistem baru, yang mana jemaah akan merasa seperti di rumah atau feels like home," sebut Novel. 
 
Proyek lain
Bukan hanya di Arab Saudi, PTPP juga sedang mengikuti proses tender di salah satu proyek konstruksi railways di Filipina. Di samping itu, PTPP menjajaki beberapa proyek lain di luar negeri. "Untuk ekspansi ke luar negeri, saat ini kami mendalami regulasi di negara tujuan, dengan mengedepankan manajemen risiko," kata Yuyus.
 
Selain pendalaman regulasi dan manajemen risiko, untuk menggarap proyek di luar negeri PTPP melakukan persiapan dalam hal kerjasama dengan mitra lokal di negara tersebut. Namun Yuyus belum membeberkan secara detail negara yang sedang dijajaki serta bagaimana target kontribusi proyek di luar negeri bagi kinerja PTPP ke depannya. Yang pasti, dalam menjalankan ekspansi tersebut, PTPP masih mengincar kontrak proyek di negara-negara tetangga. "Sementara masih di kawasan Asia Tenggara, selain di Makkah," kata Yuyus.
 
Mengenai realisasi kontrak baru, PTPP telah mengantongi kontrak senilai Rp 8,5 triliun hingga Juni 2021. Dalam catatan KONTAN, sebagian besar kontrak baru yang diraih PTPP hingga semester pertama tahun ini berasal dari jasa konstruksi dan jasa engineering procurement construction (EPC) sebesar 60% dari induk perusahaan, serta kontribusi dari anak perusahaan sebesar 40%.
 
Untuk memuluskan rencana bisnis di sepanjang tahun ini, PTPP mengalokasikan dana belanja modal Rp 6,2 triliun, naik dari alokasi tahun lalu yang sebesar Rp 3,59 triliun. Dari jumlah itu, 75% digunakan untuk melanjutkan proyek yang sudah ada.     

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Sudah berlangganan? Masuk

Berlangganan

Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan

Rp 20.000

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Terbaru