Rilis Produk Anyar, Produsen Mobil Tiongkok Makin Ekspansif di Pasar Indonesia

Kamis, 24 Januari 2019 | 06:11 WIB
Rilis Produk Anyar, Produsen Mobil Tiongkok Makin Ekspansif di Pasar Indonesia
[]
Reporter: Eldo Christoffel Rafael, M Imaduddin | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jalan raya di Indonesia bakal terus diramaikan kendaraan roda empat asal China. Pabrikan otomotif asal Tiongkok, Wuling Motors, misalnya kemarin (23/1) memperkenalkan varian mobil sport utility vehicle (SUV) pertamanya di Indonesia.

Mobil dengan merek Almaz tersebut diharapkan mampu mengerek penjualan Wuling pada tahun ini. Almaz menonjolkan konsep smart dan mengklaim memiliki keunggulan teknologi. Mobil yang diproduksi di pabrik Wuling Cikarang ini dilaporkan memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) mencapai lebih dari 40%.

Vice President Wuling Motors Cindy Cai menjelaskan Almaz merupakan produk ke-empat Wuling yang hadir dalam waktu kurang dari dua tahun di pasar Indonesia. "Kami akan terus memberikan pilihan kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat," ungkap dia dalam acara media first impression di kawasan Sentul, Bogor, Rabu (23/1).

Namun Wuling belum mengumumkan harga jual Almaz secara resmi. Rencananya peluncuran Almaz kepada konsumen serta target penjualannya akan diumumkan pada kuartal I-2019. Satu hal yang pasti, Almaz didukung oleh mesin bensin berkonfigurasi 4 silinder berkapasitas 1.500 cc turbocharged. Kemampuan yang dimiliki mesin ini menghasilkan daya maksimal 140 HP dan torsi 250 Nm. Segmen SUV ini mengandalkan transmisi CVT dengan teknologi Bosch Holland dan responsif dengan 8-speed simulated.

SUV berkapasitas lima penumpang tersebut juga didukung smart multimedia 10,4" pada layar konfigurasi multimedianya. Fitur ini dilengkapi dengan konektivitas visual kamera 360, tampilan tire pressure monitoring system (TPMS) serta entertainment bagi pengguna.

Pada tahun lalu, Wuling hanya memiliki tiga model di dua segmen, yakni multi purpose vehicle (MPV) dan light commercial vehicle (LCV). Di segmen MPV, Wuling mengeluarkan Confero dan Cortez. Sementara untuk LCV, Wuling merilis Formo. Dalam tempo 17 bulan di Indonesia, Wuling telah menjual 22.502 unit.

Dian Asmahani, Brand Manager Wuling menjelaskan, mereka akan fokus pada layanan penjualan dan purna jual (after sales) di tahun ini. "Kami menargetkan bisa memiliki 120 diler pada tahun ini. Sekarang sudah ada 91 diler Wuling yang tersebar di seluruh Indonesia," ungkap dia.

 

Menambah jaringan

Selain Wuling, pabrikan asal Tiongkok yang ikut meramaikan pasar Indonesia adalah PT Sokonindo Automobile atau DFSK Indonesia. PR & Digital Manager Sokonindo Automobile, Arviane D.B mengatakan, pada tahun ini mereka akan terus memperluas jaringan, termasuk pengembangan pabrik. Salah satunya berlokasi di Serang, Banten. "Karena tahun ini ada dua produk SUV baru, volume produksinya akan bertambah, meski kapasitas produksi tetap 50.000 unit per tahun," jelas dia.

Mengenai jaringan pemasaran, hingga akhir tahun lalu DFSK Indonesia mendirikan 50 outlet diler yang tersebar di seluruh Indonesia. Diler paling jauh berlokasi di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Outlet yang berdiri terakhir berada di Denpasar, yang diresmikan pada Sabtu (19/1) lalu.

Arviane menambahkan, jika semua aspek bisnis sudah dianggap stabil, barulah ke depannya DFSK Indonesia bisa mengatur target penjualan.

"Kami belum muluk-muluk bicara target penjualan karena masih membangun fondasi. Kami masih tahap pengembangan. Di Jabodetabek saja kami masih terus membangun networking," ungkap dia.

Dalam upaya memperkenalkan produk dan menambah penjualan, DFSK mengeluarkan promo menarik bagi konsumen. Promo periode Januari hingga Maret 2019 ini memudahkan konsumen memiliki mobil murah seri Glory 580 dengan DP spesial dan bunga ringan mulai 0%.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Saraswati Anugerah Makmur Terus Memupuk Pertumbuhan
| Jumat, 11 April 2025 | 06:20 WIB

Saraswati Anugerah Makmur Terus Memupuk Pertumbuhan

PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) membidik pendapatan sebesar Rp 5,14 triliun pada tahun 2025 ini.

Akhir Free Trade?
| Jumat, 11 April 2025 | 05:57 WIB

Akhir Free Trade?

Era perang tarif perdagangan membuat risiko resesi ekonomi meningkat karena prospek ekonomi menjadi suram.

Siasat Perbankan Agar Tarif AS Tak Bikin Kinerja Negatif
| Jumat, 11 April 2025 | 05:57 WIB

Siasat Perbankan Agar Tarif AS Tak Bikin Kinerja Negatif

Penerapan tarif yang tinggi berpotensi membuat tingkat perdagangan ekspor Indonesia ke AS menurun dan beban biaya yang ditanggung meningkat.​

Ancaman Pembukaan Keran Impor bagi Kinerja Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
| Jumat, 11 April 2025 | 05:57 WIB

Ancaman Pembukaan Keran Impor bagi Kinerja Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) akan terdampak pembukaan keran impor yang akan berdampak pada harga ayam

Gotong Royong Hapus Kemiskinan di Tanah Air
| Jumat, 11 April 2025 | 05:57 WIB

Gotong Royong Hapus Kemiskinan di Tanah Air

Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan seluruh kementerian dan lembaga untuk bersinergi memberantas kemiskinan. 

Likuiditas Bank Seret, Fintech Cari Alternatif Pendanaan
| Jumat, 11 April 2025 | 05:56 WIB

Likuiditas Bank Seret, Fintech Cari Alternatif Pendanaan

Likuiditas ketat yang masih membelit perbankan ikut mengancam industri fintech lending seiring semakin diandalkannya sebagai sumber pendanaan.

Likuiditas Bank Seret, Fintech Cari Alternatif Pendanaan
| Jumat, 11 April 2025 | 05:45 WIB

Likuiditas Bank Seret, Fintech Cari Alternatif Pendanaan

Likuiditas ketat yang masih membelit perbankan ikut mengancam industri fintech lending seiring semakin diandalkannya sebagai sumber pendanaan.

Di Balik Rencana Penghapusan Kuota Impor
| Jumat, 11 April 2025 | 05:14 WIB

Di Balik Rencana Penghapusan Kuota Impor

Penetapan penerima kuota impor yang tidak transparan membuka celah terjadinya korupsi, transaksi gelap dan hengki pengki.

IHSG Melonjak 4,79%, Saham-Saham Big Cap Terbang Lebih Tinggi
| Jumat, 11 April 2025 | 04:55 WIB

IHSG Melonjak 4,79%, Saham-Saham Big Cap Terbang Lebih Tinggi

Kamis (10/4), IHSG melonjak 4,79% atau 286,04 poin ke 6.254,02 pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pemain Paylater Masih Sulit Ekspansi ke Luar Jawa
| Jumat, 11 April 2025 | 04:55 WIB

Pemain Paylater Masih Sulit Ekspansi ke Luar Jawa

Penetrasi pasar paylater masih terkendala untuk bisa menyebar ke berbagai daerah di Indonesia karena sejumlah tantangan. 

INDEKS BERITA

Terpopuler