Realisasi Buyback Itama Ranoraya Tbk (IRRA) Sudah Mencapai 5,06%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Secara umum, realisasi buyback yang dilakukan oleh manajemen emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih rendah.
Nilai saham yang dibeli kembali oleh manajemen emiten baru 8,1% dari total rencana buyback yang disampaikan ke otoritas bursa.
Meski belum mencapai 100%, jika ditelisik satu-persatu, ada segelintir emiten yang telah merealisasikan buyback dalam volume yang cukup besar.
Salah satunya PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) yang hingga 26 Mei 2020 telah membeli kembali sahamnya di pasar sebanyak 80.889.000 lembar.
Jumlah ini setara dengan 5,06% dari modal disetor dan ditempatkan penuh pada IRRA.
Manajemen PT Itama Ranoraya Tbk sendiri mematok buyback sebanyak-banyaknya 200 juta lembar saham, atau 12,5% dari jumlah saham beredar perseroan.
Baca Juga: Dua perusahaan farmasi domestik produksi obat corona
Sementara anggaran yang disiapkan manajemen emiten distributor alat kesehatan, itu maksimal hingga Rp 60 miliar.
"Pembelian bukan hanya 26 Mei 2020, tapi sudah lama dilakukan sejak surat pemberitahuan buyback," kata Pratoto Satno Raharjo, Direktur PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) ke KONTAN, Senin (1/6).
Manajemen PT Itama Ranoraya Tbk menyampaikan rencana buyback pada 11 Maret 2020, dengan waktu pelaksanaan maksimal tiga bulan.
Sayangnya, tidak ada informasi berapa harga beli rata-rata saham yang di buyback manajemen.
Pratoto juga tidak bersedia menyebut siapa broker yang membantu manajemen untuk mengeksekusi buyback tersebut.
Yang pasti, pada 12 Maret 2020 hingga 26 Mei 2020 PT Mirrae Asset Sekuritas Indonesia tercatat sebagai broker dengan nilai beli bersih terbesar.
Volumenya mencapai 7.039.400 lembar di harga Rp 522 per saham. Dus, nilai beli bersih saham IRRA yang diperantarai YP adalah Rp 3,6 miliar.
Merujuk data transaksi harian IRRA di pasar reguler, harga rata-ratanya pada rentang waktu tersebut ada di Rp 527 per saham.
Baca Juga: Desak izin edar Avimac obat corona, Itama Ranoraya (IRRA) dapat rekomendasi dari BNPB
Pergerakan saham IRRA sendiri kini lebih anteng dan bergerak dalam pola konsolidasi.
Terutama usai menyentuh level harga terendah tahun ini di 460 per saham pada 23 Maret 2020.
Manajemen PT Itama Ranoraya Tbk masih punya waktu hingga 12 Juni 2020 sebelum periode buyback berakhir.
"Kami selalu lihat (kondisi dan pergerakan) pasar," ujar Pratoto, terkait kemungkinan eksekusi buyback hingga batas maksimal volume dan anggaran yang disiapkan.