Rusia Membalas, Harga Komoditas Makin Panas

Senin, 09 Mei 2022 | 08:00 WIB
Rusia Membalas, Harga Komoditas Makin Panas
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas energi selama sepekan terakhir terus menanjak. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) pada perdagangan Jumat (6/5) berada di level US$ 109,77 per barel. Sepekan terakhir, harganya naik 4,85%. Sedang harga gas alam melambung 11,03%.

Harga batubara pengiriman Juli bahkan melesat 23,34% di pasar Newcastle mencapai US$ 347,7 per ton pekan lalu.  Jika dihitung sejak akhir tahun, harga batubara sudah melesat naik hingga 177,43%.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim menyebut, kenaikan harga komoditas energi beberapa waktu terakhir merupakan imbas keputusan Rusia menghentikan ekspor gas alam, minyak, dan batubara. Ini menyebabkan berkurangnya pasokan secara signifikan, khususnya di negara-negara Eropa.

"Khusus untuk gas alam, terputusnya aliran pasokan gas ke Bulgaria dan Polandia telah mengakibatkan krisis energi di kawasan Eropa," kata Ibrahim. Sementara harga batubara terus naik karena banyak negara yang menjadikan komoditas ini sebagai substitusi gas alam. Namun, pasokanya juga terbatas.

Research & Development ICDX Girta Yoga mengatakan, upaya mengerek produksi yang dilakukan produsen minyak seperti OPEC+  dari 400.000 barel per hari (bph) menjadi 432.000 bph belum bisa mengimbangi kekurangan pasokan dunia yang berkurang drastis akibat berhentinya ekspor Rusia.

Karena itu, perkembangan konflik Rusia-Ukraina masih jadi sentimen utama yang diperhatikan pasar. "Jika keadaan terus berlanjut, harga komoditas energi masih akan tetap tinggi. Jika keadaan membaik, harga diekspektasikan turun,” imbuh Yoga.

Yoga memprediksi, harga minyak menuju US$ 120 per barel. Sementara harga gas alam dan batubara diperkirakan menuju US$ 9,25 per mmbtu dan US$ 425 per ton.

Ibrahim menganalisa harga gas alam ke depan bisa menembus level US$ 9 per mmbtu. Lalu, harga minyak dunia akan bergerak melewati US$ 115 per barel, dan harga batubara bisa kembali naik ke atas US$ 350 per ton.

Bagikan

Berita Terbaru

Oversubscribe Ratusan Kali Tidak Jadi Jaminan Saham IPO Bertahan Lama di Zona Hijau
| Minggu, 11 Mei 2025 | 14:00 WIB

Oversubscribe Ratusan Kali Tidak Jadi Jaminan Saham IPO Bertahan Lama di Zona Hijau

Pada hari perdagangan perdananya, DKHH menyentuh auto reject atas (ARA) usai melesat 34,85% ke level Rp 178, dari harga IPO di Rp 132 per saham.

Ini Dia Teknologi Pindai Iris Mata yang Bikin Heboh
| Minggu, 11 Mei 2025 | 14:00 WIB

Ini Dia Teknologi Pindai Iris Mata yang Bikin Heboh

Heboh daftar iris bisa mendapatkang uang, ini sebenarnya tujuan kehadiran teknologi proof of human. Yuk simak

Kredit Korporasi Unjuk Gigi, Meski Ekonomi Letoi
| Minggu, 11 Mei 2025 | 13:00 WIB

Kredit Korporasi Unjuk Gigi, Meski Ekonomi Letoi

Sektor manufaktur dan energi menjadi roda penggerak bagi pertumbuhan kredit perbankan di kuartal pertama ini. 

Selamatkan Kekayaan, Orang Super Kaya di Indonesia Sebar Portofolio ke USDT
| Minggu, 11 Mei 2025 | 10:00 WIB

Selamatkan Kekayaan, Orang Super Kaya di Indonesia Sebar Portofolio ke USDT

Per Maret 2025 jumlah investor kripto di Indonesia mencapai 13,71 juta, bertambah dibandingkan dengan Februari sebanyak 13,31 juta.

Realisasi Jumlah IPO Lebih Rendah, Tantangan Pasar Modal di Tengah Ketidakpastian
| Minggu, 11 Mei 2025 | 09:12 WIB

Realisasi Jumlah IPO Lebih Rendah, Tantangan Pasar Modal di Tengah Ketidakpastian

Besaran dana IPO yang berhasil dihimpun sejak awal tahun sampai dengan 8 Mei 2025 sudah mencapai Rp 7 triliun.

Profit 33,31% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Berubah (11 Mei 2025)
| Minggu, 11 Mei 2025 | 08:53 WIB

Profit 33,31% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Berubah (11 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (11 Mei 2025) 1 gram Rp 1.928.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,31% jika menjual hari ini.

PTPP Bakal Mendivestasi Dua Anak Usaha Bernilai Aset Rp 4 Triliun, Simak Profilnya
| Minggu, 11 Mei 2025 | 08:20 WIB

PTPP Bakal Mendivestasi Dua Anak Usaha Bernilai Aset Rp 4 Triliun, Simak Profilnya

PTPP tidak dalam kondisi likuiditas yang seret. Aset lancarnya masih mencukupi untuk digunakan memenuhi semua liabilitas jangka pendeknya.

Berkomunitas Dulu Jadi Sineas Kemudian
| Minggu, 11 Mei 2025 | 06:00 WIB

Berkomunitas Dulu Jadi Sineas Kemudian

Membuka relasi menjadi salah satu kunci sukses sebagai seorang sineas. Agar relasi terjalin, bergabung di komunitas adal

 
Mengejar Ambisi Biar Bisa Berpaling dari Batubara
| Minggu, 11 Mei 2025 | 05:10 WIB

Mengejar Ambisi Biar Bisa Berpaling dari Batubara

Kondang sebagai penambang batubara tak menyurutkan semangat PT Indika Energy Tbk (INDY) transisi ke bisnis yang rendah karbon. 

 
Adu Kebut Mobil Listrik, Polytron Mulai Masuk Arena
| Minggu, 11 Mei 2025 | 04:50 WIB

Adu Kebut Mobil Listrik, Polytron Mulai Masuk Arena

Kelar garap sepeda motor listrik, Polytron merambah pasar mobil listrik dengan target penjualan yang aduhai.

INDEKS BERITA

Terpopuler