Realisasi Investasi Mineral dan Batubara Hingga Juli Baru Sebesar 35,49% dari Target

Jumat, 12 Juli 2019 | 07:21 WIB
Realisasi Investasi Mineral dan Batubara Hingga Juli Baru Sebesar 35,49% dari Target
[]
Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga kini, pencapaian investasi subsektor mineral dan batubara (minerba) masih rendah. Berdasarkan catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), hingga Juli tahun ini, nilai investasi minerba senilai US$ 2,19 miliar atau 35,49% dari target di sepanjang tahun ini yang mencapai US$ 6,17 miliar.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono, mengemukakan realisasi investasi sektor minerba sangat dipengaruhi oleh harga komoditas. Namun dia meyakini investasi akan terungkit pada kuartal akhir nanti. "Kalau harga bagus, biasanya kerja akan lebih mendalam. Semoga tercapai," ujar dia di Gedung DPR, Kamis (11/7).

Bambang belum mau memerinci berapa porsi masing-masing investasi di sektor mineral maupun batubara. Satu hal yang pasti, investasi di subsektor mineral memiliki porsi yang lebih besar dibandingkan batubara. Kondisi tersebut lantaran investasi mineral didorong oleh pembangunan fasilitas pemurnian dan pengolahan mineral atau smelter.

Dengan dukungan proyek smelter, Kementerian ESDM memproyeksikan ada kenaikan investasi pada tahun 2020 nanti. Bahkan, pemerintah membidik investasi di sepanjang tahun depan mencapai US$ 8,87 miliar, atau menanjak 43,76% dibandingkan target tahun ini.

Bambang juga bilang, investasi di sektor pertambangan batubara banyak berasal dari proyek konstruksi dan ekspansi tambang batubara. Namun, investasi untuk smelter masih memegang porsi paling dominan. "Investasi terbesar tahun 2020 didominasi proyek smelter," ujar dia.

Belanja minim

Sementara itu, kontribusi investasi eksplorasi diperkirakan belum signifikan. Bahkan dibandingkan total investasi eksplorasi dunia, porsi Indonesia masih sekitar 1% saja. Namun eksplorasi di Indonesia mampu meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Misalnya, kata Bambang, pada 2016 investasi eksplorasi senilai US$ 65 juta, kemudian naik menjadi US$ 115 juta di 2017. Bahkan, investasi tahun lalu mencapai US$ 145 juta.

Sedangkan investasi yang dibelanjakan untuk eksplorasi pada tahun ini sebesar US$ 274 juta. Jumlah itu setara dengan 4% dari total investasi di subsektor minerba yang pada tahun ini ditargetkan mencapai US$ 6,17 miliar.

Kendati secara persentase menempati porsi yang minim dari total investasi, menurut Bambang, alokasi belanja eksplorasi terus meningkat setiap tahun.

"Kalau persentase memang kecil, tapi dari sisi jumlah, maka nilainya terus meningkat setiap tahun," kata dia.

Perusahaan tambang memang masih giat menggelar eksplorasi. Maka itu, nilai dana yang mereka kucurkan untuk eksplorasi pada tahun depan berpotensi mencapai US$ 300 juta. Jumlah itu setara 3% dari investasi minerba di 2020 yang diproyeksikan mencapai US$ 8,87 miliar.

Ketua Indonesian Mining & Energy Forum (IMEF), Singgih Widagdo, menyebutkan kegiatan eksplorasi sangat penting dan mendesak bagi Indonesia. Apalagi di tengah meningkatnya kebutuhan bahan tambang untuk energi dan industri, yang berarti terus menguras cadangan komoditas tambang Indonesia.

"Jadi bisa saja habis jika tidak banyak menemukan cadangan baru," ungkap dia kepada KONTAN, kemarin. Singgih bilang, kegiatan eksplorasi bukan hanya menjadi kepentingan perusahaan untuk menambah cadangan yang bisa diproduksi, tapi juga kepentingan negara untuk keberlanjutan pasokan energi.

Bagikan

Berita Terbaru

Bursa Saham AS Lesu Mengawali Kuartal II 2025
| Rabu, 02 April 2025 | 06:00 WIB

Bursa Saham AS Lesu Mengawali Kuartal II 2025

Kekhawatiran kondisi ekonomi AS akibat kebijakan tarif AS yang diumumkan pada Rabu (2/4) membuat pasar kurang bergairah. 

Mengurai Kekayaan Dewi Kam, Wanita Terkaya di ASEAN
| Rabu, 02 April 2025 | 06:00 WIB

Mengurai Kekayaan Dewi Kam, Wanita Terkaya di ASEAN

PT Bayan Resources Tbk (BYAN), perusahaan ini menjadi salah satu sumber besar kekayaan Dewi Kam, menurut Forbes.

Kekayaan Martua Sitorus Terus Menanjak Dalam 5 Tahun Terakhir
| Rabu, 02 April 2025 | 03:00 WIB

Kekayaan Martua Sitorus Terus Menanjak Dalam 5 Tahun Terakhir

Beberapa perusahaan Martua Sitorus maupun perusahaan yang berafiliasi dengan keluarganya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Orang Kaya Makin Kaya, Jurang Antara Si Kaya dan Si Miskin di Indonesia Kian Parah
| Selasa, 01 April 2025 | 16:49 WIB

Orang Kaya Makin Kaya, Jurang Antara Si Kaya dan Si Miskin di Indonesia Kian Parah

Pemilik rekening bersaldo di atas Rp 100 juta mencapai 7,08 juta atau 1,15%,  tapi menguasai 88,01% duit di bank atau senilai Rp 7.921 triliun.

Nilai Kekayaan Tahir dan Keluarga Menyusut Triliunan Rupiah di 3 Bulan Pertama 2025
| Selasa, 01 April 2025 | 14:00 WIB

Nilai Kekayaan Tahir dan Keluarga Menyusut Triliunan Rupiah di 3 Bulan Pertama 2025

Nilai kekayaan Dato Sri Tahir dan keluarganya hingga akhir kuartal I 2025 tersisa US$ 4,9 miliar, turun US$ 400 juta.

Profit 33,81% Setahun, Harga Emas Antam Terbang(1 April 2025)
| Selasa, 01 April 2025 | 09:50 WIB

Profit 33,81% Setahun, Harga Emas Antam Terbang(1 April 2025)

Harga emas Antam (1 April 2025) ukuran 1 gram masih Rp 1.826.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,81% jika menjual hari ini.

Kinerja Operasional Tertekan, BUMI Sukses Kerek Laba Bersih di 2024
| Selasa, 01 April 2025 | 08:51 WIB

Kinerja Operasional Tertekan, BUMI Sukses Kerek Laba Bersih di 2024

Penjualan batubara BUMI pada 2024 mencapai 75,8 juta ton atau turun dibandingkan tahun 2023 yang sebesar 78,7 juta ton.

Cek 13 Portofolio Saham JPMorgan Chase & Co di IDX30, Saham Bank Mendominasi
| Selasa, 01 April 2025 | 08:20 WIB

Cek 13 Portofolio Saham JPMorgan Chase & Co di IDX30, Saham Bank Mendominasi

Harga pasar 9 dari 13 saham konstituen IDX30 yang dimiliki JPMorgan berada di bawah harga perolehan rata-rata. 

Intervensi Nilai Tukar Rupiah Berisiko Menggerus Cadangan Devisa
| Selasa, 01 April 2025 | 07:00 WIB

Intervensi Nilai Tukar Rupiah Berisiko Menggerus Cadangan Devisa

Pada akhir Februari 2025, cadangan devisa Indonesia berada di posisi US$ 154,5 miliar, turun US$ 1,6 miliar dari akhir bulan sebelumnya

Ini Kata JP Morgan Soal Laba Bersih Sumber Alfaria (AMRT) yang Menurun
| Selasa, 01 April 2025 | 07:00 WIB

Ini Kata JP Morgan Soal Laba Bersih Sumber Alfaria (AMRT) yang Menurun

Kinerja PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) di kuartal keempat 2025 berada di bawah ekspektasi JP Morgan dan konsensus analis. 

INDEKS BERITA

Terpopuler