Rusia Mensinyalkan Pemotongan Suku Bunga Lebih Lanjut & Lebih Banyak Alokasi Anggaran

Senin, 18 April 2022 | 22:11 WIB
Rusia Mensinyalkan Pemotongan Suku Bunga Lebih Lanjut & Lebih Banyak Alokasi Anggaran
[ILUSTRASI. Rusia mensinyalkan lebih banyak pengeluaran anggaran untuk membantu ekonomi beradaptasi dengan sanksi Barat. REUTERS/Gleb Garanich]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

KONTAN.CO.ID - Bank Sentral Rusia menandai kemungkinan pemotongan suku bunga lebih lanjut. Secara bersamaan, Rusia juga mensinyalkan lebih banyak pengeluaran anggaran untuk membantu ekonomi beradaptasi dengan sanksi Barat yang menggigit saat menuju kontraksi terdalam sejak 1994.

Rusia menghadapi lonjakan inflasi dan pelarian modal. Pada saat yang sama, Moskow bergulat dengan kemungkinan default utang setelah Barat memberlakukan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menghukum Presiden Vladimir Putin karena mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Banjir Itu soal Nyali
| Rabu, 05 Maret 2025 | 03:18 WIB

Banjir Itu soal Nyali

Dengan kombinasi antara regulasi yang tegas, partisipasi masyarakat, dan tanggung jawab pebisnis, penanganan banjir bisa dilakukan lebih efektif.

Semburan Cuan dari Ekspansi Samator Indo Gas (AGII)
| Rabu, 05 Maret 2025 | 03:15 WIB

Semburan Cuan dari Ekspansi Samator Indo Gas (AGII)

AGII menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar dua kali lipat dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahun ini.

Kolaborasi dengan Fintech, Bisnis Pengiriman Uang Perbankan Tumbuh Pesat
| Rabu, 05 Maret 2025 | 03:05 WIB

Kolaborasi dengan Fintech, Bisnis Pengiriman Uang Perbankan Tumbuh Pesat

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), misalnya, memperluas bisnis remitansi ke Korea Selatan dengan menggandeng Gmoney Trans.

Kredit Macet Naik, Biaya Cadangan Bank Ditambah
| Rabu, 05 Maret 2025 | 03:05 WIB

Kredit Macet Naik, Biaya Cadangan Bank Ditambah

Non performing loan (NPL) gross perbankan per Januari 2025 ada di 2,18%. Angka ini naik dari bulan sebelumnya di level 2,08%. 

Waran Terstruktur Tipe Put Siap Meluncur di Bursa
| Rabu, 05 Maret 2025 | 03:00 WIB

Waran Terstruktur Tipe Put Siap Meluncur di Bursa

BEI menambah waran terstruktur, yakni waran terstruktur put. Sebelumnya, waran terstruktur yang tersedia hanya tipe call. 

Surge (WIFI) Tiba-Tiba Membatalkan RUPSLB, Ada Apa?
| Rabu, 05 Maret 2025 | 02:55 WIB

Surge (WIFI) Tiba-Tiba Membatalkan RUPSLB, Ada Apa?

Kepastian acara, waktu dan pelaksanaan RUPST akan diumumkan selanjutnya sesuai  peraturan yang berlaku,

SBN Bikin Bank Bergulat dengan Likuiditas
| Rabu, 05 Maret 2025 | 02:50 WIB

SBN Bikin Bank Bergulat dengan Likuiditas

DPK perbankan memang mulai menunjukkan kenaikan pertumbuhan. Di Januari tumbuh 5,51% secara tahunan, naik dari Desember yang tumbuh 4,48%. 

Sebelum Merger, EXCL Siap Menebar Dividen Sebesar Rp 1,12 Triliun
| Rabu, 05 Maret 2025 | 02:40 WIB

Sebelum Merger, EXCL Siap Menebar Dividen Sebesar Rp 1,12 Triliun

Jumlah dividen itu lebih besar dibandingkan dividen dari laba tahun buku 2023 sebesar Rp 635,55 miliar atau setara dengan 50% dari laba bersih

Meski Asing Net Buy, IHSG Anjlok, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini, Rabu (5/3)
| Rabu, 05 Maret 2025 | 02:30 WIB

Meski Asing Net Buy, IHSG Anjlok, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini, Rabu (5/3)

Meski IHSG melorot, investor asing mencatatkan aksi beli bersih alias net buy sebesar Rp 593,91 miliar.

Buka-Tutup Impor dan Swasembada Gula
| Rabu, 05 Maret 2025 | 02:22 WIB

Buka-Tutup Impor dan Swasembada Gula

Gejolak harga gula tinggi yang terjadi pada tahun 2016 dan 2020 seharusnya menjadi pembelajaran penting.

INDEKS BERITA

Terpopuler