Realisasi Kinerja Semester I-2021, Laba Bersih CLEO Melejit 41,81 Persen

Jumat, 23 Juli 2021 | 10:11 WIB
Realisasi Kinerja Semester I-2021, Laba Bersih CLEO Melejit 41,81 Persen
[ILUSTRASI. Suasana peluncuran produk baru Cleo Ecogreen di fasilitas produksi PT Sariguna Primatirta Tbk (28/8/2020). DOK/CLEO]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) sukses membukukan kinerja ciamik di semester pertama 2021. Laba bersih CLEO tumbuh positif hingga dua digit.

Pada paruh pertama tahun ini, CLEO berhasil meraup penjualan bersih sebesar Rp 529,32 miliar. Artinya ada pertumbuhan sekitar 7,16% secara year on year (yoy).

Merujuk laporan keuangan CLEO per 30 Juni 2021 yang tidak diaudit dan dirilis hari ini, Jumat (23/7) sekitar 81,77% dari nilai penjualan itu merupakan transaksi dengan pihak berelasi. 

 

 

CLEO memang punya perjanjian kerjasama dengan PT Sentralsari Primasentosa untuk mendistribusikan dan menjual produk air minum perseroan.

PT Sentralsari Primasentosa lantas memasarkan produk CLEO kepada Indomaret, Alfamidi dan PT Alfamart.

Oh ya, baik CLEO maupun Sentralsari Primasentosa dikendalikan oleh pihak yang sama, yakni PT Tancorp Global Abadi.

Baca Juga: Kinerja Unilever Indonesia (UNVR) Tertekan Kenaikan Harga Bahan Baku

Pada saat yang sama, produsen air minum dalam kemasan (AMDK) ini bisa melakukan efisiensi dengan menekan berbagai pos biaya. Misalnya beban keuangan dan beban penjualan.

Ujung-ujungnya, hal ini berdampak pada pertumbuhan laba yang signifikan. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk melejit 41,81% (yoy) menjadi sekitar Rp 91,76 miliar.

Dus, laba per saham CLEO ikut terkerek dari Rp 5,39 per saham di semester I-2020 menjadi Rp 7,65 per saham di semester II-2021.

Selanjutnya: Waskita Sukses Divestasi Jalan Tol, Saham WSKT Mendapat Rekomendasi Beli

 

Bagikan

Berita Terbaru

UNTR Berisiko Menghadapi Low Cycle, Diversifikasi ke Emas dan Nikel Masih Menantang
| Kamis, 20 November 2025 | 14:00 WIB

UNTR Berisiko Menghadapi Low Cycle, Diversifikasi ke Emas dan Nikel Masih Menantang

Prospek bisnis United Tractors (UNTR) diprediksi menantang hingga 2026, terlihat dari revisi proyeksi kinerja operasional.

Neraca Pembayaran Q3-2025 Defisit US$ 6,4 Miliar, Tertekan Arus Keluar Dana Asing
| Kamis, 20 November 2025 | 11:07 WIB

Neraca Pembayaran Q3-2025 Defisit US$ 6,4 Miliar, Tertekan Arus Keluar Dana Asing

Defisit NPI Indonesia berlanjut tiga kuartal berturut-turut. Transaksi berjalan surplus didorong ekspor nonmigas, namun modal finansial defisit.

Belanja Beberapa Lembaga & Kementerian Masih Seret
| Kamis, 20 November 2025 | 09:53 WIB

Belanja Beberapa Lembaga & Kementerian Masih Seret

Realisasi anggaran tiga K/L tercat baru mencapai sekitar 60% dari pagu                              

Wamenkeu Ikut Koordinasi Fiskal Moneter
| Kamis, 20 November 2025 | 09:45 WIB

Wamenkeu Ikut Koordinasi Fiskal Moneter

Kementerian Keuangan akan turut hadir dalam setiap Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan yang digelar Bank Indonesia

Setoran Pajak Masih Loyo, Target Berisiko Jebol
| Kamis, 20 November 2025 | 09:27 WIB

Setoran Pajak Masih Loyo, Target Berisiko Jebol

Hingga akhir Oktober 2025, realisasi penerimaan pajak tercatat masih terkontraksi 3,92%                         

Agresif Menambah Armada, Seberapa Menarik Saham MBSS Untuk Dilirik?
| Kamis, 20 November 2025 | 08:15 WIB

Agresif Menambah Armada, Seberapa Menarik Saham MBSS Untuk Dilirik?

Kinerja MBSS diprediksi membaik dengan penambahan kapal. Diversifikasi ke nikel dan utilisasi armada jadi sorotan.

Ekspansi RAJA Kian Agresif di Bisnis Energi, Lewat Jalur Organik dan Non-Organik
| Kamis, 20 November 2025 | 07:50 WIB

Ekspansi RAJA Kian Agresif di Bisnis Energi, Lewat Jalur Organik dan Non-Organik

Seiring rencana akuisisi dan pendirian anak usaha, ekspektasi terhadap saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) tetap terjaga. 

BEI Mengkaji Penyesuaian Efek Redenominasi Rupiah Ke Pasar Saham
| Kamis, 20 November 2025 | 07:34 WIB

BEI Mengkaji Penyesuaian Efek Redenominasi Rupiah Ke Pasar Saham

Saat ini Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mengkaji dampak penerapan redenominasi rupiah terhadap perdagangan saham.

Menakar Prospek Saham BNGA Seiring Kinerja Keuangan yang Diprediksi Makin Sehat
| Kamis, 20 November 2025 | 07:33 WIB

Menakar Prospek Saham BNGA Seiring Kinerja Keuangan yang Diprediksi Makin Sehat

Mulai tahun buku 2024, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA( telah menaikkan dividend payout ratio (DPR) menjadi 60%.

ADMR Ekspansi Smelter Aluminium
| Kamis, 20 November 2025 | 07:32 WIB

ADMR Ekspansi Smelter Aluminium

PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR) akan mengoperasikan smelter aluminium fase pertama berkapasitas 500.000 ton per tahun

INDEKS BERITA

Terpopuler