Sah, Semen Indonesia (SMGR) Kuasai Mayoritas Saham Holcim (SMCB)

Jumat, 01 Februari 2019 | 07:44 WIB
Sah, Semen Indonesia (SMGR) Kuasai Mayoritas Saham Holcim (SMCB)
[]
Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proses akuisisi PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) atas PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) akhirnya kelar. Selesainya proses akuisisi ini ditandai dengan terjadinya transaksi tutup sendiri (crossing) saham SMCB sesaat setelah perdagangan bursa kemarin dibuka.

Kamis (31/1), terjadi transaksi di pasar nonreguler pada saham SMCB dengan total nilai mencapai Rp 12,96 triliun. Nilai ini sesuai dengan kesepakatan awal kedua antara SMGR dan pemegang saham SMCB sebelumnya. "Iya, itu memang transaksi kami," ujar Sekretaris Perusahaan SMGR Agung Wiharto kepada KONTAN, Kamis (31/1).

Berdasarkan data RTI, transaksi tersebut melibatkan 6,18 miliar saham. Adapun harga pelaksanaannya sebesar Rp 2.097 per saham. Artinya, SMGR yang kini memiliki 80,64% saham SMCB bakal menggelar tender offer minimal di harga tersebut.

Setelah ini, manajemen SMGR bakal menemui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melaporkan crossing saham tersebut. Lalu, perusahaan ini bakal menggelar tender offer. "Kami akan ikuti aturannya sesuai peraturan OJK, jadi nanti akan kami sampaikan bahannya ke otoritas," jelas Agung.

Tender offer diatur dalam POJK Nomor 9/POJK.04/2018. Poinnya, tender offer harus dilakukan jika pengendali baru memiliki lebih dari 80% saham setelah akuisisi.

Adapun penetapan harga pelaksanaan tender offer nanti minimal sebesar rata-rata harga tertinggi 90 hari sebelum pengumuman finalisasi akuisisi. Atau, harga mengacu pada harga akuisisi per saham SMCB.

SMGR sebelumnya telah mengumumkan akan melakukan tender offer atas 1,48 miliar atau 19,4% saham SMCB. Dengan asumsi harga tender offer sama dengan harga akuisisi, maka SMGR bakal mengeluarkan duit sekitar Rp 3,1 triliun untuk tender offer.

SMGR memperoleh pinjaman US$ 1,28 miliar dari sejumlah lembaga keuangan untuk akuisisi tersebut. Salah satunya, BNP Paribas yang bertindak sebagai facility agent. "Kami pinjam dari bank asing supaya tidak mengganggu nilai rupiah," kata Agung.

Setelah akuisisi, pinjaman yang tersisa masih lebih dari US$ 300 juta. Ini cukup untuk tender offer jika menggunakan asumsi harga tersebut.

Bagikan

Berita Terbaru

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku
| Jumat, 22 November 2024 | 15:14 WIB

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku

Kepemilikan Prajogo Pangestu dalam emiten Gozco Group, diakitkan dengan investasi Gozco di PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB),  

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI
| Jumat, 22 November 2024 | 14:33 WIB

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI

Dua nama calon menteri Donald Trump yang pro energi fosil, yakni Doug Burgum calon Menteri Dalam Negeri dan Chris Wright calon Menteri Energi.

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal
| Jumat, 22 November 2024 | 09:50 WIB

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal

Tahun ini BPDPKS menargetkan setoran pungutan ekspor sawit sebesar Rp 24 triliun, turun dari target awal

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan
| Jumat, 22 November 2024 | 09:32 WIB

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan

Ribuan masyarakat Indonesia menandatangani petisi yang menolak rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12% tersebut

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana
| Jumat, 22 November 2024 | 09:14 WIB

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana

Menurut Direktur Eksekutif Indef Eko Listiyanto, tax amnesty tidak bisa diterapkan terus-menerus dalam waktu singkat

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru
| Jumat, 22 November 2024 | 09:12 WIB

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru

Kendati harga saham pendatang baru sudah naik tinggi hingga ratusan persen, waspadai pembalikan arah

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD
| Jumat, 22 November 2024 | 08:58 WIB

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD

Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sepanjang tahun 2024 bisa melebar jadi 0,9% PDB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun
| Jumat, 22 November 2024 | 08:52 WIB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun

PT Wika Beton Tbk (WTON) memperkirakan, hingga akhir 2024 ini nilai kontrak baru hanya akan mencapai ke Rp 6 triliun.

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi
| Jumat, 22 November 2024 | 08:15 WIB

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi

Keberadaan tiga BUMD pangan yang ada di Jakarta jadi kunci pengendalian inflasi di Provinsi DKI Jakarta

Mimpi ke Piala Dunia
| Jumat, 22 November 2024 | 08:00 WIB

Mimpi ke Piala Dunia

Indonesia harus mulai membuat cetak biru pengembangan sepakbola nasional yang profesional agar mimpi ke Piala Dunia jadi kenyataan.

INDEKS BERITA

Terpopuler