Rupiah Kuat, Laju Harga Emas Tertahan

Selasa, 15 Januari 2019 | 04:00 WIB
Rupiah Kuat, Laju Harga Emas Tertahan
[]
Reporter: Amalia Fitri, Yusuf Imam Santoso | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah perkasa sepanjang 2018, kenaikan harga emas keluaran PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mulai tertahan. Bahkan di awal tahun ini, harga emas batangan ini cenderung bergerak melemah. Namun para analis masih optimistis kinerja emas Antam ciamik tahun ini.

Senin (14/1), harga emas pecahan satu gram produksi Antam stabil di Rp 660.000. Namun, jika dibandingkan dengan posisi emas Antam di akhir Desember 2018 lalu, berarti harganya sudah turun Rp 7.000 per gram.

Menurut analis Asia Trade Point Futures Deddy Yusuf Siregar, pelemahan harga emas Antam ini cenderung wajar. "Pelaku pasar memilih ambil untung (profit taking) setelah penguatan di tahun lalu," kata Deddy, kemarin.

Di sisi lain, analis Central Capital Futures Wahyu Tribowo Laksono menilai, penguatan nilai tukar rupiah yang terjadi di awal tahun ini turut menambah beban bagi laju harga emas batangan. Hingga kemarin, kurs rupiah di pasar spot sudah menguat 1,84% jika dibandingkan dengan posisi di akhir 2018.

Padahal, harga emas spot cenderung menguat. Buktinya, Senin (14/1) per pukul 19.00 WIB, harga emas spot kontrak pengiriman Februari 2019 di Commodity Exchange melesat 0,49% ke US$ 1.295,80 per ons troi. Ini merupakan posisi tertinggi si kuning sejak Juni 2018 lalu.

Peluang koleksi

Deddy menambahkan, penantian pasar terhadap masa depan Brexit membuat investor kembali melirik aset lindung nilai seperti emas. Posisi emas sebagai safe haven semakin di atas angin jika pemungutan suara Brexit di parlemen Inggris gagal.  "Umpamanya Brexit menghasilkan penolakan dari parlemen Inggris, bukan tidak mungkin bisa memicu harga emas spot dan harga emas Antam terapresiasi," kata Deddy.

Selama sentimen Brexit dan perang dagang belum ada kejelasan, harga emas Antam dan emas spot masih berpotensi menguat.

Dengan koreksi harga yang terjadi saat ini, Direktur Garuda Berjangka Ibrahim menyarankan, bagi investor yang tertarik mengoleksi emas Antam, dapat memulainya saat ini. Terlebih, dalam jangka panjang, harga emas, baik spot maupun Antam, akan naik seiring perkembangan politik dan ekonomi global.

Pelemahan emas Antam diprediksi berlangsung hingga akhir kuartal I-2019. Ibrahim menilai, keadaan akan berubah pada kuartal II-2019, di mana dollar AS berpotensi menguat dan menekan rupiah.

Wahyu memprediksi, harga emas Antam sepanjang Januari-Maret 2019 akan bergerak di kisaran Rp 640.000-Rp 690.000 per gram. Namun Deddy optimistis, di akhir 2019, harga emas Antam dapat menjajal level tertinggi di Rp 700.000 per gram.

Bagikan

Berita Terbaru

Pam Mineral (NICL) Bidik Kenaikan Produksi dan Penjualan Nikel pada 2025
| Jumat, 25 April 2025 | 06:34 WIB

Pam Mineral (NICL) Bidik Kenaikan Produksi dan Penjualan Nikel pada 2025

PT Pam Mineral Tbk (NICL) berupaya mempertahankan kinerja usaha. Langkah tersebut di tengah harga komoditas nikel yang masih volatil pada 2025.

Permintaan Pasar Ekspor Menyusut, Prospek Emiten Batubara Menciut
| Jumat, 25 April 2025 | 06:28 WIB

Permintaan Pasar Ekspor Menyusut, Prospek Emiten Batubara Menciut

Ketidakpastian global akibat perang dagang jilid kedua membuat permintaan batubara di pasar ekspor menyusut. 

Pasar Saham Domestik Masih Rawan, Meski Valuasi Harga Terbilang Murah
| Jumat, 25 April 2025 | 06:19 WIB

Pasar Saham Domestik Masih Rawan, Meski Valuasi Harga Terbilang Murah

Valuasi pasar saham lebih rendah dari rata-rata, UBS menaikkan peringkat IHSG dari netral menjadi overweight.

BI Sebut Asing Masih Optimistis dengan Indonesia
| Jumat, 25 April 2025 | 06:13 WIB

BI Sebut Asing Masih Optimistis dengan Indonesia

Menurut Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, para investor global tetap optimistis terhadap ekonomi Indonesia

Realisasi Belanja Negara Hanya Tumbuh Tipis
| Jumat, 25 April 2025 | 06:10 WIB

Realisasi Belanja Negara Hanya Tumbuh Tipis

Jika dibanding ealisasi pada kuartal I-2024 yang mencapai Rp 611,9 triliun, maka realisasi belanja negara kuartal I-2025 hanya tumbuh 1,37%

Neraca Transaksi Berjalan Defisit, Suku Bunga Jadi Terjepit
| Jumat, 25 April 2025 | 05:44 WIB

Neraca Transaksi Berjalan Defisit, Suku Bunga Jadi Terjepit

Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi CAD Indonesia pada tahun ini akan melebar sampai 1,5% dari produk domestik bruto (PDB)

Semakin Sulit Mengerek Rasio Penerimaan Pajak
| Jumat, 25 April 2025 | 05:37 WIB

Semakin Sulit Mengerek Rasio Penerimaan Pajak

Realisasi penerimaan pajak pada kuartal I-2025 mencapai Rp 322,6 triliun, turun 18% tahunan atau year on year (yoy)

Bayang-Bayang Kerentanan Ekonomi Masih Bertahan
| Jumat, 25 April 2025 | 05:23 WIB

Bayang-Bayang Kerentanan Ekonomi Masih Bertahan

Data-data ekonomi yang dirilis pemerintah di kuartal I lalu masih terhitung aman. Namun, itu tidak berarti prospek ekonomi otomatis cerah.

Masih Naik Tipis Meski Musim Panen Raya Tiba
| Jumat, 25 April 2025 | 05:11 WIB

Masih Naik Tipis Meski Musim Panen Raya Tiba

Meski naik tipis, harga beras di pasaran saat ini sudah melandai dibandingkan pada saat momen Ramadan.

Hasil Investasi Dana Pensiun Tergerus Volatilitas Pasar
| Jumat, 25 April 2025 | 05:11 WIB

Hasil Investasi Dana Pensiun Tergerus Volatilitas Pasar

Volatilitas pasar dianggap sebagai biang keladi turunnya hasil investasi saat ekonomi global dihantui ketidakpastian

INDEKS BERITA

Terpopuler