Saham Anggota Grup Bakrie Kembali Melompat Tinggi

Senin, 21 Januari 2019 | 07:21 WIB
Saham Anggota Grup Bakrie Kembali Melompat Tinggi
[]
Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham Grup Bakrie mengawali tahun ini dengan performa moncer. Mari tengok pergerakan saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI).

Sejak awal tahun ini, saham BUMI telah mengakumulasi kenaikan hingga 69%. Pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (18/1), saham BUMI ditutup di level Rp 174.

Pun demikian dengan saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) yang mengekor dengan kenaikan 62%. Ini membuat saham ENRG tak lagi menghuni zona saham gocap mengingat harganya ada di level Rp 81 per saham.

Valuasi saham BUMI saat ini setara dengan price earning ratio (PER) 2,94 kali. Sementara, rentang PER saham di sektor batubara berkisar 5 kali-12 kali. "Itu sangat undervalued," ujar Direktur BUMI Dileep Srivastava kepada KONTAN, Sabtu (19/1). Valuasi murah ini yang ditengarai menjadi alasan lonjakan saham BUMI.

Terlebih, perlahan tapi pasti, fundamental BUMI mulai kembali terlihat. Utang senilai US$ 2 miliar sudah dikonversi menjadi saham seharga Rp 926,16 miliar.

BUMI juga bisa kembali fokus menjalankan bisnisnya. Tahun ini, perusahaan menargetkan produksi batubara mencapai 90 juta ton. Belanja modal atau capital expenditure (capex) yang disiapkan maksimal US$ 60 juta. "Kami sudah berinvestasi untuk produksi tahunan sebanyak 100 juta ton, sehingga capex lebih untuk biaya pemeliharaan," jelas Dileep.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, kenaikan saham Grup Bakrie minim dari aksi goreng menggoreng saham. Sebab, secara teknikal saham BUMI masuk dalam tren uptrend saat menembus Rp 150 per saham beberapa waktu lalu. Sementara, lompatan saham ENRG lebih karena mengikuti momentum kenaikan BUMI saja.

Tapi, tidak mudah membersihkan citra yang sudah terlanjur melekat. Ini mengapa William lebih merekomendasikan ambil posisi jangka pendek di saham tersebut. Target harga BUMI di Rp 200, sedangkan ENRG di Rp 100.

"Boleh masuk sekarang, saham third liner kalau sampai koreksi biasanya malah sekalian balik arah tren. Jadi harus agak agresif di saham-saham ini," jelas William.

Bagikan

Berita Terbaru

Antara Gebrakan Kebijakan dengan Risiko Tatakelola
| Senin, 27 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Antara Gebrakan Kebijakan dengan Risiko Tatakelola

Sejumlah kebijakan yang digulirkan Purbaya Yudhi Sadewa, kurang dari dua bulan masa jabatannya sebagai Menteri Keuangan, menyedot perhatian

Saham Sektor Tertentu dan Emas Masih Prospektif di Tahun 2026
| Senin, 27 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Saham Sektor Tertentu dan Emas Masih Prospektif di Tahun 2026

Pasar modal di Indonesia masih cukup volatil. Hal itu tidak lepas dari sentimen global yang mempengaruhi pasar modal.  

ESG Adi Sarana Armada (ASSA): Aplikasi ESG Dalam Ekspansi di Setiap Lini
| Senin, 27 Oktober 2025 | 06:24 WIB

ESG Adi Sarana Armada (ASSA): Aplikasi ESG Dalam Ekspansi di Setiap Lini

Perusahaan bisnis rental mobil dan logistik, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) tetap ekspansif di tahun ini. Lihat penerapan aksi ESG perusahaan.

Tutup Celah, Cara Pungut PPN Emas Perhiasan Diubah
| Senin, 27 Oktober 2025 | 06:19 WIB

Tutup Celah, Cara Pungut PPN Emas Perhiasan Diubah

Transaksi emas perhiasan dari produsen ke pedagang emas maupun konsumen kena PPN 3%                 

Sentimen Ekonomi Global Jadi Penentu Pergerakan Rupiah
| Senin, 27 Oktober 2025 | 06:15 WIB

Sentimen Ekonomi Global Jadi Penentu Pergerakan Rupiah

Kombinasi inflasi yang lebih jinak dan imbal hasil yang stabil biasanya menurunkan dorongan penguatan dolar terhadap mata uang kawasan

Indonesia Melirik China dan Eropa di Proyek Hilirisasi Batubara
| Senin, 27 Oktober 2025 | 06:14 WIB

Indonesia Melirik China dan Eropa di Proyek Hilirisasi Batubara

Indonesia menargetkan proyek hilirisasi batubara menjadi dimethyl ether (DME) sebagai substitusi LPG bisa mulai bergulir pada tahun depan.

Mencermati Kredit HImbara ke Koperasi Merah Putih
| Senin, 27 Oktober 2025 | 06:10 WIB

Mencermati Kredit HImbara ke Koperasi Merah Putih

Kementerian Koperasi (Kemenkop) menggandeng PT Agrinas Pangan Nusantara dan TNI guna mempercepat realisasi KDMP.

Mengelus DADA
| Senin, 27 Oktober 2025 | 06:10 WIB

Mengelus DADA

Perlindungan investor yang digaungkan makin terasa hambar, lantaran yang dijegal hanya saham yang harganya naik.

Meski Permintaan Melonjak, Kuota Impor BBM Swasta Mungkin Tidak Berubah Tahun Depan
| Senin, 27 Oktober 2025 | 06:06 WIB

Meski Permintaan Melonjak, Kuota Impor BBM Swasta Mungkin Tidak Berubah Tahun Depan

Pemerintah masih melakukan perhitungan untuk menetapkan kuota impor bahan bakar minyak (BBM) tahun depan.

Kawasan Konservasi Laut Bertambah 1,07 Juta Ha
| Senin, 27 Oktober 2025 | 06:00 WIB

Kawasan Konservasi Laut Bertambah 1,07 Juta Ha

 Perluasan kawasan tersebut meliputi Seram Bagian Timur, Buru Selatan, Buru, Teonila Serua (Maluku), Aceh Selatan II, Aceh Timur, dan Jakarta.

INDEKS BERITA

Terpopuler