Rupiah Melemah Dalam Sepekan, Tertekan Harga Komoditas

Sabtu, 23 Oktober 2021 | 05:45 WIB
Rupiah Melemah Dalam Sepekan, Tertekan Harga Komoditas
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada perdagangan akhir pekan ini rupiah bergerak flat. Di pasar spot, Jumat (22/10), kurs rupiah stagnan di Rp 14.123 per dollar Amerika Serikat (AS). Dalam sepekan, kurs spot rupiah mencatatkan pelemahan 0,34%. Kurs referensi Jisdor Bank Indonesia (BI) turun 0,21% kemarin ke Rp 14.162 dan melemah 0,55% selama sepekan.

Kepala Ekonom BCA David Sumual mengatakan, dalam beberapa waktu terakhir pergerakan rupiah berkorelasi dengan harga komoditas. Setelah menguat tajam sebulan terakhir seiring penguatan harga batubara dan CPO, pekan ini koreksi harga batubara ikut menyeret rupiah.

David juga melihat, sepekan ini pasar Asia memang cukup tertekan seiring crackdown terkait kasus Evergrande serta perlambatan pertumbuhan properti di China. Ditambah, ada kekhawatiran inflasi secara global meroket akibat kenaikan harga komoditas. Ini juga menekan rupiah.

Baca Juga: Akhir Pekan Ini, IHSG Ditutup Sumringah

Menurut David, ekspektasi kenaikan inflasi turut memicu ekspektasi The Fed menaikkan bunga acuan lebih cepat dari perkiraan. Hal ini berujung pada menguatnya dollar AS sehingga rupiah melemah dalam seminggu terakhir. 

Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengungkapkan, pelaku pasar sempat khawatir ketika ada kabar Evergrande akan default. "Tapi hari ini sentimen tersebut memudar setelah Evergrande membayar obligasi," kata dia.

Faktor lain yang memicu pelemahan rupiah adalah semakin dekatnya pelaksanaan tapering AS. Ditambah lagi, data ekonomi AS cukup solid. Beberapa pejabat The Fed juga memberi pernyataan hawkish, sehingga mendongkrak penguatan dollar AS. 

Pekan depan, Faisyal melihat, pelaku pasar akan mencermati data PDB AS. Data ini akan menjadi patokan ekspektasi pertumbuhan ekonomi ke depan. 

Baca Juga: Inflasi global melesat, harga emas berpotensi kembali bullish di tahun 2022

Bagikan

Berita Terbaru

Korporasi Dibayangi Risiko Gagal Bayar, Imbas Perang Dagang
| Kamis, 10 April 2025 | 22:40 WIB

Korporasi Dibayangi Risiko Gagal Bayar, Imbas Perang Dagang

Moody's Ratings memprediksi tingkat gagal bayar korporasi global dapat melampaui 8% dalam skenario terburuk. 

Bak Senjata Makan Tuan, Perang Dagang bisa Bikin Hegemoni Ekonomi AS Terkikis
| Kamis, 10 April 2025 | 22:17 WIB

Bak Senjata Makan Tuan, Perang Dagang bisa Bikin Hegemoni Ekonomi AS Terkikis

Blok dagang seperti BRICS atau RCEP bisa menggantikan posisi dominan institusi multilateral seperti G7 dan WTO.

Bisnisnya Masih Menguntungkan, Ekspansi Gerai Alfamart dan Indomaret Terus Berlanjut
| Kamis, 10 April 2025 | 16:50 WIB

Bisnisnya Masih Menguntungkan, Ekspansi Gerai Alfamart dan Indomaret Terus Berlanjut

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) menargetkan pembukaan 800 hingga 1.000 gerai baru pada tahun 2025.

Profit 29,86% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Meroket ke Langit (10 April 2025)
| Kamis, 10 April 2025 | 09:56 WIB

Profit 29,86% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Meroket ke Langit (10 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (10 April 2025) ukuran 1 gram Rp 1.846.000. Pembeli setahun lalu bisa untung 29,86% jika menjual hari ini.

Penyaluran Bansos Kuartal I-2025 Capai Rp 18,64 T
| Kamis, 10 April 2025 | 09:00 WIB

Penyaluran Bansos Kuartal I-2025 Capai Rp 18,64 T

Realisasi penyaluran bantuan sosial hingga kuartal I-2025 mencapai 24,95% dari pagu anggaran Rp 74,76 triliun.​

Pebisnis Menyoroti Pelonggaran TKDN
| Kamis, 10 April 2025 | 08:54 WIB

Pebisnis Menyoroti Pelonggaran TKDN

"Perusahaan lokal mungkin akan kurang termotivasi untuk berinvestasi dalam inovasi dan pengembangan produk mereka," kata Soegiharto.

Perusahaan Konstruksi Memitigasi Risiko Kurs
| Kamis, 10 April 2025 | 08:48 WIB

Perusahaan Konstruksi Memitigasi Risiko Kurs

Perusahaan konstruksi pun mulai melakukan mitigasi terhadap dampak gejolak ekonomi dan pelemahan nilai tukar rupiah.

Inalum Tidak Terpengaruh Efek Tarif Trump
| Kamis, 10 April 2025 | 08:38 WIB

Inalum Tidak Terpengaruh Efek Tarif Trump

Kinerja Inalum tak terlalu dipengaruhi tarif-tarif tersebut karena volume produksi aluminium masih diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan lokal

Indonesia dan AS Bahas Proyek Mineral Kritis
| Kamis, 10 April 2025 | 08:35 WIB

Indonesia dan AS Bahas Proyek Mineral Kritis

Indonesia masih membutuhkan investasi dalam pengembangan mineral kritis. Hanya saja, kerja sama ini tidak terpaku hanya untuk Amerika.

Inpex Mulai Garap Proyek Abadi Masela
| Kamis, 10 April 2025 | 08:28 WIB

Inpex Mulai Garap Proyek Abadi Masela

Inpex Masela memegang 65% hak partisipasi, dan PHE Masela serta Petronas Masela masing-masing 20% dan 15%.

INDEKS BERITA

Terpopuler