Saham Bluechip Berjejer Jadi Leader di Bursa

Selasa, 02 November 2021 | 06:05 WIB
Saham Bluechip Berjejer Jadi Leader  di Bursa
[]
Reporter: Nur Qolbi, Sugeng Adji Soenarso | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 4,84% ke level 6.591,35 sepanjang Oktober 2021. Kenaikan ini didorong kembali oleh saham-saham bluechip dengan bobot besar.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham teratas yang menjadi penggerak atau mover IHSG Oktober 2021 antara lain bank-bank besar. Saham bluechip lainnya seperti PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Astra International Tbk (ASII), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), dan juga PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

Kepala Riset FAC Sekuritas Indonesia Wisnu Prambudi Wibowo mengatakan, kenaikan saham-saham ini didorong oleh tren penurunan kasus harian Covid-19 di Indonesia. Sejak puncak gelombang kedua pada pertengahan Juli 2021 yang mencapai 51.000 kasus,  jumlah kasus baru harian terus menurun hingga kurang dari 2.000 kasus mulai akhir September 2021.

Saat kasus baru Covid-19 turun, terutama di bawah 2.000 per hari, investor asing terus melakukan pembelian pada saham-saham tersebut secara masif. "Saat investor asing masuk, mereka memang biasanya pilih saham bluechip. Harga saham-saham tersebut juga sudah terkoreksi cukup dalam sehingga asing melihat itu murah," tutur Wisnu, Senin (1/11).

Penurunan kasus baru Covid-19 berpeluang memperlonggar aktivitas ekonomi yang pada akhirnya akan mendorong perbaikan ekonomi. Di saat yang sama, masuknya investor asing ke pasar saham Indonesia membuat investor domestik juga mempunyai ekspektasi yang lebih positif

Wisnu menambahkan, pendorong kenaikan lainnya adalah adanya korporasi yang dilakukan dua bank besar, yakni rights issue PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan stock split saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Selain itu, secara historis, terutama sepuluh tahun terakhir, IHSG memang biasanya dominan bergerak di zona hijau pada bulan Oktober. Hingga akhir tahun 2021, Wisnu melihat sepuluh saham ini masih berpotensi untuk rally dan kembali menjadi leader IHSG. Pasalnya, sebagian emiten yang sudah merilis laporan keuangan kuartal III-2021 memperlihatkan pemulihan kinerja.

Di samping itu, saham-saham ini juga akan mendapat katalis positif dari aksi window dressing yang kemungkinan akan terjadi mulai akhir November 2021 hingga akhir tahun. Akan tetapi, pada bulan November, IHSG biasanya terkoreksi terlebih dahulu.

Waspada koreksi

Waspada koreksi

Secara teknikal, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana juga menilai, saham-saham yang menjadi leader IHSG tersebut sedang berada pada fase uptrend jangka menengah. Koreksi harga yang terjadi pada pertengahan tahun 2021 juga membuat harga sahamnya  relatif murah.

"Dari sisi teknikal, beberapa emiten yang disebutkan berpeluang untuk melanjutkan penguatannya. Meskipun dalam jangka pendek, kami perkirakan akan terkoreksi terlebih dahulu," ucap Herditya. Dia merekomendasikan buy on weakness BBRI, UNVR, ASII, EMTK, dan PGAS.

Saham Leader Oktober  
       
Saham Kenaikan saham (%) Bobot (poin) Kapitalisasi Pasar (Rp)
BBRI 10,40% 49,1 638 T
BBCA 6,80% 47,4 912 T
BMRI 16,70% 44,4 331 T
UNVR 11,90% 30,4 169 T
BBNI 30,20% 25,2 129 T
BBHI 60% 21,1 69 T
MDKA 25,40% 12,5 72 T
ASII 9,50% 8,8 244 T
EMTK 10,60% 8,1 118 T
PGAS 26,90% 7,5 37 T

Sumber: BEI

Target harga jangka menengah BBRI berada di level Rp 4.540-Rp 4.500 per saham, UNVR Rp 5.500, ASII Rp 6.600-Rp 7.000, EMTK Rp 2.200-Rp 2.400, dan PGAS Rp 1.700-Rp 1.900 per saham.

Sementara itu, Wisnu menilai, sepuluh saham yang menjadi leader IHSG Oktober 2021 menarik semua. Meskipun begitu, ia menjagokan tiga saham, yaitu BBCA, BBRI, dan EMTK.

Wisnu memprediksi, BBCA memiliki potensi kenaikan harga hingga sekitar Rp 8.200 per saham, BBRI Rp 4.500, dan EMTK Rp 2.450 hingga Rp 2.700 per saham.

Pada penutupan perdagangan Senin (1/11) kemarin, harga saham BBCA berakhir di level Rp 7.400 per saham, BBRI Rp 4.230, EMTK Rp 1.855, UNVR Rp 4.420, dan ASII Rp 6.025. Sedangkan harga saham PGAS kemarin ditutup di level Rp 1.480.

Saham kecil jadi top gainer

Saham kecil jadi top gainer

Di tengah kenaikan IHSG Oktober lalu, sejumlah saham ikut menikmati kenaikan tinggi sepanjang bulan Oktober lalu.

Saham Kenaikan saham (%)
PANI 408%
IBFN 132,14%
FITT 121,92%
PNSE 119,10%
PANR 102,21%
POLU 78,57%
DSSA 77,14%
MPRO 71,43%
MCOL 67,66%
DGIK 66,23%

Sumber: Bloomberg

Kenaikan tertinggi dicatatkan oleh PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI). Harga saham emiten produsen kaleng kemas ini menduduki puncak top gainer dengan kenaikan 408% sepanjang Oktober 2021.

Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana menuturkan bahwa kenaikan PANI didorong dari pengambilalihan saham perusahaan ini oleh Agung Sedayu Group. Sejak awal tahun, harga saham PANI juga terus tumbuh 1.240,52%.

Sementara itu, mayoritas saham-saham sektor properti dan pariwisata menjadi top gainer selama Oktober. Misalnya PT Hotel Fitra International Tbk (FITT), PT Pudjiadi & Sons Tbk (PNSE), dan PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) yang naik ratusan persen (lihat tabel).

Untuk properti, Wawan melihat sektor ini didukung program insentif pemerintah. Pasar berekspektasi, penjualan properti tahun depan bisa lebih bagus lagi setelah ekonomi pulih.

Sementara sektor pariwisata didukung katalis moda transportasi mulai dibuka kembali. "Berkaca pada negara lain yang mengalami pelonggaran aktivitas, masyarakat umumnya akan berbondong-bondong berwisata," sebut Wawan, Senin (1/11).

Kepala Riset Praus Capital, Marolop Alfred Nainggolan menambahkan faktor pendorong dari sektor properti dan pariwisata adalah market yang sedang bullish. "Apalagi kedua sektor ini menjadi sektor yang terbelakang dalam hal kinerja indeksnya karena kedua sektor ini yang paling terdampak terhadap kondisi pandemi Covid-19 selama ini," tuturnya.

Tapi, Alfred mengingatkan, likuiditas harian saham-saham ini masih sangat rendah. "Jadi, tidak rekomendasi untuk saham-saham tersebut karena pertimbangan likuiditas," sebutnya.

Sementara, Wawan bilang untuk investor saham, dirinya tetap menyarankan memiliki horizon investasi jangka panjang dan memahami fundamental dan prospek bisnis saham yang dibeli.

Menunggangi sentimen  windows dressing pada Desember, Wawan lebih menyarankan investor memegang sektor berbasis keuangan, consumer goods dan telekomunikasi.

 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 24,95% Setahun, Cek Harga Emas Antam Hari Ini (20 Juli 2025)
| Minggu, 20 Juli 2025 | 10:12 WIB

Profit 24,95% Setahun, Cek Harga Emas Antam Hari Ini (20 Juli 2025)

Harga emas batangan Antam 24 karat 20 Juli 2025 di Logammulia.com Rp 1.927.000 per gram, harga buyback Rp 1.773.000 per gram.

Pelemahan Daya Beli Menghantui Sektor Properti
| Minggu, 20 Juli 2025 | 05:44 WIB

Pelemahan Daya Beli Menghantui Sektor Properti

Pertumbuhan ekonomi yang melambat terindikasi dari melemahnya daya beli khususnya di sektor properti. 

 
 
Jalan Pematang Modernisasi di Sawah
| Minggu, 20 Juli 2025 | 05:44 WIB

Jalan Pematang Modernisasi di Sawah

​Luas kepemilikan lahan pada petani yang masih mini menjadi kendala petani menggunakan alat dan mesin pertanian (alsintan).

 
 
IHSG Naik 3,75% Sepekan, Intip Saham-Saham Paling Cuan Hingga 18 Juli 2025
| Minggu, 20 Juli 2025 | 05:44 WIB

IHSG Naik 3,75% Sepekan, Intip Saham-Saham Paling Cuan Hingga 18 Juli 2025

Pada sepekan hingga 18 Juli 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakumulasi kenaikan 3,75% dan ditutup pada 7.311,91 .

Dalam Sepekan Kurs Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS, Ini Penyebabnya
| Minggu, 20 Juli 2025 | 05:32 WIB

Dalam Sepekan Kurs Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS, Ini Penyebabnya

Dolar AS berbalik melemah, merespons pidato dovish pejabat  The Fed yang menyerukan pemangkasan suku bunga segera dilakukan FOMC akhir bulan in

Tunduk pada Trump?
| Minggu, 20 Juli 2025 | 05:05 WIB

Tunduk pada Trump?

Kesepakatan dagang ini tidak seimbang bagi Indonesia. Jika dicermati, justru ada kenaikan tarif impor oleh AS dari sebelum pengumuman April 2025.

Lari Dahulu Jadi Pelatih Kemudian
| Minggu, 20 Juli 2025 | 04:05 WIB

Lari Dahulu Jadi Pelatih Kemudian

Demam lari tak lagi sekadar tren, tapi telah membuka peluang baru bagi profesi pelatih lari profesional. 

 
Menengok Pemegang Saham DCII Yang Kekayaannya Bertambah Puluhan Triliun dalam Sepekan
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 15:00 WIB

Menengok Pemegang Saham DCII Yang Kekayaannya Bertambah Puluhan Triliun dalam Sepekan

Hanya dalam sepekan harga saham DCII, emiten bidang penyedia layanan penyimpanan data server ini, meroket 62,19%.​

Prajogo Pangestu Rajai Bursa Efek, Kapitalisasi Pasar Grup Tembus Rp 2.395 Triliun
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 12:23 WIB

Prajogo Pangestu Rajai Bursa Efek, Kapitalisasi Pasar Grup Tembus Rp 2.395 Triliun

Per Jumat (18/7), nilai kapitalisasi pasar saham Prajogo Pangestu mencapai Rp 2.444,74 triliun, setara 18,69% total kapitalisasi pasar IDX.

Adrian Maulana, Terus Belajar dalam Dunia Investasi
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 10:22 WIB

Adrian Maulana, Terus Belajar dalam Dunia Investasi

Adrian juga rajin membaca buku tentang investasi. Ia termasuk orang yang tidak pelit untuk membeli hingga puluhan buku terkait dunia investasi.

INDEKS BERITA

Terpopuler