RS Omni (SAME) Akan Akuisisi RS Grha Kedoya dan Gelar Private Placement

Selasa, 21 September 2021 | 06:10 WIB
RS Omni (SAME) Akan Akuisisi RS Grha Kedoya dan Gelar Private Placement
[]
Reporter: Kenia Intan | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengelola rumah sakit Omni, PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME), memiliki serangkaian aksi korporasi. Salah satunya, menambah modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atawa private placement.

 SAME berencana menambahkan 1,71 miliar saham atau sebanyak-banyaknya 10% dari jumlah seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan lewat PMTHMETD ini.

Manajemen SAME dalam keterbukaan informasi memaparkan, aksi korporasi ini digelar demi memperoleh tambahan dana untuk mendanai pengembangan usaha. "Termasuk tetapi tidak terbatas kepada akuisisi rumahsakit lainnya dan membiayai investasi barang modal," jelas manajemen SAME dalam keterbukaan informasi, Jumat (17/9). Aksi korporasi ini memiliki efek dilusi maksimal 9,09%.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengamati, dana hasil private placement ini bisa menjadi sentimen positif ke pergerakan harga saham SAME dalam jangka panjang. Untuk jangka pendeknya, Sukarno mencermati, belum ada tanda-tanda pelaku pasar merespons kabar aksi tersebut.

SAME memang cukup ekspansif. Perusahaan ini akan membeli sebanyak-banyaknya 613,58 juta atau 66% saham PT Kedoya Adyaraya Tbk (RSGK). Akuisisi dilakukan dengan tujuan memperluas kegiatan usaha pelayanan kesehatan SAME di Indonesia.

Harga pembelian Rp 1.720, sehingga transaksi ini akan bernilai Rp 1,05 triliun.  Dalam keterbukaan informasi, SAME menyatakan akan membayar sebagian dana akuisisi ini dari HMETD-II, yang sudah mendapatkan pernyataan efektif pada 2 Juli 2021.

Adapun untuk aksi korporasi mencaplok mayoritas RSGK dan rencana PMTHMETD, SAME berniat meminta restu pemegang saham lewat RUPSLB pada 26 Oktober 2021 mendatang.

Sekadar informasi, harga saham SAME tercatat sudah menguat 51,95% sejak awal tahun atau year to date (ytd). Sementara sejak sebulan yang lalu, harga sahamnya cenderung melemah 5,36%.

Menurut Sukarno, penurunan ini karena aksi profit taking. Pergerakan saham SAME pun inline dengan saham rumah sakit lainnya. Menurut dia, jika SAME tidak bisa kembali ke atas Rp 585, maka akan menguji support Rp 492. "Dalam jangka pendek, saham SAME masih dalam tren sideways atau terkonsolidasi dengan kecenderungan turun," kata Sukarno.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, penurunan harga SAME cenderung terbatas. Investor bisa memanfaatkan momentum koreksi ini untuk buy on weakness pada area 500-515.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Reli TRIN Mulai Patah, Analis: Kenaikan Masih Didominasi Sentimen Non Fundamental
| Senin, 15 Desember 2025 | 10:00 WIB

Reli TRIN Mulai Patah, Analis: Kenaikan Masih Didominasi Sentimen Non Fundamental

Reli saham TRIN terpicu kehadiran Rahayu Saraswati Djojohadikusumo sebagai calon pemegang saham strategis dan Komisaris Utama.

Bencana Sumatra dan Peran Investor Dalam Menjaga Lingkungan
| Senin, 15 Desember 2025 | 09:12 WIB

Bencana Sumatra dan Peran Investor Dalam Menjaga Lingkungan

Sebagai investor dan pengelola dana yang rasional maka konsep ESG investing akan sangat penting diperhatikan.

Ramai Penerbitan Obligasi ESG Sampai Akhir Tahun
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:49 WIB

Ramai Penerbitan Obligasi ESG Sampai Akhir Tahun

Korporasi getol meluncurkan obligasi bertema ESG di tahun ini. Nilai penerbitannya melampaui tahun 2024 lalu.

Mencari Reksadana Terbaik Tahun 2025 dengan Jensen Alpha
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:36 WIB

Mencari Reksadana Terbaik Tahun 2025 dengan Jensen Alpha

Namun dalam pemilihan investasi, investor hendaknya tetap memperhatikan faktor risiko yang harus ditanggung. 

ESG & Keberlanjutan HMSP:  Mengepul Dengan Produk Bebas Asap
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:32 WIB

ESG & Keberlanjutan HMSP: Mengepul Dengan Produk Bebas Asap

Isu kesehatan dan dampak sosial melekat di perusahaan rokok. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) terus bertransisi untuk mengatasi isu tersebut.

Cadangan Devisa Akhir Tahun Berpotensi Menguat
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:23 WIB

Cadangan Devisa Akhir Tahun Berpotensi Menguat

BI mencatat, pada periode 8 hingga 11 Desember 2025, nonresiden beli neto sebesar Rp 1,14 triliun di pasar saham dan Rp 2,85 triliun di pasar SBN

Nataru Jadi Momentum Bagi Industri Ritel, Cek Target Harga Saham AMRT, ACES, dan MAPI
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:17 WIB

Nataru Jadi Momentum Bagi Industri Ritel, Cek Target Harga Saham AMRT, ACES, dan MAPI

Kinerja keuangan emiten peritel seperti AMRT, ACES, dan MAPI diprediksi bisa membaik di kuartal IV-2025.

Panca Anugrah Wisesa (MGLV) Siap Menambah Lini Produk Baru
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:05 WIB

Panca Anugrah Wisesa (MGLV) Siap Menambah Lini Produk Baru

Perusahaan akan menambah lini produk baru berupa outdoor furnitur dari salah satu nama beken asal Italia.

Manuver Keluarga Presiden Prabowo: Arsari Caplok COIN, Rahayu Saraswati Borong TRIN
| Senin, 15 Desember 2025 | 07:55 WIB

Manuver Keluarga Presiden Prabowo: Arsari Caplok COIN, Rahayu Saraswati Borong TRIN

Ekspansi bisnis keluarga Prabowo diterjemahkan pasar sebagai sinyal arah kebijakan ekonomi masa depan.

Pajak Bisa Pantau Properti WNI di Luar Negeri
| Senin, 15 Desember 2025 | 07:48 WIB

Pajak Bisa Pantau Properti WNI di Luar Negeri

Pertukaran data properti dengan negara-negara OECD ditargetkan mulai berlaku di 2030                

INDEKS BERITA

Terpopuler