Rating Turun, Agung Podomoro (APLN) Sodorkan Pelunasan Obligasi Rp 550 Miliar

Rabu, 11 September 2019 | 20:24 WIB
Rating Turun, Agung Podomoro (APLN) Sodorkan Pelunasan Obligasi Rp 550 Miliar
[ILUSTRASI. Proyek properti Agung Podomoro Land ]
Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN, anggota indeks Kompas100) berencana melaksanakan rapat umum pemegang obligasi (RUPO) pada tanggal 25-26 September mendatang. Agenda RUPO kali ini adalah permintaan persetujuan percepatan pelunasan obligasi berkelanjutan I tahap III dan IV dengan pokok senilai total Rp 550 miliar.

Bila dirinci, obligasi berkelanjutan I Agung Podomoro Land tahap III bernilai pokok Rp 451 miliar. Sedangkan obligasi berkelanjutan I tahap IV memiliki jumlah pokok sebesar Rp 99 miliar.

Untuk obligasi tahap III, RUPO akan berlangsung pada 26 September. Sedangkan RUPO obligasi tahap IV diagendakan berlangsung tanggal 25 September.

Hal tersebut diterangkan manajemen dalam keterbukaan informasi di situs Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (11/9). Pelaksanaan RUPO APLN nantinya akan bertempat di gedung BEI. 

Jika kelak pemegang obligasi menyetujui rencana percepatan pelunasan surat utang tersebut, maka ada tiga hal yang akan diberikan oleh manajemen APLN.

Pertama, APLN akan membayar pokok obligasi sebesar 100%. Kedua, APLN akan memberikan bunga berjalan terhutang sampai dengan tanggal dibayarkannya pokok obligasi.

Baca Juga: Dikabarkan jual Central Park Mall, begini penjelasan Agung Podomoro Land (APLN)

Sedangkan yang ketiga adalah insentif berupa bunga, sampai dengan tanggal jatuh tempo, dikurangi bunga berjalan terhutang.

Sebagai catatan, obligasi berkelanjutan I Agung Podomoro Land tahap III tahun 2014 tercatat (listing) di BEI pada 22 Desember 2014. Obligasi berbunga 12,5% ini sejatinya akan jatuh tempo pada 19 Desember 2019.

Sedangkan obligasi berkelanjutan I Agung Podomoro Land tahap IV tahun 2015, tercatat (listing) di BEI pada 26 Maret 2015. Surat utang berbunga 11,25% ini baru akan jatuh tempo pada 25 Maret 2020.

Rencana percepatan pelunasan obligasi berkelanjutan APLN tersebut, mencuat tidak lama setelah peringkat (rating) utang APLN dipangkas PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Akhir Juli lalu, Pefindo memangkas peringkat utang APLN dan kedua obligasinya dari idA- menjadi idBBB.

Baca Juga: Cara Agung Podomoro Land (APLN) Bidik Pasar Startup

Selain itu Pefindo merevisi outlook (prospek) utang APLN menjadi credit watch (pengawasan kredit) dengan implikasi negatif. Hal itu bermakna meningkatnya ketidakpastian atas kemampuan APLN untuk me-refinancing utang akibat kondisi keuangannya yang tidak lagi fleksibel.

Bagikan

Berita Terbaru

BABY Targetkan Pertumbuhan Dua Digit, Begini Strategi Ekspansinya Tahun Depan
| Selasa, 09 Desember 2025 | 09:20 WIB

BABY Targetkan Pertumbuhan Dua Digit, Begini Strategi Ekspansinya Tahun Depan

PT Multitrend Indo Tbk (BABY) ikut memanfaatkan tren shoppertainment di TikTok Shop dan berhasil mengerek penjualan lewat kanal ini.

Potensi Pasar Menggiurkan, Robinhood Akuisisi Buana Capital dan Pedagang Aset Kripto
| Selasa, 09 Desember 2025 | 09:03 WIB

Potensi Pasar Menggiurkan, Robinhood Akuisisi Buana Capital dan Pedagang Aset Kripto

Reputasi global tidak serta-merta menjadi jaminan keamanan dana nasabah yang anti-bobol, mengingat celah oknum internal selalu ada.

Beda Nasib Hingga Prospek Anggota MIND ID di 2026: INCO dan PTBA (Bag 2 Selesai)
| Selasa, 09 Desember 2025 | 08:29 WIB

Beda Nasib Hingga Prospek Anggota MIND ID di 2026: INCO dan PTBA (Bag 2 Selesai)

Faktor kebijakan pemerintah ikut memengaruhi kinerja dan prospek PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Mengintip Strategi Bisnis RAAM, Tambah 3-5 Bioskop per Tahun & Genjot Pendapatan F&B
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:54 WIB

Mengintip Strategi Bisnis RAAM, Tambah 3-5 Bioskop per Tahun & Genjot Pendapatan F&B

Penurunan penjualan PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) diimbangi oleh menyusutnya rugi bersih hingga 82%.

Akuisisi Korporasi Selalu Mengandung Ketidakpastian, Madu Atau Racun?
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:36 WIB

Akuisisi Korporasi Selalu Mengandung Ketidakpastian, Madu Atau Racun?

Akuisisi korporasi adalah keputusan investasi sangat strategis. Akuisisi  menjadi alat sebuah perusahaan untuk bertumbuh lebih cepat. ​

Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Lunasi Obligasi dan Sukuk yang Jatuh Tempo
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:19 WIB

Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Lunasi Obligasi dan Sukuk yang Jatuh Tempo

Jumlah obligasi yang jatuh tempo pada 6 Desember 2025 terdiri dari pokok sebesar Rp 199,17 miliar dan bunga keempat sebesar Rp 3,596 miliar.

Kantongi Dana Segar dari IPO, RLCO Bidik Laba Rp 40 Miliar
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:10 WIB

Kantongi Dana Segar dari IPO, RLCO Bidik Laba Rp 40 Miliar

PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/12).​

Investor Asing Masih Hati-Hati
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:08 WIB

Investor Asing Masih Hati-Hati

Kendati tampak pemulihan, investor asing masih berhati-hati berinvestasi, terlihat dari arus keluar dana asing yang dominan di pasar obligasi.​

Tantangan Penerapan Biodiesel B50 di 2026
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:54 WIB

Tantangan Penerapan Biodiesel B50 di 2026

SPKS juga menyoroti munculnya perusahaan seperti Agrinas Palma yang mengelola1,5 juta ha lahan sawit dan berpotensi menguasai pasokan biodiesel

Rupiah Loyo Mendekati Rp 16.700 per Dolar AS, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:51 WIB

Rupiah Loyo Mendekati Rp 16.700 per Dolar AS, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pasar juga mewaspadai kurs rupiah yang terus melemah mendekati Rp 16.700 per dolar AS. Kemarin rupiah tutup di Rp 16.688 per dolar AS.

INDEKS BERITA

Terpopuler