Quo Vadis Penghematan Anggaran?

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Akhir-akhir ini, penghematan menjadi sebuah "mantra" untuk menyiasati aneka rupa pembiayaan. Mulai pembiayaan layanan kemasyarakatan, pendidikan, kesehatan, dan birokrasi kepemerintahan. Dengan dalih pemenuhan kebijakan makanan bergizi gratis dan badan pengelola investasi bernama Daya Anagata Nusantara (Danantara), Indonesia membutuhkan anggaran sebesar Rp 750 triliun yang terbagi dalam tiga tahap.
Dana sebesar itu, konon sangat dibutuhkan di tahun pertama kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto untuk membiayai program-program unggulan dengan tidak membebani anggaran negara dan utang baru. Untuk mewujudkan ambisi besar tersebut, Presiden menginstruksikan ke beberapa kementerian maupun lembaga agar melakukan penyisiran anggaran. Dampaknya, berbagai kementerian dan lembaga membatasi bahkan menghentikan berbagai rencana kegiatan yang telah dirancang jauh hari sebelumnya.
Baca Juga: Menengok Jejak Karier dan Sumber Kekayaan Para Nakhoda Danantara
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukKontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Business Insight
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.