Resesi dan Suplai Jadi Masalah bagi Harga Komoditas Energi

Kamis, 07 Juli 2022 | 09:48 WIB
Resesi dan Suplai Jadi Masalah bagi Harga Komoditas Energi
[ILUSTRASI. Efek resesi ini berdampak negatif terhadap harga komoditas energi KONTAN/Barly Haliem]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan harga komoditas energi masih dalam tren naik sepanjang kuartal II-2022. Kendati begitu, jika dibandingkan kuartal I-2022, harga komoditas energi sedikit melambat. 

Harga minyak dunia menguat 31,75% pada kuartal I-2022. Sedang di kuartal II-2022 cuma naik 11,23%. Sementara harga batubara kuartal I-2022 meningkat 89,20%, dan naik sebesar 58,35% di kuartal II-2022. Bahkan, gas alam sepanjang kuartal II-2022 justru mengalami penurunan 5,34%.

Research & Development ICDX Girta Yoga mengungkapkan, melambatnya kenaikan harga komoditas energi dipicu kekhawatiran resesi yang mengancam pertumbuhan ekonomi global. Terlebih semakin banyak negara menyusul langkah bank sentral Amerika Serikat meningkatkan suku bunga. "Efek resesi ini berdampak negatif terhadap harga komoditas energi karena mengarah pada pelemahan permintaan," jelas dia. 

Baca Juga: Rusia Kritik Jepang Karena Ciptakan Posisi Tidak Bersahabat, Kongsi Energi Terancam

Memasuki kuartal III-2022, Yoga melihat tren bearish harga komoditas energi masih akan berlanjut. Kekhawatiran terjadinya resesi ekonomi global hingga melonjaknya kasus Covid-19 di China menjadi katalis yang bisa menekan permintaan. 

Hanya batubara yang akan bertahan tinggi karena permintaan dari Uni Eropa. Ini sejalan keputusan Rusia menghentikan ekspor gas, yang membuat Eropa beralih ke batubara sebagai sumber pembangkit listrik. 

Tapi Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf juga melihat koreksi minyak hanya sementara. "Ini karena harga minyak sudah naik terlalu tinggi menyentuh US$ 120," kata dia, Rabu (6/7).

Baca Juga: Krisis, Presiden Sri Lanka Desak Vladimir Putin Kirimkan Bahan Bakar ke Negaranya

Secara fundamental, pasokan minyak masih ketat. "Langkah OPEC+ menambah produksi 648.000 barel per hari tidak menutup kekurangan pasokan yang ditinggalkan Rusia akibat larangan impor dari Uni Eropa," kata Alwi. 

Pasokan dari Iran pun masih terkendala karena alotnya perundingan nuklir dengan Amerika Serikat. Selain itu, permasalahan di ladang minyak Norwegia dan Libia turut memperdalam masalah ketatnya pasokan tersebut.

Karena itu, Alwi memperkirakan harga minyak masih akan bertahan di atas US$ 100 per barel di kuartal III ini. Menurut Alwi, harga minyak baru akan terhenti jika pasokan kembali melimpah. Ini bisa terwujud bila pembicaraan nuklir AS-Iran mencapai kesepakatan dan AS membuka lagi embargo minyak Venezuela.

"Ini bisa membawa harga minyak turun ke US$ 90, bahkan bisa ke US$ 80," hitung Alwi. Namun saat ini dia melihat harga minyak dunia masih bertahan di US$ 105.
Di kuartal III-2022, Yoga memprediksi harga minyak akan berada di US$ 115. Harga gas alam akan bergerak antara US$ 4,50-US$ 6,50 per mmbtu dan batubara antara US$ 350-US$ 425. 

Baca Juga: Impor Minyak Mentah China dari Rusia di Mei Naik 55%, Moskow Pemasok Utama Beijing

Bagikan

Berita Terbaru

SMDR Melanjutkan Ekspansi Armada
| Selasa, 01 Juli 2025 | 05:32 WIB

SMDR Melanjutkan Ekspansi Armada

Kebutuhan belanja modal tahun ini menghadapi tantangan tersendiri dibandingkan kondisi tahun sebelumnya.

 ITMG Melirik Komoditas Nikel
| Selasa, 01 Juli 2025 | 05:29 WIB

ITMG Melirik Komoditas Nikel

PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) akan menjadikan nikel sebagai bisnis inti perusahaan selain batubara

Impor Lebih Longgar, Industri Lokal Jangan Terluka
| Selasa, 01 Juli 2025 | 05:24 WIB

Impor Lebih Longgar, Industri Lokal Jangan Terluka

Deregulasi ini mencakup 10 kelompok komoditas dengan total 482 pos tarif harmonized system (HS), yang sebelumnya memerlukan perestujuan impor

Beras Oplosan Memicu Keresahan Publik
| Selasa, 01 Juli 2025 | 05:20 WIB

Beras Oplosan Memicu Keresahan Publik

Bapanas memberikan waktu bagi produsen beras yang nakal untuk memperbaiki diri dan menjual produk beras sesuai dengan label.

Caplok Mandala Finance (MFIN), Adira Finance (ADMF) Pacu Kredit Mikro
| Selasa, 01 Juli 2025 | 05:15 WIB

Caplok Mandala Finance (MFIN), Adira Finance (ADMF) Pacu Kredit Mikro

Dalam aksi merger yang ditargetkan berlaku efektif pada 1 Oktober 2025 tersebut, ADMF akan menjadi entitas penerima penggabungan.

Menyoal Daya Saing yang Tergerus
| Selasa, 01 Juli 2025 | 05:11 WIB

Menyoal Daya Saing yang Tergerus

Publik dan investor masih menerka-nerka ke mana sebenarnya arah kebijakan ekonomi pemerintahan Prabowo Subianto.

Kredit Kendaraan Perbankan Tumbuh
| Selasa, 01 Juli 2025 | 04:55 WIB

Kredit Kendaraan Perbankan Tumbuh

DataBI, per Mei 2025, penyaluran KKB perbankan naik 5,1% secara tahunan jadi Rp 144,6 triliun. Angka ini meningkat dari bulan sebelumnya 4,3%.

Tren Belanja di Musim Liburan Tumbuh Moderat
| Selasa, 01 Juli 2025 | 04:50 WIB

Tren Belanja di Musim Liburan Tumbuh Moderat

Indeks MSI di periode yang mencakup berbagai libur nasional tersebut mencapai 269,5. Sementara estimasi indeks tanpa periode libur hanya 249,0. 

Asuransi Jiwa Akumulasi Aset Saham
| Selasa, 01 Juli 2025 | 04:50 WIB

Asuransi Jiwa Akumulasi Aset Saham

Perusahaan asuransi jiwa mulai memanfaatkan rontoknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di awal tahun 2025 untuk melakukan akumulasi saham. 

Tawaran dari Indonesia Merayu Diskon Tarif Amerika Serikat
| Selasa, 01 Juli 2025 | 04:45 WIB

Tawaran dari Indonesia Merayu Diskon Tarif Amerika Serikat

Indonesia menawarkan critical mineral, ekosistem kendaraan listrik, impor lebih banyak agrikultur dan energi

INDEKS BERITA

Terpopuler