KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fluktuasi harga minyak mentah rentan menekan kinerja emiten di bisnis perminyakan dan turunannya. Tak terkecuali perusahaan di bisnis jasa minyak.
Sekadar info, Jumat (23/11), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) sempat jatuh ke US$ 50,42 per barel. Ini harga terendah terhitung sejak Oktober 2017.
Memang, per pukul 22.30 WIB kemarin (26/11), harganya rebound ke posisi US$ 52.05 per barel. Tapi secara year to date turun 10%.
Analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra menyebut, penurunan harga minyak jelas berdampak pada emiten di bisnis minyak. Sebab, harga minyak akan menjadi acuan pencapaian bisnis.
Menurut Aditya, penurunan tajam harga minyak ini menyebabkan prospek bisnis emiten minyak dan jasa perminyakan akan terkoreksi. "Harga sahamnya cenderung terkoreksi, mengekor prospek bisnis yang melemah," ujar dia, Senin (26/11).
Analis Artha Sekuritas Juan Harahap menilai, tren penurunan harga minyak juga sentimen negatif bagi emiten jasa migas. Dia mencontohkan PT Elnusa Tbk (ELSA).
Emiten ini tidak menjual minyak secara langsung. Namun dengan harga komoditas minyak turun, aktivitas bisnis minyak ke depan menjadi tidak bergairah. "Artinya, ELSA akan semakin sulit mendapat kontrak baru," kata Juan.
Toh, Investor Relation Elnusa Rifqi Budi Prasetyo menyatakan, penurunan harga minyak tak berpengaruh siginifikan pada fundamental jangka pendek. Sebab, Elnusa merupakan perusahaan jasa migas, bukan menjual langsung hasil produksi migas.
Emiten ini juga sudah melakukan diversifikasi, baik dari jasa hulu migas, jasa transportasi dan distribusi energi. "Kelengkapan ini membuat kami optimistis dapat menghadapi sentimen penurunan harga minyak ," ucap dia.
Selama harga minyak masih fluktuatif dengan kecenderungan turun, kata Juan, investor sebaiknya wait and see saham perminyakan. Aditya melihat peluang rebound konsolidasi saham minyak, seirama harga minyak.
Meski begitu, sentimen yang ada belum cukup kuat mendorong harga saham emiten minyak. "Wait and see hingga harga minyak menguat secara fundamental," saran Aditya.
Kemarin (26/11), harga Elnusa (ELSA) turun 4,40% menjadi Rp 304. Saham Medco Energi International (MEDC) melorot 7,86% menjadi Rp 645. Energi Mega Persada (ENRG) terpangkas 6,10% ke Rp 77 per saham.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.