Realisasi Kontrak Baru Grup Wijaya Karya (WIKA) Masih Jauh dari Target

Jumat, 19 Juli 2019 | 05:27 WIB
Realisasi Kontrak Baru Grup Wijaya Karya (WIKA) Masih Jauh dari Target
[]
Reporter: Benedicta Prima | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi kontrak baru emiten konstruksi pelat merah PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) secara grup masih jauh dari target.

Wijaya Karya sebagai induk usaha, misalnya, dalam enam bulan di tahun ini baru mengantongi kontrak baru sebanyak 23% dari target tahun ini, sebesar Rp 61,4 triliun.

Kontrak baru PT Wijaya Karya Gedung Tbk (WEGE) lebih kecil. Di semester satu, perusahaan ini baru memenuhi 14,28% dari target tahun ini sebesar Rp 11,9 triliun. Ini artinya hingga Juni 2019, Wijaya Karya Gedung baru mengantongi kontrak baru Rp 1,7 triliun. 

PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) tak jauh beda. Perusahaan ini meraih kontrak baru Rp 2,7 triliun, setara dengan 29% dari target tahun ini, yaitu Rp 9,1 triliun.

Direktur Wijaya Karya Gedung Nur Al Fata mengatakan, gelaran pemilihan umum (Pemilu) selama semester satu tahun ini menjadi penghambat realisasi kontrak baru. Kendati begitu, Nur Al Fata optimistis di sisa tahun ini target masih bisa tercapai. "Tetapi sisa semester dua cukup banyak dan besar," jelas dia, Kamis (18/7).

Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya, dalam wawancara sebelumnya, mengatakan, tidak akan merevisi target akhir tahun ini. Sebab ada sejumlah kontrak baru yang tengah diincar.

Di antaranya kontrak dari proyek transportasi massal berbasis rel, seperti MRT dan LRT. "Selain itu, kami juga incar beberapa proyek lain, seperti konstruksi ruas jalan tol di Pulau Jawa serta pekerjaan energy and industrial plant," kata Mahendra.

Wika Gedung juga cukup optimistis karena jumlah tender yang diikuti serta peluang menang. "Mudah-mudahan waktu penetapan masing-masing tender tidak terlambat," imbuh Nur Al Fata.

Kontrak baru yang sudah terealisasi dan tender yang sedang diikuti mayoritas berasal dari BUMN dan BUMD. Ke depan, kontrak baru yang akan dikejar adalah proyek pembangunan rumahsakit hingga gedung perkantoran.

Tak hanya itu, Wijaya Karya Beton juga akan menambah produksi sebanyak 11% di tahun ini, sejalan dengan prospek tender baru yang bakal diperoleh. Di tahun ini, kapasitas pabrik Wika Beton bisa mencapai 4 juta ton per tahun dari pabrik yang sudah ada.

Bagikan

Berita Terbaru

Menakar Untung & Buntung Tawaran Indonesia Untuk Mengimpor Migas Lebih Banyak dari AS
| Selasa, 13 Mei 2025 | 13:03 WIB

Menakar Untung & Buntung Tawaran Indonesia Untuk Mengimpor Migas Lebih Banyak dari AS

Beban yang ditanggung APBN berpotensi makin membengkak jika Indonesia mengimpor migas lebih banyak dari Amerika Serikat.

Serapan Beras Bulog Sudah Menembus 2 Juta Ton
| Selasa, 13 Mei 2025 | 12:18 WIB

Serapan Beras Bulog Sudah Menembus 2 Juta Ton

Adapun pasokan cadagan beras pemerintah yang sudah dikuasai oleh Bulog hingga 9 Mei 2025 sudah tembus 3,6 juta ton. 

Integrasi dan Efisiensi Menopang Kinerja Trisula Textile Industries (BELL)
| Selasa, 13 Mei 2025 | 08:40 WIB

Integrasi dan Efisiensi Menopang Kinerja Trisula Textile Industries (BELL)

Kontribusi terbesar terhadap penjualan datang dari segmen manufaktur dan retail, yang bersama-sama menyumbang 97% terhadap total penjualan.

Profit 29,93% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambrol Lagi (13 Mei 2025)
| Selasa, 13 Mei 2025 | 08:38 WIB

Profit 29,93% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambrol Lagi (13 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (13 Mei 2025) 1 gram Rp 1.884.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung  29,93% jika menjual hari ini.

Ancara Logistics (ALII) Ingin Menggandakan Kinerja di 2025
| Selasa, 13 Mei 2025 | 08:15 WIB

Ancara Logistics (ALII) Ingin Menggandakan Kinerja di 2025

ALII memproyeksikan profitabilitas dan volume jasa ALII pada tahun ini bisa meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan  tahun 2024.

Rebut Pasar yang Ditinggalkan China, DGWG Akan Bangun Pabrik Baru di Cikande
| Selasa, 13 Mei 2025 | 07:57 WIB

Rebut Pasar yang Ditinggalkan China, DGWG Akan Bangun Pabrik Baru di Cikande

Sejak 1 Juni 2024 pendaftaran produk yang mengandung omethoate, carbosulfan, dan Methomyl di China ditangguhkan dan produksinya dilarang.

Indosat (ISAT) Tambah Delapan Kegiatan Usaha, Dari Periklanan Hingga IoT
| Selasa, 13 Mei 2025 | 07:23 WIB

Indosat (ISAT) Tambah Delapan Kegiatan Usaha, Dari Periklanan Hingga IoT

Rata-rata margin laba bersih tahun 2025-2029 diprediksi meningkat sebesar 22,10% dibanding posisi per akhir tahun 2024.

Tren Kenaikan Harga Bitcoin (BTC) Diproyeksi Masih Berlanjut
| Selasa, 13 Mei 2025 | 07:03 WIB

Tren Kenaikan Harga Bitcoin (BTC) Diproyeksi Masih Berlanjut

Belum ada sentimen negatif, harga bitcoin diprediksi masih akan bertahan di kisaran US$ 102.000 hingga US$ 108.000 per btc.

Catur dan Support System
| Selasa, 13 Mei 2025 | 07:00 WIB

Catur dan Support System

Pendanaan masih menjadi persoalan klasik di program pembinaan olahraga seperti catur yang merupakan olahraga sejuta umat.

Tarif, Konsumsi dan Sustainability
| Selasa, 13 Mei 2025 | 07:00 WIB

Tarif, Konsumsi dan Sustainability

Esensi dari keberlanjutan atau sustainability sebenarnya sederhana yakni mengurangi yang tidak perlu.

INDEKS BERITA

Terpopuler