Rezeki Komoditas

Kamis, 16 September 2021 | 09:05 WIB
Rezeki Komoditas
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Alhamdulillah, rezeki dari kenaikan permintaan dan harga komoditas global akhirnya sampai juga ke dalam negeri. Meroketnya permintaan berbagai komoditas di dunia membuat neraca dagang Indonesia positif.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor Indonesia melesat tinggi sepanjang Agustus lalu. Realisasi ekspor mencapai US$ 21,42 miliar. Realisasi tersebut naik sekitar 20,95% bila dibandingkan realisasi di Juli 2021.

Sedangkan bila dibandingkan dengan realisasi di periode yang sama tahun sebelumnya, kenaikan mencapai 64,10%. Yang perlu dicatat juga, nilai ekspor sepanjang Agustus 2021 lalu merupakan rekor nilai ekspor tertinggi sejak 2011.

Komoditas pertambangan menjadi kontributor dengan pertumbuhan ekspor tertinggi. Nilai ekspor komoditas pertambangan Agustus lalu mencapai US$ 3,64 miliar, naik 162,89% dibandingkan realisasi di periode yang sama tahun sebelumnya. Secara bulanan, kenaikannya mencapai 27,23%.

Batubara termasuk salah satu komoditas tambang yang ekspornya naik tinggi. Secara bulanan, ekspor batubara tumbuh 22,01%.

Selain itu, komoditas minyak sawit juga melesat tinggi. Pertumbuhannya bahkan mencapai 168,68% secara bulanan.

Kenaikan ekspor ini tentu merupakan kabar baik. Di satu sisi, artinya ekonomi global sudah mulai benar-benar menunjukkan pemulihan. Karena itu, permintaan komoditas naik. Bagi Indonesia, kenaikan ekspor komoditas ini juga memperkuat harapan pemulihan ekonomi.

Mungkin masih banyak yang ingat, tingkat daya beli masyarakat sempat meningkat tinggi saat booming komoditas crude palm oil (CPO) dan komoditas batubara beberapa tahun silam. Saat itu, di banyak daerah penghasil komoditas muncul orang kaya baru. Konsumsi pun terdongkrak, yang ujung-ujungnya mengerek pertumbuhan ekonomi.

Kondisi ini sepertinya masih bisa berlanjut. Harga batubara misalnya, masih rekor. Senin lalu (13/9), harga batubara mencetak rekor di level US$ 177,90 per ton. Harga sempat naik mencapai US$ 180 per ton. Selasa (14/9), harga turun tipis jadi US$ 177,80 per ton.

Harapannya, kali ini pemerintah bisa benar-benar memanfaatkan momen ini untuk mendorong ekonomi, alih-alih sekadar memupuk cadangan devisa. Dengan demikian, ekonomi Indonesia juga lebih kuat menghadapi risiko potensi bubble harga komoditas, seperti yang terjadi 2009 silam. .

Bagikan

Berita Terbaru

Ekspansi Emiten Migas Semakin Ngegas
| Minggu, 07 Desember 2025 | 12:24 WIB

Ekspansi Emiten Migas Semakin Ngegas

Kendati ekspansi bisa mendorong kinerja jangka panjang, tekanan biaya operasional dan fluktuasi harga komoditas menjadi risiko emiten ini

Divestasi Es Krim Terwujud, Pemulihan UNVR Terus Berlanjut
| Minggu, 07 Desember 2025 | 07:55 WIB

Divestasi Es Krim Terwujud, Pemulihan UNVR Terus Berlanjut

Tren perbaikan kinerja PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) kemungkinan memang masih akan berlanjut hingga akhir tahun.

Masuki Momen Santa Claus Rally, Berikut Saham Pilihan Akhir Tahun
| Minggu, 07 Desember 2025 | 07:21 WIB

Masuki Momen Santa Claus Rally, Berikut Saham Pilihan Akhir Tahun

Ada beberapa faktor yang penting yang dapat mempengaruhi Santa Claus Rally di antaranya adalah aktivitas window dressing.

Momentum IHSG Bullish di Akhir Tahun, Ini Saham-saham yang Cenderung Naik di Desember
| Minggu, 07 Desember 2025 | 07:09 WIB

Momentum IHSG Bullish di Akhir Tahun, Ini Saham-saham yang Cenderung Naik di Desember

Secara historikal, ada beberapa saham yang cenderung mengalami penguatan pada Desember sehingga menjadi favorit banyak investor.

Pamor SBN Ritel Masih Akan Tinggi Meski Bunga Menurun
| Minggu, 07 Desember 2025 | 07:00 WIB

Pamor SBN Ritel Masih Akan Tinggi Meski Bunga Menurun

Realisasi penerbitan SBN Ritel tahun 2025 mencapai sekitar Rp 153 triliun, termasuk Sukuk Tabungan ST015.

Berebut Ceruk Pasar Bus Premium di Penghujung Tahun
| Minggu, 07 Desember 2025 | 06:10 WIB

Berebut Ceruk Pasar Bus Premium di Penghujung Tahun

Menjelang libur Natal dan Tahun Baru, demam perjalanan darat mulai terasa. Kursi sleeper bus diburu pelancong untuk liburan.

 
Rupiah Terangkat Pelemahan Dolar Selama Sepekan Terakhir
| Minggu, 07 Desember 2025 | 06:00 WIB

Rupiah Terangkat Pelemahan Dolar Selama Sepekan Terakhir

Sepekan ini dolar AS cukup tertekan oleh meningkatnya prospek pemangkasan suku bunga oleh the Federal Reserve (The Fed).

Saham Kapitalisasi Kecil Mengangkat IHSG Capai Rekor Tertinggi 8.689,1
| Minggu, 07 Desember 2025 | 06:00 WIB

Saham Kapitalisasi Kecil Mengangkat IHSG Capai Rekor Tertinggi 8.689,1

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,46% sepekan periode 1-5 Desember 2025. IHSG ditutup pada 8.632,76.

Kurangi Ketergatungan Kentang Impor, PepsiCo Indonesia Adopsi Cara Thailand,
| Minggu, 07 Desember 2025 | 05:45 WIB

Kurangi Ketergatungan Kentang Impor, PepsiCo Indonesia Adopsi Cara Thailand,

Untuk memastikan ketersediaan bahan baku kentang, PepsiCo Indonesia menggandeng petani di Jawa Barat. 

Bisnis yang Cuan Saat Musim Liburan Anak-anak Tiba
| Minggu, 07 Desember 2025 | 05:40 WIB

Bisnis yang Cuan Saat Musim Liburan Anak-anak Tiba

Menyambut musim liburan, berbagai kelas bermain untuk anak kini dibuka dengan ragam aktivitas seru yang mengasah kreativitas.

 
INDEKS BERITA

Terpopuler