KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang belum solid membuat kurs rupiah kembali menguat pada Senin (5/7). Kurs spot rupiah menguat 0,39% ke Rp 14.477 per dollar AS. Kurs tengah rupiah BI naik 0,56% ke Rp 14.482.
AS mencatat angka non farm payroll mencapai 850.000 di Juni lalu, naik dari 583.000 sebulan sebelumnya. Tapi, tingkat pengangguran naik jadi 5,9% dari 5,8%.
Menurut Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede, data ketenagakerjaan yang tidak solid ini mengindikasikan The Fed belum akan melakukan tapering dalam waktu dekat. Ini jadi sentimen positif bagi rupiah.
Baca Juga: Simak sentimen menggerakan rupiah besok Selasa (6/7)
Presiden Komisoner HFX Internasional Berjangka Sutopo Widodo berpendapat, pelaku pasar juga melakukan profit taking. Pelaku pasar masih menanti kepastian soal tapering The Fed.
Hari ini Josua memprediksi rupiah bergerak terbatas arena pasar keuangan AS libur. Selain itu ada sentimen tarik ulur dari dalam negeri lantaran ada lelang surat berharga negara (SBN) yang bisa membuat asing masuk. "Potensi penguatan rupiah juga dibatasi kasus Covid-19 yang terus naik," jelas dia.
Sutopo memperkirakan rupiah hari ini bergerak antara Rp 14.430-Rp 14.520. Josua memprediksi rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp 14.425–Rp 14.525 per dollar AS.