Racikan Portofolio Manajer Investasi di Reksadana Campuran

Selasa, 09 Agustus 2022 | 04:50 WIB
Racikan Portofolio Manajer Investasi di Reksadana Campuran
[]
Reporter: Aris Nurjani | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana campuran menjadi salah satu reksadana dengan kinerja terbaik sepanjang tahun ini. Sepanjang tahun ini, keuntungan rata-rata reksadana campuran mencapai 1,64%. 

Salah satu reksadana campuran yang membukukan kinerja mumpuni dan masuk daftar 10 reksadana campuran berkinerja terbaik adalah Sucorinvest Anak Pintar besutan Sucor Asset Management. 

Investment Specialist Sucor Asset Management Toufan Yamin mengatakan, imbal hasil reksadana campuran milik Sucor AM tersebut mengungguli kinerja rata-rata reksadana campuran, yakni 15,28% sejak awal tahun. 

Baca Juga: Kinerja Reksadana Campuran Sucor Asset Management Semakin Ciamik

Reksadana campuran Sucor lainnya juga mencetak kinerja yahud. "Sucorinvest Citra Dana Berimbang menghasilkan kinerja 11,48%, Sucorinvest Flexi Fund 7,08%, dan Sucorinvest Premium Fund 11,17%," ujar Toufan. 

Seluruh reksadana campuran mampu mencetak kinerja baik karena memanfaatkan siklus kenaikan harga komoditas energi. Sucor juga memilih saham defensif seperti saham perbankan. 

Sementara obligasi yang dipilih adalah obligasi korporasi dengan tenor satu-tiga tahun. Obligasi ini memiliki pergerakan harga stabil dibanding obligasi pemerintah yang tertekan akibat kenaikan suku bunga. Sucor AM menggunakan strategi pengelolaan aktif dan disesuaikan pada horison investasi dalam jangka panjang.

Senior Vice President, Head of Retail, Product Research & Distribution Division, Henan Putihrai Asset Management Reza Fahmi Riawan mengatakan, ke depan reksadana campuran masih menarik. Tren kenaikan harga komoditas bisa dimanfaatkan untuk mengakumulasi saham sektor komoditas energi. Dia juga melihat saham perbankan menarik dikoleksi.
Baca Juga: Reksadana Campuran Catat Kinerja Positif, Prospeknya Dinilai Masih Menarik

Memang kenaikan suku bunga akan menekan prospek obligasi negara. Namun ke depan, hitungan Reza, reksadana campuran bisa memberi return 8%-14% dalam setahun.

Bagikan

Berita Terbaru

Melihat Potensi Akuisisi Campina (CAMP) Oleh Investor Strategis
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 12:28 WIB

Melihat Potensi Akuisisi Campina (CAMP) Oleh Investor Strategis

Emiten produsen es krim Campina, PT Campina Es Krim TBk (CAMP) diduga batal diakuisisi oleh manajer investasi asal Bahrain, Investcorp.

Dominasi Bitcoin Merosot di Awal Pekan, Altcoin Ini Layak Dicermati
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 09:34 WIB

Dominasi Bitcoin Merosot di Awal Pekan, Altcoin Ini Layak Dicermati

Bila penurunan dominasi terus berlanjut, likuiditas dari bitcoin bisa mengalir ke aset lain dan membuka ruang bagi reli altcoin.

Marketing Sales CTRA Melemah di Kuartal III, tapi Masih Ada Harapan di Ujung Tahun
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 08:42 WIB

Marketing Sales CTRA Melemah di Kuartal III, tapi Masih Ada Harapan di Ujung Tahun

Efek penurunan suku bunga BI belum terasa ke kredit KPR karena laju pemangkasan bunga kredit bank yang lebih lambat.​

Menang Lelang BWA, Hashim dan Sinar Mas Siap Masuk ke Bisnis Internet Murah
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 08:40 WIB

Menang Lelang BWA, Hashim dan Sinar Mas Siap Masuk ke Bisnis Internet Murah

Potensi perang harga sangat terbuka. Spektrum baru ini bakal menambah kompetisi di fixed broadband, terutama dengan TLKM yang masih dominan.

Harga Saham BBCA Anjlok Terus Hingga Sentuh Level Terendah Tiga Tahun, the Next UNVR?
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 08:27 WIB

Harga Saham BBCA Anjlok Terus Hingga Sentuh Level Terendah Tiga Tahun, the Next UNVR?

Jika level psikologis di 7.000 jebol, maka ada risiko harga saham BBCA bakal turun ke Rp 6.000 per saham.

Perpres Pembangkit Sampah Terbit, Ini Poin Penting & Efeknya ke OASA, TOBA, BIPI
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 07:54 WIB

Perpres Pembangkit Sampah Terbit, Ini Poin Penting & Efeknya ke OASA, TOBA, BIPI

Pengusaha mendapatkan kepastian penerbitan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) lebih cepat dan harga listrik yang dipatok di US$ 20 cent per KWh.

Baru Empat Izin Tambang yang Dibuka Kembali
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 07:48 WIB

Baru Empat Izin Tambang yang Dibuka Kembali

Sebanyak 44 perusahaan pertambangan yang mengajukan pengembalian izin telah membayar jaminan reklamasi tambang.

Data Migas Kemenkeu dan ESDM Berbeda
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 07:43 WIB

Data Migas Kemenkeu dan ESDM Berbeda

Perbedaan bisa muncul karena data di level pimpinan SKK Migas memasukkan produksi LPG yang dikonversi ke setara minyak.

Negosiasi Buntu, Skema Baru Beli BBM Digodok
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 07:40 WIB

Negosiasi Buntu, Skema Baru Beli BBM Digodok

Kementerian ESDM menjanjikan skema baru pembelian BBM swasta bisa disepakati pekan ini, sehingga bisa mengatasi kelangkaan pasokan

Kinerja Industri Susu Nasional Tertekan Daya Beli
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 07:35 WIB

Kinerja Industri Susu Nasional Tertekan Daya Beli

Hingga kuartal III-2025 hampir seluruh pelaku industri mencatat penurunan penjualan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

INDEKS BERITA

Terpopuler