Realisasi Buyback Itama Ranoraya Tbk (IRRA) Sudah Mencapai 5,06%

Senin, 01 Juni 2020 | 10:50 WIB
Realisasi Buyback Itama Ranoraya Tbk (IRRA) Sudah Mencapai 5,06%
[ILUSTRASI. Pratoto S. Raharjo, Direktur PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA). KONTAN/Akhmad Sadewa]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Secara umum, realisasi buyback yang dilakukan oleh manajemen emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih rendah. 

Nilai saham yang dibeli kembali oleh manajemen emiten baru 8,1% dari total rencana buyback yang disampaikan ke otoritas bursa. 

Meski belum mencapai 100%, jika ditelisik satu-persatu, ada segelintir emiten yang telah merealisasikan buyback dalam volume yang cukup besar.

Salah satunya PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) yang hingga 26 Mei 2020 telah membeli kembali sahamnya di pasar sebanyak 80.889.000 lembar.

Jumlah ini setara dengan 5,06% dari modal disetor dan ditempatkan penuh pada IRRA.

Manajemen PT Itama Ranoraya Tbk sendiri mematok buyback sebanyak-banyaknya 200 juta lembar saham, atau 12,5% dari jumlah saham beredar perseroan.

Baca Juga: Dua perusahaan farmasi domestik produksi obat corona

Sementara anggaran yang disiapkan manajemen emiten distributor alat kesehatan, itu maksimal hingga Rp 60 miliar.

"Pembelian bukan hanya 26 Mei 2020, tapi sudah lama dilakukan sejak surat pemberitahuan buyback," kata Pratoto Satno Raharjo, Direktur PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) ke KONTAN, Senin (1/6).

Manajemen PT Itama Ranoraya Tbk menyampaikan rencana buyback pada 11 Maret 2020, dengan waktu pelaksanaan maksimal tiga bulan.

Sayangnya, tidak ada informasi berapa harga beli rata-rata saham yang di buyback manajemen.

Pratoto juga tidak bersedia menyebut siapa broker yang membantu manajemen untuk mengeksekusi buyback tersebut.

Yang pasti, pada 12 Maret 2020 hingga 26 Mei 2020 PT Mirrae Asset Sekuritas Indonesia tercatat sebagai broker dengan nilai beli bersih terbesar.

Volumenya mencapai 7.039.400 lembar di harga Rp 522 per saham. Dus, nilai beli bersih saham IRRA yang diperantarai YP adalah Rp 3,6 miliar.

Merujuk data transaksi harian IRRA di pasar reguler, harga rata-ratanya pada rentang waktu tersebut ada di Rp 527 per saham.

Baca Juga: Desak izin edar Avimac obat corona, Itama Ranoraya (IRRA) dapat rekomendasi dari BNPB

Pergerakan saham IRRA sendiri kini lebih anteng dan bergerak dalam pola konsolidasi. 

Terutama usai menyentuh level harga terendah tahun ini di 460 per saham pada 23 Maret 2020.

Manajemen PT Itama Ranoraya Tbk masih punya waktu hingga 12 Juni 2020 sebelum periode buyback berakhir. 

"Kami selalu lihat (kondisi dan pergerakan) pasar," ujar Pratoto, terkait kemungkinan eksekusi buyback hingga batas maksimal volume dan anggaran yang disiapkan.

Bagikan

Berita Terbaru

Bisnis Agen Laku Pandai Bank Naik
| Sabtu, 09 November 2024 | 03:45 WIB

Bisnis Agen Laku Pandai Bank Naik

BRI memiliki 1,02 juta AgenBRILink hingga September 2024. Sepanjang Januari - September 2024, para agen mencatatkan transaksi Rp 1.170 triliun 

Cuan Anak Usaha Perbankan Bikin Kinerja Makin Pakem
| Sabtu, 09 November 2024 | 03:15 WIB

Cuan Anak Usaha Perbankan Bikin Kinerja Makin Pakem

Salah satu bank dengan kinerja anak usaha yang cukup impresif adalah BRI. Hingga September 2024, anak usaha BRI tumbuh 23%. 

Gelar Stock Split 1:10, Simak Rekomendasi Saham PTRO
| Jumat, 08 November 2024 | 10:04 WIB

Gelar Stock Split 1:10, Simak Rekomendasi Saham PTRO

PTRO terafiliasi dengan konglomerat Prajogo Pangestu mengumumkan rencana pemecahan nilai nominal saham alias stock split.

Bursa Lesu, Emiten Pilih Pinjaman Bank
| Jumat, 08 November 2024 | 09:41 WIB

Bursa Lesu, Emiten Pilih Pinjaman Bank

Kondisi pasar modal yang masih lesu membuat emiten cenderung memilih pendanaan lewat fasilitas perbankan. 

Dua Pabrik Prekursor Nikel di Indonesia Akan Ekspor Perdana ke AS dan Eropa di 2025
| Jumat, 08 November 2024 | 09:00 WIB

Dua Pabrik Prekursor Nikel di Indonesia Akan Ekspor Perdana ke AS dan Eropa di 2025

Septian Hario Seto Anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) menyebut prekursor yang diekspor dari Indonesia telah melewati sertifikasi.

Perlambatan Ekonomi Nasional
| Jumat, 08 November 2024 | 08:10 WIB

Perlambatan Ekonomi Nasional

Fundamental ekonomi Indonesia serta daya beli masyarakat perlu diperkuat untuk bisa menjaga laju ekonomi.

Menyorot Perubahan Indeks MSCI Terbaru
| Jumat, 08 November 2024 | 08:05 WIB

Menyorot Perubahan Indeks MSCI Terbaru

PT Avia Avian Tbk (AVIA) masuk ke dalam indeks MSCI Indonesia Small Cap, sedangkan dua BTPS dan SCMA keluar dari MSCI 

Banyak Tantangan, Kinerja Emiten Perikanan Tertekan
| Jumat, 08 November 2024 | 07:50 WIB

Banyak Tantangan, Kinerja Emiten Perikanan Tertekan

Permintaan di negara tujuan ekspor melemah pada akhir semester I hingga pertengahan kuartal III-2024.

Antam Bakal Beli 30 Ton Logam Emas ke Freeport
| Jumat, 08 November 2024 | 07:25 WIB

Antam Bakal Beli 30 Ton Logam Emas ke Freeport

Antam sudah menyerap emas batangan sebanyak 28 ton hingga September 2024 dari total kebutuhan sebanyak 37 ton sampai 38 ton per tahun.

Ketahanan Pangan Bakal Menjangkau Pedesaan
| Jumat, 08 November 2024 | 07:15 WIB

Ketahanan Pangan Bakal Menjangkau Pedesaan

Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal sudah mengalokasikan anggaran ketahanan pangan di 2025.

INDEKS BERITA

Terpopuler