Rupiah Sepekan Terbantu Data Ekonomi yang Positif

Sabtu, 18 Desember 2021 | 04:05 WIB
Rupiah Sepekan Terbantu Data Ekonomi yang Positif
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah tidak banyak bergerak di perdagangan Jumat (17/12). Kurs spot rupiah cuma menguat tipis 0,05% ke Rp 14.355 per dollar AS. Jika dihitung dalam sepekan terakhir, kurs rupiah cuma naik 0,11%. 

Kurs referensi Jisdor  Bank Indonesia (BI) bahkan stagnan di Rp 14.343. Sepanjang pekan ini, kurs Jisdor  naik  0,24% dari posisi minggu lalu.

Analis Monex Investindo Futures Andian Widjaya menjelaskan, pekan ini pelaku pasar cenderung wait and see sembari mencermati sentimen kebijakan moneter The Fed. Kemarin, pergerakan rupiah dipengaruhi oleh pernyataan hawkish The Federal Reserve. "Rencana The Fed mengakhiri stimulus lebih cepat dan menaikkan bunga di 2022, menopang dollar AS sehingga rupiah tertekan," ujar Andian, Jumat (17/12).

Baca Juga: Bergerak Dinamis, Rupiah Spot Menguat 0,11% Dalam Sepekan Terakhir

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri juga mengamini keputusan bank sentral AS melakukan percepatan tapering seiring pemulihan ekonomi AS membuat rupiah melemah. "Selepas pengumuman, pelaku pasar kembali memburu dollar AS sebagai safe haven," kata dia, kemarin.

Plus, dari dalam negeri, ditemukannya kasus Covid-19 varian omicron ikut menekan rupiah. Andian melihat minat investor menambah posisi di Indonesia turun.
Tapi Reny menyatakan,  pernyataan The Fed justru sesuai perkiraan para pelaku pasar. Alhasil pada Jumat, rupiah menguat. Selain itu, rupiah juga kembali cenderung menguat karena data ekonomi domestik, seperti data cadangan devisa dan neraca perdagangan, masih positif. Secara umum kasus Covid-19 juga menurun.

Pekan depan, Reny memperkirakan rupiah akan diperdagangkan pada rentang Rp 14.275-Rp 14.400. Sedangkan proyeksi Andian, rupiah pada Rp 14.270-Rp 14.500.

Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Menguat ke Rp 14.355 per Dolar AS pada Hari Ini (17/12)

Bagikan

Berita Terbaru

PTPP Kembali Digugat PKPU, Kali Ini Oleh Dua Perusahaan Konstruksi di Tangerang
| Jumat, 05 September 2025 | 09:20 WIB

PTPP Kembali Digugat PKPU, Kali Ini Oleh Dua Perusahaan Konstruksi di Tangerang

Kas dan setara kas PTPP turun hingga 41% YoY dari Rp 4,32 triliun di semester I-2024 menjadi Rp 2,54 triliun di semester I-2025.

CEO BRI Ventures Jadi Tersangka, Terseret Kasus Dugaan Korupsi Investasi TaniHub
| Jumat, 05 September 2025 | 09:02 WIB

CEO BRI Ventures Jadi Tersangka, Terseret Kasus Dugaan Korupsi Investasi TaniHub

Penyidik Kejaksaan Agung telah menyita beberapa bukti elektronik berupa handphone dan menyita empat bidang tanah di Jabodetabek dan Bandung.

Volatilitas Saham TAYS Tak Didukung Sentimen Fundamental, Investor Kudu Hati-Hati
| Jumat, 05 September 2025 | 08:33 WIB

Volatilitas Saham TAYS Tak Didukung Sentimen Fundamental, Investor Kudu Hati-Hati

Saham TAYS mulai bergerak naik sejak 12 Agustus 2025 ketika harganya mulai beranjak dari gocap ke Rp 52.

BNBR Bakal Jadi 100% Pengendali Cimanggis Cibitung Tollways, Pendapatan Naik 25%
| Jumat, 05 September 2025 | 08:16 WIB

BNBR Bakal Jadi 100% Pengendali Cimanggis Cibitung Tollways, Pendapatan Naik 25%

PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) akan membiayai akuisisi 90% saham PT Cimanggis Cibitung Tollways lewat utang.

Pamor KPR Syariah Tak Redup Meski Bunga Acuan Menguncup
| Jumat, 05 September 2025 | 04:45 WIB

Pamor KPR Syariah Tak Redup Meski Bunga Acuan Menguncup

kebijakan bank konvensional yang masih enggan menurunkan bunga kreditnya membuat bisnis KPRsyariah belum kehilangan pamor.

Aset Dapen Masih Bisa Mengembang Meski Kondisi Menantang
| Jumat, 05 September 2025 | 04:15 WIB

Aset Dapen Masih Bisa Mengembang Meski Kondisi Menantang

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, industri dapen sukarela mengelola aset Rp 392,56 triliun per Juli 2025, alias meningkat 4,66%.

Likuiditas Kuat, Potensi Saham BBNI Masih Cukup Baik
| Jumat, 05 September 2025 | 04:00 WIB

Likuiditas Kuat, Potensi Saham BBNI Masih Cukup Baik

Target NIM PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang semula dipasang 4,0%–4,2%, diturunkan menjadi 3,8%.

Kinerja Semester II SMBR Bakal Terkerek Kenaikan Permintaan di Pasar Sumatra
| Kamis, 04 September 2025 | 17:13 WIB

Kinerja Semester II SMBR Bakal Terkerek Kenaikan Permintaan di Pasar Sumatra

Untuk menjaga momentum, strategi utama yang ditempuh SMBR adalah melakukan efisiensi biaya melalui konsolidasi logistik bersama SIG​.

Berupaya Perbaiki Kinerja, Begini Rekomendasi Saham Krakatau Steel (KRAS)
| Kamis, 04 September 2025 | 12:00 WIB

Berupaya Perbaiki Kinerja, Begini Rekomendasi Saham Krakatau Steel (KRAS)

Dengan utilisasi yang lebih tinggi, efisiensi produksi diproyeksikan meningkat signifikan, sehingga mendorong kenaikan penjualan.

Cadangan Devisa Bank Sentral Dunia Berbentuk Emas Cetak Rekor, Melampaui US Treasury
| Kamis, 04 September 2025 | 10:03 WIB

Cadangan Devisa Bank Sentral Dunia Berbentuk Emas Cetak Rekor, Melampaui US Treasury

Hingga beberapa bulan mendatang, hampir seluruh bank sentral di dunia menyebut akan menambah cadangan emasnya.

INDEKS BERITA