Resmi Berakhir, Penjualan SBR013 Mencapai Target

Jumat, 05 Juli 2024 | 08:56 WIB
Resmi Berakhir, Penjualan SBR013 Mencapai Target
[ILUSTRASI. Penawaran saving bond ritel SBR013.]
Reporter: Akmalal Hamdhi, Sugeng Adji Soenarso | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penawaran Savings Bond Retail (SBR) seri SBR013 resmi berakhir kemarin, Kamis (4/7). Penjualan instrumen Surat Berharga Negara (SBN) Ritel ini mencapai rentang target yang ditetapkan pemerintah sekitar Rp 15 triliun - Rp 20 triliun.

Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan mengatakan, pesanan ataupun book order sementara SBR013 telah mencapai sekitar Rp 19,45 triliun. Rinciannya, SBR013 tenor 2 tahun (SBR013T2) dipesan sebanyak Rp 14,49 triliun dengan investor 48.000 orang. Sedangkan, tenor 4 tahun (SBR013-T4) mencapai Rp 4,96 triliun dengan 16.000 investor.

"Saat ini, kami masih melakukan rekonsiliasi data dengan pihak-pihak terkait. Angka finalnya akan diumumkan pada 8 Juli 2024," ungkap Deni kepada KONTAN, kemarin.

Adapun SBR013 tenor dua tahun memberikan kupon 6,45%. Lalu tenor empat tahun memberi kupon 6,60%. Sehingga, investor memiliki lebih banyak pilihan investasi yang sesuai dengan preferensi dan tujuan investasinya.

Baca Juga: Emiten Mengatur Strategi Saat Rupiah Lemah

Deni mengungkapkan, penjualan SBN Ritel dari awal tahun telah mencapai Rp 64,93 triliun. Tahun ini, Pemerintah menargetkan penerbitan SBN ritel sebesar Rp 140 triliun - 160 triliun. Sebagai perbandingan, penerbitan SBN ritel mencapai Rp 147,4 triliun di sepanjang tahun 2023 lalu.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan, masyarakat menyambut baik kehadiran SBN ritel. Terlihat dari penjualan SBN ritel yang terus mencapai target. Ramdhan menilai, untuk SBN tipe non-tradable seperti SBR capaian hampir Rp 20 triliun sudah sangat baik.

"Artinya, masyarakat menerima instrumen seperti itu," ujarnya.

Tingginya minat masyarakat juga dirasakan mitra distribusi. Bank BCA mencatatkan penjualan SBR013 sebesar Rp 6 triliun.

Baca Juga: Haruskah Harga Minyakita Naik?

"Hingga penutupan pada Kamis (4/7), jumlah pemesanan SBR013 di BCA mencapai Rp 6 triliun dengan komposisi lebih dari 70% pada tenor 2 tahun," ujar EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn.

Sebagai informasi, setelah SBR013, pemerintah masih akan menawarkan sukuk ritel (SR) seri SR021. Penawaran akan berlangsung dari 23 Agustus - 18 September 2024.

Ramdhan meyakini, permintaan SR021 akan tetap tinggi. Ditambah, tingkat suku bunga yang relatif lebih besar dibandingkan tahun lalu. Karakter SBN ritel jangka pendek juga masih cenderung diincar investor.

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 31,37% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tercuwil Tipis (20 Juni 2025)
| Jumat, 20 Juni 2025 | 08:45 WIB

Profit 31,37% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tercuwil Tipis (20 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (20 Juni 2025) 1.936.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 31,37% jika menjual hari ini.

Adu Rudal Iran-Israel, Trump & Fed Bikin IHSG Anjlok, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini
| Jumat, 20 Juni 2025 | 07:06 WIB

Adu Rudal Iran-Israel, Trump & Fed Bikin IHSG Anjlok, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini

Pasar juga merespons kehati-hatian suku bunga Federal Reserve yang kemungkinan besar akan bertahan lebih lama di level tinggi.

Peluang dan Tantangan Investasi di Kawasan Industri
| Jumat, 20 Juni 2025 | 06:45 WIB

Peluang dan Tantangan Investasi di Kawasan Industri

Kawasan industri di Indonesia punya ruang untuk berkembang. Tapi sektor ini menghadapi sejumlah tantangan.

Siasat Primadaya Plastisindo (PDPP) Memulihkan Kinerja di Tahun 2025
| Jumat, 20 Juni 2025 | 06:30 WIB

Siasat Primadaya Plastisindo (PDPP) Memulihkan Kinerja di Tahun 2025

Manajemen PDPP meyakini bisa memperbaiki kinerja di sisa tahun ini. Salah satu pendorongnya adalah transisi dari galon PC ke PET.

Sinyal Bahaya di Sektor UMKM, Angka NPL Semakin Mendekati 5%
| Jumat, 20 Juni 2025 | 06:25 WIB

Sinyal Bahaya di Sektor UMKM, Angka NPL Semakin Mendekati 5%

Rasio NPL UMKM sudah mencapai 4,49% pada Mei, naik dari 4,36% pada bulan sebelumnya dan 3,76% pada Desember 2024​

Kontraksi Belanja Mengurangi Daya Dorong Ekonomi
| Jumat, 20 Juni 2025 | 06:25 WIB

Kontraksi Belanja Mengurangi Daya Dorong Ekonomi

 Belanja negara terkontraksi 11,26% secara tahunan dan pendapatan negara terkontraksi sebesar 11,41% secara tahunan

Daya Saing Anjlok, PR Indonesia Banyak
| Jumat, 20 Juni 2025 | 06:17 WIB

Daya Saing Anjlok, PR Indonesia Banyak

Daya saing Indonesia anjlok 13 peringkat ke posisi 40 dari total 69 negara dalam laporan World Competitiveness Ranking (WCR) 2025 

Harga Emas Masih Seksi, BUMI dan BRMS Genjot Produksi
| Jumat, 20 Juni 2025 | 06:15 WIB

Harga Emas Masih Seksi, BUMI dan BRMS Genjot Produksi

Emiten pertambangan Grup Bakrie PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menggenjot pertumbuhan bisnis pada 2025.

Valas Hasil Ekspor Belum Signifikan Topang Devisa
| Jumat, 20 Juni 2025 | 06:10 WIB

Valas Hasil Ekspor Belum Signifikan Topang Devisa

Devisa hasil ekspor sumber daya alam (DHE SDA) yang masuk ke dalam negeri melalui term deposit valas hanya US$ 194 juta

 Cegah NPL, Insentif Kartu Kredit Dilanjut
| Jumat, 20 Juni 2025 | 06:10 WIB

Cegah NPL, Insentif Kartu Kredit Dilanjut

BI kembali memperpanjang relaksasi batas minimum pembayaran cicilan kartu kredit sebesar 5% dari total tagihan hingga 31 Desember 2025.​

INDEKS BERITA

Terpopuler