Reksadana Insight Renewable Energy Bagikan Dividen Setiap Bulan, Yuk Simak Produknya

Selasa, 27 Juli 2021 | 15:17 WIB
Reksadana Insight Renewable Energy Bagikan Dividen Setiap Bulan, Yuk Simak Produknya
[ILUSTRASI. ilustrasi Resadana, investasi, keuangan, rupiah , Jakarta 6/4/2017. Kontan/Panji Indra]
Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Insight Investments Management (Insight) menawarkan produk reksadana menarik, di tengah volatilitas pasar saham dan tren penurunan suku bunga deposito perbankan. Produk bergenre reksadana pendapatan tetap itu bernama Insight Renewable Energy Fund.

Yang menjadi daya tarik dari produk reksadana pendapatan tetap ini adalah memiliki fitur berupa pembagian dividen saban bulan kepada para investornya. Sekitar 50% dari total kenaikan investasi reksadana ini per tahun, akan Insight bagikan sebagai dividen setiap bulan kepada investornya.

"Ada yang didistribusikan setiap bulan, dan ada juga yang masih tercermin pada harga. Jadi investasi kita masih bisa berkembang, dan ada yang direalisasikan setiap bulannya," terang Ria Meristika Warganda Direktur PT Insight Investments Management kepada KONTAN, Kamis (22/7).

Produk Insight Renewable Energy Fund ini sejatinya sudah ada sejak Juni 2011. Namun baru sejak Februari 2021, fitur pembagian dividen tersebut dirilis Insight Investments Management.

Baca Juga: Bidik IPO Rp 157,57 Miliar, Begini Rencana Bisnis Hasnur Internasional Shipping

Kata Ria, fitur tersebut hadir setelah banyak mendengar kebutuhan investor yang berlanjut pada upaya inovasi produk yang sudah ada.

Suluh Tripambudi Rahardjo Head of Investment Specialist PT Insight Investments Management menambahkan, return produk Insight Renewable Energy Fund sepanjang tahun 2021 ini cukup atraktif.

Merujuk data Insight Investments Management, produk Insight Renewable Energy Fund menghasilkan return 3,71% sepanjang tahun 2021 atau year to date (YTD). Imbal hasil produk ini mampu mengungguli indeks acuan yaitu Infovesta Fixed Income Fund Index yang menghasilkan return -0,28%.

Sedangkan kalau dihitung setahun terakhir, year on year (yoy), retun Insight Renewable Energy Fund mencapai 8,05%. Angka ini lebih tinggi ketimbang return indeks acuan Infovesta Fixed Income Fund Index yang mencetak 6,65%.

Ria menyatakan, saat ini total dana kelolaan Insight Renewable Energy Fund masih berjumlah Rp 25 miliar. Ria berharap dengan fitur menarik ini mampu menarik minat masyarakat untuk berinvestasi.

Insight Investments Management sangat berhati-hati dalam memilih portofolio produk. Sangat jarang portofolio mereka yang memiliki rating A-, karena umumnya berada di level A hingga AAA.

Di tengah pasar yang volatil ini juga, manajemen Insight Investments Management semakin meningkatkan perhatian pada portofolionya. Mereka umumnya akan mengambil produk obligasi berdurasi pendek, antara 3-5 tahun untuk memitigasi risiko.

Baca Juga: AKR Corporindo (AKRA) Menuai Berkah dari JIIPE

"Kami di Insight memiliki tim riset dan investasi yang melakukan kajian terkait obligasi yang kami miliki dan yang berpotensi kami beli," tutur Ria.   

Insight Investments Management memasarkan produknya melalui banyak agen penjual. Beberapa diantaranya adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dan PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW).

Sebagai informasi, Insight Investments Management telah berdiri sejak tahun 2003 silam. Hingga 30 Juni 2021, total dana kelolaan atau asset under management (AUM) Insight Investments Management berjumlah sekitar Rp 15 triliun. Alhasil, Insight Investments Management masuk dalam jajaran 15 manajer investasi dengan dana kelolaan AUM terbesar di Indonesia.

Selanjutnya: Meski Pandemi, Penyaluran KUR Pertanian Sudah Tembus Rp 42 Triliun

Selanjutnya: Pemerintah Masih Mengkaji Penerapan Pajak Korporasi Multinasional

 

Bagikan

Berita Terbaru

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun
| Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13 WIB

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun

Korporasi masih wait and see dan mereka mash punya simpanan internal atau dana internal. Rumah tangga juga menahan diri mengambl kredit konsumsi.

Pasca Rights Issue Saham PANI Malah Longsor ke Fase Downtrend, Masih Layak Dilirik?
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:46 WIB

Pasca Rights Issue Saham PANI Malah Longsor ke Fase Downtrend, Masih Layak Dilirik?

Meningkatnya porsi saham publik pasca-rights issue membuka lebar peluang PANI untuk masuk ke indeks global bergengsi seperti MSCI.

Mengejar Dividen Saham BMRI dan BBRI: Peluang Cuan atau Sekadar Jebakan?
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:28 WIB

Mengejar Dividen Saham BMRI dan BBRI: Peluang Cuan atau Sekadar Jebakan?

Analisis mendalam prospek saham BMRI dan BBRI di tengah pembagian dividen. Prediksi penguatan di 2026 didukung fundamental solid.

Tahun Depan Harga Komoditas Energi Diramal Masih Sideways
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:25 WIB

Tahun Depan Harga Komoditas Energi Diramal Masih Sideways

Memasuki tahun 2026, pasar energi diprediksi akan berada dalam fase moderasi dan stabilisasi, harga minyak mentah cenderung tetap sideways.

Rupiah Nyungsep dan Bayang-Bayang Profit Taking, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:20 WIB

Rupiah Nyungsep dan Bayang-Bayang Profit Taking, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini

Risiko lanjutan aksi profit taking masih membayangi pergerakan indeks. Ditambah kurs rupiah melemah, menjebol level Rp 16.700 sejak pekan lalu. ​

IHSG Berpeluang Melemah Jelang Libur Natal
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:15 WIB

IHSG Berpeluang Melemah Jelang Libur Natal

Pemicu pelemahan IHSG adalah tekanan pada saham-saham berkapitalisasi pasar besar dan aksi ambil untung (profit taking) investor.

SSIA Bisa Lebih Stabil Tahun Depan
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:10 WIB

SSIA Bisa Lebih Stabil Tahun Depan

Ruang pemulihan kinerja PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mulai terbuka, ditopang pengakuan awal penjualan lahan Subang Smartpolitan, 

Peta Bank Syariah 2026 Berubah, Cek Rekomendasi Saham BRIS & BTPS Pasca Hadirnya BSN
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:59 WIB

Peta Bank Syariah 2026 Berubah, Cek Rekomendasi Saham BRIS & BTPS Pasca Hadirnya BSN

Bank Syariah Nasional langsung merangsek ke posisi dua dari sisi aset dan membawa DNA pembiayaan properti.

Pesta Pora Asing di Saham BUMI, Blackrock hingga Vanguard Ramai-Ramai Serok Barang
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:34 WIB

Pesta Pora Asing di Saham BUMI, Blackrock hingga Vanguard Ramai-Ramai Serok Barang

Investor institusi global seperti Blackrock dan Vanguard mengakumulasi saham BUMI. Simak rekomendasi analis dan target harga terbarunya.

Sederet Tantangan Industri Manufaktur pada 2026
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:20 WIB

Sederet Tantangan Industri Manufaktur pada 2026

Kadin melihat sektor manufaktur tetap menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia pada tahun 2026,

INDEKS BERITA