Risiko Investasi Indonesia Terus Membaik

Sabtu, 23 Februari 2019 | 09:06 WIB
Risiko Investasi Indonesia Terus Membaik
[]
Reporter: Amalia Fitri, Dimas Andi | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Credit Default Swap (CDS) Indonesia kembali turun. Artinya, persepsi investor terhadap risiko berinvestasi di Indonesia membaik. Ini terjadi seiring positifnya sentimen di pasar global.

Kemarin, CDS Indonesia tenor 5 tahun berada di level 108,31 atau menguat 0,39% dari hari sebelumnya. Artinya, sejak awal tahun, CDS tenor 5 tahun terpangkas 21,20%.

CDS tenor 5 tahun bahkan sempat menyentuh level terendah tahun ini, yakni 108,29 pada Rabu (20/2) lalu. Sementara CDS tenor 10 tahun naik 1,05% menjadi 179,09 per Kamis (21/2) lalu.

Research Analyst Capital Asset Management Desmon Silitonga mengatakan, penurunan CDS Indonesia didominasi oleh sentimen eksternal. Katalis utama muncul dari semakin intensnya perundingan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, sebelum masa gencatan senjata untuk perang dagang berakhir.

Tengah pekan ini, kedua belah pihak telah sepakat menyetujui memorandum of understanding (MoU), yang meliputi sektor jasa, teknologi, pertanian, kekayaan intelektual, sampai hambatan non-tarif. "Para pelaku pasar menyambut positif perkembangan negosiasi dagang yang sudah melibatkan pejabat tingkat tinggi AS dan China," kata Desmon, kemarin.

Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Indonesia Anil Kumar menambahkan, jika perang dagang berakhir positif, ada peluang CDS Indonesia kembali turun. Hitungannya penurunan bisa 20-40 bps lagi.

Risalah rapat FOMC

Namun, ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail melihat, perundingan dagang belum sepenuhnya memberikan rasa aman. Pasalnya, ada beberapa detail poin dalam MoU yang masih menjadi perdebatan.

Menurut dia, persepsi investor terhadap investasi di Indonesia membaik karena faktor The Federal Reserve. Para pelaku pasar sudah mulai memperkirakan kenaikan suku bunga acuan AS bakal lebih terbatas pada tahun ini. Bahkan, tidak menutup peluang The Federal Reserve akan memangkas suku bunga acuan AS.

Akan tetapi, sikap dovish The Fed bukan menjadi jaminan pasar global tenang. Terlebih lagi, dalam notulen rapat FOMC yang baru dirilis pekan ini, ada sinyal The Fed sedang bersiap menghentikan kebijakan pemangkasan neraca atau balance sheet pada akhir tahun nanti. "Karena sentimen-sentimen eksternal belum clear, CDS Indonesia untuk tenor 5 tahun masih kesulitan untuk kembali ke level di bawah 100," ungkap Mikail.

Terlepas dari itu, Mikail menyatakan, perbaikan persepsi risiko investasi di Indonesia yang terjadi belakangan ini sangat berdampak positif terhadap masuknya dana asing ke pasar keuangan Indonesia. Di pasar obligasi negara saja, dana asing yang masuk sepanjang tahun ini sudah mencapai Rp 33,44 triliun, per 20 Februari 2019.

Tetapi Mikail juga menyarankan agar pemerintah perlu memperbaiki data negara dagang. "Kalau sentimen eksternal berbalik arah, sementara fundamental ekonomi belum membaik, persepsi risiko investasi Indonesia bisa memburuk," kata dia.

Bagikan

Berita Terbaru

Tarik Minat Masyarakat di Program 3 Juta Rumah, Kementerian BUMN Gunakan Konsep TOD
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:09 WIB

Tarik Minat Masyarakat di Program 3 Juta Rumah, Kementerian BUMN Gunakan Konsep TOD

Pemerintah akan menyisir dan mendata developer nakal agar tidak bisa berpartisipasi dalam Program Tiga Juta Rumah. 

Diam-Diam Sahamnya Sudah Terbang 45%, SMKL Rupanya Berkongsi dengan Perusahaan China
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:53 WIB

Diam-Diam Sahamnya Sudah Terbang 45%, SMKL Rupanya Berkongsi dengan Perusahaan China

PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) dan Ghuangzhou Yi Song berkongsi masuk ke bisnis paper pulp mold. ​

PK Ditolak, Subagio Wirjoatmodjo Mesti Melepas Kepemilikannya di Trimata Benua
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:41 WIB

PK Ditolak, Subagio Wirjoatmodjo Mesti Melepas Kepemilikannya di Trimata Benua

Data terbaru menunjukkan, kepemilikan Subagio Wirjoatmodjo di perusahaan batubara PT Trimata Benua sebanyak 25 persen.

Gara-Gara Perintah Donald Trump, Arus Masuk Dana ke Obligasi Domestik Tersendat
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:02 WIB

Gara-Gara Perintah Donald Trump, Arus Masuk Dana ke Obligasi Domestik Tersendat

Peluang pemangkasan suku bunga acuan alias BI rate dapat mendukung valuasi yield obligasi domestik. 

Bank Indonesia Siap Borong SBN di Pasar Sekunder
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:00 WIB

Bank Indonesia Siap Borong SBN di Pasar Sekunder

Langkah borong SBN oleh Bank Indonesia sebagai bentuk dukungan bank sentral terhadap program ekonomi pemerintah.

Indonesia Menawarkan Investasi Baterai Listrik
| Kamis, 23 Januari 2025 | 06:45 WIB

Indonesia Menawarkan Investasi Baterai Listrik

Pada September nanti Indonesia secara keseluruhan bisa memenuhi standar besar seperti Exponential Moving Average (EMA).

Asing Mulai Kembali, IHSG Menguat di Hari Keenam, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Kamis, 23 Januari 2025 | 06:44 WIB

Asing Mulai Kembali, IHSG Menguat di Hari Keenam, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Indeks menguat di hari keenam. Investor asing mulai kembali melakukan aksi beli alias net buy sebesar Rp 293,03 miliar. 

Makan Bergizi Gratis Baru Menjangkau 650.000 Anak
| Kamis, 23 Januari 2025 | 06:30 WIB

Makan Bergizi Gratis Baru Menjangkau 650.000 Anak

Prabowo bilang, untuk Januari hingga April 2025, pemerintah akan menyalurkan sebanyak 3 juta paket makan bergizi gratis

Pemerintah Atur Pajak Lain Terkait PPN 12%
| Kamis, 23 Januari 2025 | 06:20 WIB

Pemerintah Atur Pajak Lain Terkait PPN 12%

Pemerintah sedang menggodok RPMK  penerapan  PPN besaran tertentu di era penerapan kebijakan tarif PPN 12%.​

Investigasi FTI Consulting: Skandal Laporan Ganda eFishery Sukses Mengelabui Investor
| Kamis, 23 Januari 2025 | 06:20 WIB

Investigasi FTI Consulting: Skandal Laporan Ganda eFishery Sukses Mengelabui Investor

Co-Founder & Co-Managing Partner Northstar Group Patrick Walujo menyebut apa yang terjadi di eFishery merupakan kasus penipuan sistematik

INDEKS BERITA

Terpopuler