RIMO Mulai Mengerem Ekspansi Lahan Baru

Selasa, 28 Mei 2019 | 10:13 WIB
RIMO Mulai Mengerem Ekspansi Lahan Baru
[]
Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak gencar menggelar ekspansi lahan, manajemen PT Rimo International Lestari Tbk hanya mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 100 miliar pada tahun ini. Direktur PT Rimo International Lestari Tbk, Herman Susanto, menyebutkan tahun ini mereka tidak agresif seperti tahun sebelumnya.

Sebab, target penambahan cadangan lahan (landbank) tidak begitu besar. "Paling hanya sekitar 20 hektare (ha) di kawasan Puncak," ungkap Herman, Senin (27/5).

Saat ini, emiten dengan kode saham RIMO di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu menguasai cadangan lahan yang lumayan luas, yakni sekitar 1.570 ha yang tersebar di wilayah Kalimantan, Jawa, NTB dan Sulawesi.

Dari jumlah itu, landbank di Pontianak melalui PT Tri Kartika menjadi cadangan lahan terluas yakni mencapai 813 ha. Kemudian lahan di Sumbawa melalui PT Hanson Samudera Indonesia seluas 296 ha. Selanjutnya lahan seluas 162 ha di Manggar Balikpapan, dan seluas 145 ha di Cianjur Jawa Barat. Lahan di Cianjur sudah termasuk akuisisi seluas 20 ha lewat PT Gema Inti Perkasa.

Untuk pengadaan tambahan landbank ini, RIMO mengalokasikan belanja modal Rp 100 miliar. "Kami melihat kondisi saat ini masih wait and see," terang Herman.

Direktur PT Rimo International Tbk, Henry Poerwantoro menambahkan, belanja modal tidak hanya berasal dari kas internal, tapi bisa bersumber dari mitra strategis. Alasannya, dengan lahan yang sangat luas, maka tidak mungkin RIMO membangun semua proyek secara mandiri. Oleh sebab itu, RIMO terbuka terhadap kehadiran mitra di setiap proyek. "Contohnya seperti lahan di Sumbawa di bawah PT Hanson Samudera Indonesia, kami sedang mencari partner," sebut dia.

RIMO tidak memasang target muluk-muluk, yakni sama dengan tahun lalu. "Untuk naik agak berat, tapi untuk turun bisa. Jadi kami berupaya agar kinerja sama dengan tahun lalu," ujar dia.

Sepanjang tahun lalu, RIMO mencatatkan pendapatan sebesar Rp 509,52 miliar, tumbuh 79,63% dibandingkan pendapatan 2017 yang sebesar Rp 283,48 miliar.

Sejatinya, Rimo International melirik rencana pengembangan proyek baru. Namun Henry bilang, proyek baru yang benar-benar siap digarap hanya satu, yakni Kota Olympia. "Kota Olympia di Mempawah, Kalimantan karena izinnya akan selesai dalam waktu dekat," kata dia.

Proyek Kota Olympia dikembangkan PT Tri Kartika di lahan seluas 1.000 ha. Kelak, di lokasi ini berdiri perumahan multifungsi dan komersial yang dirancang dengan konsep kota olahraga dan perumahan dengan harga terjangkau untuk mendukung program sejuta rumah.

Herman mengungkapkan, semua perizinan akan kelar pada akhir tahun nanti, sehingga tahap konstruksi baru bisa dimulai pada tahun depan dan ditargetkan rampung dalam tiga hingga lima tahun ke depan. Pada tahap awal, RIMO akan membangun 200 unit rumah subsidi. "Kami bangun rumah bersubsidi pertama karena di sana akan ada pelabuhan dan kawasan industri," jelas dia.

RIMO membidik pendapatan Rp 26 miliar dari proyek Kota Olympia. Secara total, Herman menambahkan, terdapat 13 proyek existing dan baru yang menjadi sumber pendapatan RIMO.

Pacu pendapatan berulang

RIMO memproyeksikan pertumbuhan pendapatan berulang (recurring income) pada tahun ini seiring dengan beroperasinya trade mall Rupa Rupi di Bandung Jawa Barat.

Herman menyebutkan pendapatan berulang tahun ini bisa meningkat ketimbang pencapaian tahun lalu. Namun dia tak menyebutkan potensi pertumbuhannya. "Pendapatan berulang bisa tumbuh," ujar dia. Untuk segmen pendapatan berulang, RIMO mengandalkan tiga aset, yakni hotel, mall dan trade mall.

Sementara Henry menjelaskan, tingkat okupansi hotel yang berada di Pontianak saat ini mencapai 65% dengan average room rate Rp 300.000. Mengacu laporan keuangan per kuartal I 2019, komposisi pendapatan terdiri dari apartemen sebesar Rp 483,44 miliar, sewa sebesar Rp 21,16 miliar, food & beverages Rp 4,33 miliar, dan lain-lain sebesar Rp 590 juta.

Bagikan

Berita Terbaru

Pemerintah Siap Kucuri Dana Ke Koperasi Merah Putih, 20.000 Koperasi Bakal Kebagian
| Kamis, 18 September 2025 | 16:23 WIB

Pemerintah Siap Kucuri Dana Ke Koperasi Merah Putih, 20.000 Koperasi Bakal Kebagian

Menteri Koperasi Ferry Juliantono menjelaskan saat ini sudah terdapat 1.064 Kopdes Merah Putih yang telah menyerahkan proposal pinjaman.

Beleid Co-Payment Siap Rilis Lagi, Besarnya 5% dan Ganti Nama Jadi Re-Sharing
| Kamis, 18 September 2025 | 15:30 WIB

Beleid Co-Payment Siap Rilis Lagi, Besarnya 5% dan Ganti Nama Jadi Re-Sharing

Perusahaan asuransi wajib menyediakan produk tanpa fitur pembagian risiko, tapi juga diperbolehkan menawarkan produk dengan skema re-sharing.

Pemerintah Mengubah Postur Anggaran, Defisit Kian Lebar dan Transfer ke Daerah Naik
| Kamis, 18 September 2025 | 15:19 WIB

Pemerintah Mengubah Postur Anggaran, Defisit Kian Lebar dan Transfer ke Daerah Naik

Banggar DPR RI bersama pemerintah telah menyetujui perubahan postur RAPBN 2026. Pendapatan, belanja, dan defisit disesuaikan.

Harga Saham BBRI Kembali ke Jalur Menanjak Seiring Akumulasi Blackrock dan JP Morgan
| Kamis, 18 September 2025 | 08:38 WIB

Harga Saham BBRI Kembali ke Jalur Menanjak Seiring Akumulasi Blackrock dan JP Morgan

Pertumbuhan kredit Bank BRI (BBRI) diproyeksikan lebih bertumpu ke segmen konsumer dan korporasi, khususnya di sektor pertanian dan perdagangan. 

Investor Asing Pandang Netral ke Perbankan Indonesia, BBCA, BMRI, & BBRI Jadi Jagoan
| Kamis, 18 September 2025 | 07:55 WIB

Investor Asing Pandang Netral ke Perbankan Indonesia, BBCA, BMRI, & BBRI Jadi Jagoan

Likuiditas simpanan dan penyaluran kredit perbankan yang berpotensi lebih rendah sepanjang tahun ini jadi catatan investor asing.

Menanti Tuah Stimulus Saat Ekonomi Masih Lemah
| Kamis, 18 September 2025 | 07:19 WIB

Menanti Tuah Stimulus Saat Ekonomi Masih Lemah

Meski berisiko, penempatan dana ini bisa jadi sentimen positif bagi saham perbankan, karena ada potensi perbaikan likuiditas dan kualitas aset.

JITEX Bidik Transaksi Rp 14,9 Triliun
| Kamis, 18 September 2025 | 07:15 WIB

JITEX Bidik Transaksi Rp 14,9 Triliun

JITEX 2025 diikuti  335 eksibitor dan 258 buyer. Tahun ini kami menghadirkan buyer internasional dari sembilan negara dan lebih banyak investor

 Pengusaha Minta Setop Impor Baki Makan Bergizi
| Kamis, 18 September 2025 | 07:12 WIB

Pengusaha Minta Setop Impor Baki Makan Bergizi

Kapasitas produksi dalam negeri dinilai mampu memenuhi kebutuhan food tray program MBG. sehingga tidak perlu impor

Progres Proyek LRT  Fase 1B Capai 69,88%
| Kamis, 18 September 2025 | 07:00 WIB

Progres Proyek LRT Fase 1B Capai 69,88%

Pada Zona 1, yakni Jl. Pemuda Rawamangun dan Jl. Pramuka Raya, progres pembangunan telah mencapai 69,06%

Penjualan Ciputra (CTRA) Bisa Terpacu Tren Bunga Layu
| Kamis, 18 September 2025 | 06:58 WIB

Penjualan Ciputra (CTRA) Bisa Terpacu Tren Bunga Layu

CTRA berada di posisi yang tepat untuk mempertahankan pertumbuhan, margin, dan mendorong nilai jangka panjang

INDEKS BERITA

Terpopuler