Saham Emiten Farmasi Kompak Menguat Terimbas Varian Baru

Selasa, 30 November 2021 | 04:25 WIB
Saham Emiten Farmasi Kompak Menguat Terimbas Varian Baru
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tipe baru virus Covid-19 memoles harga sejumlah saham sektor farmasi pada perdagangan Senin (29/11). Saham PT Itama Ranoraya (IRRA), misalnya, naik 9,33% menjadi Rp 1.875 per saham dan naik tertinggi dibanding dengan harga saham farmasi lainnya (lihat tabel). 

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menjelaskan, kemunculan  varian baru Covid-19 telah memoles kembali prospek  saham sektor farmasi. Secara teknikal, saham sektor farmasi  masih berpeluang kembali menguat. "Tapi, bisa turun juga karena dalam sehari naiknya sudah signifikan. Sentimen positif untuk harganya lebih faktor teknikal, di tengah varian baru Covid-19," kata dia, kemarin.

Sukarno menyatakan, sentimen negatif saham sektor ini datang dari kenaikan harga bahan baku. Ke depan, ia melihat emiten farmasi masih bisa mencetak pertumbuhan kinerja tapi sudah tidak terlalu signifikan.

Baca Juga: Saham farmasi kompak menguat di tengah munculnya varian baru Covid-19

Analis Philip Sekuritas Helen juga mengatakan, tingginya harga bahan baku masih jadi sentimen negatif untuk sektor farmasi. 

Apalagi, menurut Helen, munculnya kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi vitamin dan suplemen guna menjaga daya tubuh masih jadi sentimen positif untuk emiten farmasi.

Dari jajaran saham farmasi, Helen menjagokan saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dan  PT Sido Muncul Tbk (SIDO). Ia merekomendasikan beli saham tersebut dengan TP masing-masing di Rp 1.750 dan Rp 1.000 per saham.

Secara teknikal jangka pendek, Sukarno melihat saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Indofarma Tbk (INAF), dan KLBF menarik untuk dipertimbangkan. Sementara berdasarkan kriteria fundamental, saham KLBF dan PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) bisa menjadi pilihan.

Sukarno merekomendasikan trading buy untuk jangka pendek saham-saham tersebut. "Untuk jangka panjangnya hold saham KLBF. Untuk yang lain cenderung wait and see," saran dia.

Baca Juga: Virus varian Omicron tekan konsumsi jelang musim liburan, ini respons Amazon

 

Bagikan

Berita Terbaru

Permintaan Lesu Masih Membayangi Kinerja Indocement, Begini Rekomendasinya
| Kamis, 27 November 2025 | 06:00 WIB

Permintaan Lesu Masih Membayangi Kinerja Indocement, Begini Rekomendasinya

INTP membukukan pendapatan Rp 12,91 triliun pada sembilan bulan 2025, turun 3,07% year on year (yoy). 

Setelah IHSG Kembali Mencetak Rekor, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Kamis (27/11)
| Kamis, 27 November 2025 | 05:45 WIB

Setelah IHSG Kembali Mencetak Rekor, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Kamis (27/11)

Selanjutnya pergerakan IHSG masih akan dipengaruhi oleh sentimen global dan yang paling utama pemangkasan suku bunga The Fed.

Pebisnis Tolak Wacana Relaksasi Ekspor Kayu Bulat
| Kamis, 27 November 2025 | 05:40 WIB

Pebisnis Tolak Wacana Relaksasi Ekspor Kayu Bulat

Wacana ini memberi sinyal bahwa Indonesia mulai kembali nyaman mengekspor bahan mentah ataupun semi-jadi.

Komitmen Investasi di IKN Masih Tinggi
| Kamis, 27 November 2025 | 05:35 WIB

Komitmen Investasi di IKN Masih Tinggi

Otorita Ibu Kota Nusantara alias IKN mengklaim sudah kantongi minat investasi total Rp 158,73 triliun.

Bundamedik (BMHS) Tetap Garap Peluang Layanan Fertilitas
| Kamis, 27 November 2025 | 05:20 WIB

Bundamedik (BMHS) Tetap Garap Peluang Layanan Fertilitas

Di sisa tahun ini, BMHS menekankan pada produk ibu dan anak.yang didukung oleh teknologi yang canggih dan keahlian dokter.

Kurang Peminat, Program Magang Tahap Tiga Dibuka
| Kamis, 27 November 2025 | 05:20 WIB

Kurang Peminat, Program Magang Tahap Tiga Dibuka

Jumlah peserta magang di tahap pertama dan kedua baru mencapai 77.000 peserta atau 77% dari target yang dipatok.

Beras Lokal Lebih Mahal Tiga Kali Lipat dari Impor
| Kamis, 27 November 2025 | 05:10 WIB

Beras Lokal Lebih Mahal Tiga Kali Lipat dari Impor

Fenomena impor ilegal beras yanag baru-baru ini terjadi memunculkan fakta bahwa harga beras impor amat murah.

Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Beri Lebih Banyak Stimulus
| Kamis, 27 November 2025 | 04:50 WIB

Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Beri Lebih Banyak Stimulus

Pemerintah beri sejumlah stimulus untuk mendorong ekonomi di kuartal IV tahun ini mulai dari diskon tarif transportasi hingga BLT. 

Segmen Pasar Asuransi Kesehatan Kumpulan Lebih Menawan
| Kamis, 27 November 2025 | 04:50 WIB

Segmen Pasar Asuransi Kesehatan Kumpulan Lebih Menawan

Beban co-sharing karyawan di segmen kumpulan berpotensi lebih ringan dibanding nasabah produk individu

IHSG All Time High di 8.602, Intip Proyeksi & Saham Pilihan Untuk Hari Ini (27/11)
| Kamis, 27 November 2025 | 04:45 WIB

IHSG All Time High di 8.602, Intip Proyeksi & Saham Pilihan Untuk Hari Ini (27/11)

IHSG mengakumulasi kenaikan 2,33% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun IHSG telah menguat 21,50%.​

INDEKS BERITA

Terpopuler