Puncak Panen Telah Lewat, Produksi Sampoerna Agro (SGRO) Bakal Melandai

Kamis, 28 Februari 2019 | 07:37 WIB
Puncak Panen Telah Lewat, Produksi Sampoerna Agro (SGRO) Bakal Melandai
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) menargetkan volume produksi crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit mentah sebesar 5%-10% year on year (yoy). Target tersebut lebih kecil ketimbang realisasi pertumbuhan produksi CPO tahun lalu yang lebih dari 20% (yoy).

Penetapan target itu mengacu pada periode masa panen kelapa sawit. Tahun lalu, merupakan masa panen puncak bagi Sampoerna Agro. Alhasil, perusahaan berkode saham SGRO di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut, tak bisa mematok target setinggi realisasi tahun lalu.

Manajemen Sampoerna Agro mengaku, semula mematok target pertumbuhan produksi CPO sebesar 15%–20% pada tahun lalu. "Tapi ternyata pencapaiannya melebihi target 20%, jadi tahun lalu merupakan tahun yang baik dari sisi operasional," ujar Michael Kesuma, Head of Investor Relations PT Sampoerna Agro Tbk, Selasa (27/2).

Lonjakan volume produksi itu paling tidak bisa menahan penurunan kinerja keuangan lebih dalam. Maklum, harga CPO tahun berada dalam tren penurunan. Manajemen perusahaan mengaku harga CPO menjadi biang kerok menyusutnya penjualan sepanjang sembilan bulan 2018.

Mengintip Bloomberg, harga kontrak CPO di Bursa Malaysia Derivative Exchange untuk pengiriman bulan depan pada Rabu (27/2) sebesar MYR 472,01122 per metrik ton (mt). Harga tersebut sekaligus menjadi yang terendah dalam periode year to date (ytd) atau sejak akhir tahun lalu. Pada (31/12/2018), harga CPO masih bertengger pada level MYR 513,05241 per mt.

Menanti panen karet

Untuk memuluskan rencana peningkatan produksi tahun ini, Sampoerna Agro menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 600 miliar–Rp 800 miliar. Perinciannya, 70%-80% berasal dari kas internal dan 20%–30% utang bank. Anggaran itu kurang lebih sama dengan tahun lalu.

Capex 2019 untuk perawatan tanaman dan pengembangan aset tetap. Pengembangan aset tetap seperti perbaikan jalanan, pabrik, perumahan karyawan dan jembatan.

Informasi saja, 118.000 hektare (ha) dari total 136.000 ha area tanam kelapa sawit Sampoerna Agro sudah menghasilkan. Sementara kapasitas pengolahan kelapa sawit mereka saat ini sebesar 515 ton per jam. Tahun lalu, perusahaan tersebut sudah menaikkan kapasitas pengolahan sebesar sekitar 30 ton per jam.

Selain kelapa sawit, Sampoerna Agro memiliki lahan tanaman karet 20.000 ha dan lahan tanaman sagu 13.000 ha. Mereka mulai menanam kedua komoditas itu secara bertahap sejak tahun 2013 silam. Butuh waktu sekitar tujuh tahun dari sejak awal penanaman hingga masa produksi karet. Sementara sagu memerlukan waktu 10 tahun.

Sampoerna Agro menargetkan, mulai tahun depan 3.000 ha karet siap dipanen. "Meski produksi mulai tahun depan, tapi masih sedikit jumlahnya," kata Michael.

Di sisi lain, SGRO tengah menghadapi persoalan hukum. Pada Januari 2019, Mahkamah Agung (MA) mengabulkan gugatan kasasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melawan PT National Sago Prima dalam kasus pembakaran hutan di Riau. National Sago yang merupakan anak usaha PT Sampoerna Agro Tbk harus membayar ganti rugi dengan total Rp 1,07 triliun.

Sampoerna Agro belum dapat mengambil langkah atas putusan MA tersebut. "Terus terang kami masih menunggu salinan putusan perkara untuk bisa melakukan pertimbangan ke depan dan saat ini kami belum menerima salinannya," kata Michael.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Pertebal Portofolio, Saratoga (SRTG) Siapkan Dana US$ 150 Juta
| Kamis, 23 Januari 2025 | 09:07 WIB

Pertebal Portofolio, Saratoga (SRTG) Siapkan Dana US$ 150 Juta

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) membidik sejumlah perusahaan potensial untuk didanai pada tahun 2025 ini. 

Berbenah, Prospek Saham GOTO Berpotensi Merekah
| Kamis, 23 Januari 2025 | 09:03 WIB

Berbenah, Prospek Saham GOTO Berpotensi Merekah

Pemulihan kinerja dan bisnis on demand service mendorong prospek harga saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)

Menangkap Peluang Mengoleksi Emas Saat Harga Terkoreksi
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:31 WIB

Menangkap Peluang Mengoleksi Emas Saat Harga Terkoreksi

Di jangka pendek ada peluang harga emas terkoreksi. Data-data inflasi Amerika Serikat menunjukkan pelambatan

Langkah Konsolidasi Akan Berlanjut, Taji KPR Syariah Bank BTN (BBTN) Kian Kuat
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:26 WIB

Langkah Konsolidasi Akan Berlanjut, Taji KPR Syariah Bank BTN (BBTN) Kian Kuat

Ketimbang IPO entitas hasil merger UUS BTN Syariah dan Bank Victoria Syariah, BBTN membuka peluang untuk mengakuisisi bank syariah lain.

Tarik Minat Masyarakat di Program 3 Juta Rumah, Kementerian BUMN Gunakan Konsep TOD
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:09 WIB

Tarik Minat Masyarakat di Program 3 Juta Rumah, Kementerian BUMN Gunakan Konsep TOD

Pemerintah akan menyisir dan mendata developer nakal agar tidak bisa berpartisipasi dalam Program Tiga Juta Rumah. 

Diam-Diam Sahamnya Sudah Terbang 45%, SMKL Rupanya Berkongsi dengan Perusahaan China
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:53 WIB

Diam-Diam Sahamnya Sudah Terbang 45%, SMKL Rupanya Berkongsi dengan Perusahaan China

PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) dan Ghuangzhou Yi Song berkongsi masuk ke bisnis paper pulp mold. ​

PK Ditolak, Subagio Wirjoatmodjo Mesti Melepas Kepemilikannya di Trimata Benua
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:41 WIB

PK Ditolak, Subagio Wirjoatmodjo Mesti Melepas Kepemilikannya di Trimata Benua

Data terbaru menunjukkan, kepemilikan Subagio Wirjoatmodjo di perusahaan batubara PT Trimata Benua sebanyak 25 persen.

Gara-Gara Perintah Donald Trump, Arus Masuk Dana ke Obligasi Domestik Tersendat
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:02 WIB

Gara-Gara Perintah Donald Trump, Arus Masuk Dana ke Obligasi Domestik Tersendat

Peluang pemangkasan suku bunga acuan alias BI rate dapat mendukung valuasi yield obligasi domestik. 

Bank Indonesia Siap Borong SBN di Pasar Sekunder
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:00 WIB

Bank Indonesia Siap Borong SBN di Pasar Sekunder

Langkah borong SBN oleh Bank Indonesia sebagai bentuk dukungan bank sentral terhadap program ekonomi pemerintah.

Indonesia Menawarkan Investasi Baterai Listrik
| Kamis, 23 Januari 2025 | 06:45 WIB

Indonesia Menawarkan Investasi Baterai Listrik

Pada September nanti Indonesia secara keseluruhan bisa memenuhi standar besar seperti Exponential Moving Average (EMA).

INDEKS BERITA

Terpopuler