Saham Matahari Departement Store (LPPF) Bisa Makin Menanjak Usai Buyback

Rabu, 22 Juni 2022 | 04:20 WIB
Saham Matahari Departement Store (LPPF) Bisa Makin Menanjak Usai Buyback
[]
Reporter: Aris Nurjani | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) akan kembali melakukan program pembelian kembali atau buyback saham dalam 18 bulan ke depan. Harapannya, dengan program buyback tersebut, harga saham LPPF bakal meningkat. 

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo yakin, efek buyback saham LPPF akan menaikkan harga saham. Ia yakin harga saham LPPF bakal menguat ke area Rp 5.000 hingga Rp 5.300. Selasa (21/6), harga saham LPPF ditutup di Rp 4.600, naik 2,91% dari hari sebelumnya.

William melihat ada potensi nilai pasar LPPF mengalami peningkatan, mengingat kinerja LPPF sepanjang 2021 lalu cukup bagus. "Dalam waktu dekat saham LPPF berpotensi menguat ke area Rp 5.000-Rp 5.300 terlebih dahulu," ucap William, kemarin. 

Baca Juga: Mulai mengoperasikan 137 toko, begini rekomendasi saham Matahari Departement (LPPF)

Rencana buyback saham telah mendapat restu dari pemegang saham. Buyback akan dilaksanakan mulai 6 Juni 2022 hingga 5 Desember 2023.

Kali ini, LPPF akan buyback sebanyak 10% dari jumlah saham yang dikeluarkan, atau maksimal 262,61 juta saham. Besar anggaran untuk buyback saham ini Rp 1 triliun. 

Sebelumnya, LPPF telah buyback saham sebanyak 2,48%, atau setara 65,08 juta saham pada 4 Februari-8 April 2022. Kala itu, LPPF telah mengeluarkan dana Rp 327,38 miliar untuk buyback saham, termasuk untuk biaya perantara dan lainnya. 

Sepanjang tahun ini, harga saham LPPF telah naik 10,84%. Sedangkan selama setahun, saham LPPF naik 153,44%. 

Kenaikan harga saham ini juga ditopang kinerja LPPF. Hingga kuartal I-2022 pendapatan perusahaan ritel milik Lippo ini naik 11,2% menjadi Rp 1,28 triliun. Posisi bottom line LPPF juga telah kembali positif jadi Rp 145,05 miliar, dari rugi Rp 95,35 miliar. 

Baca Juga: Layanan Digital Menjadi Masa Depan Matahari Departement Store (LPPF)

Pakaian bayi

Analis Ciptadana Sekuritas Robert Sebastian dalam risetnya menuturkan, realisasi kinerja LPPF di atas ekspektasi. "Hasil laba bersih LPPF memenuhi 14,1% dari proyeksi laba bersih kami selama setahun. Biasanya pada kuartal satu, realisasi laba bersih hanya memenuhi 10%-11% dari proyeksi setahun," terang dia. 

Menurut Robert, ini buah dari pendapatan LPPF yang kuat di semua segmen. "Pendapatan naik didukung oleh rata-rata penjualan per gerai alias same store sales growth (SSSG) yang mencapai 18,6% secara year on year (yoy)," ujar dia.

Di tahun ini, analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya yakin EBITDA LPPF mencapai Rp 2 triliun. "Penjualan saat lebaran dan transformasi internal mulai membuahkan hasil," ujar dia. 

Baca Juga: Layanan Digital Menjadi Masa Depan Matahari Departement Store (LPPF)

LPPF juga menuai hasil dari peningkatan penjualan didukung layanan beli sekarang bayar nanti alias buy now pay later (BNPL), trafik yang lebih padat dan inisiatif merchandise. "Kami yakin kemitraan dengan layanan BNPL akan terus menarik daya beli pelanggan," tulis Christine dalam risetnya. Matahari juga menggunakan layanan Atome & Kredivo sebagai opsi pembayaran baru. 

Christine menambahkan, LPPF memiliki konsep baru baby wear. Sebab baju anak-anak dan segmen footwear menjadi divisi dengan kinerja terbaik. "Matahari Departement Store kini menjadi solusi belanja lengkap orang tua," kata dia. 

Robert justru berpandangan lebih konservatif, terutama terkait asumsi SSSG di sepanjang 2022. Dia menurunkan asumsi SSSG di 2022 menjadi 27% dari sebelumnya 55%. "Tapi untuk tahun 2023, kami meningkatkan sedikit asumsi SSSG menjadi 15% dari sebelumnya sebesar 12%, karena ekonomi yang lebih baik," tutur Robert. 

Robert memperkirakan, sepanjang tahun ini pendapatan LPPF akan mencapai Rp 7,2 triliun, dengan laba bersih sebesar Rp 1,27 triliun. Sementara di tahun 2023, pendapatan dan laba bersih LPPF masing-masing sebesar Rp 9,1 triliun dan Rp 1,55 triliun. 

Christine memprediksi endapatan LPPF di tahun ini bisa mencapai Rp 6,98 triliun dengan laba bersih Rp 1,57 triliun. Ia merekomendasikan trading buy LPPF dengan target Rp 6.700 per saham.

Baca Juga: Penawaran tender jadi sentimen positif bagi saham Matahari Department Store (LPPF)

Kalau Robert menyarankan buy dengan target Rp 8.470. Sedangkan Willam merekomendasikan, buy on weakness dengan target di Rp 6.000-Rp 7.500 per saham.    

Bagikan

Berita Terbaru

Merdeka Battery Material (MBMA) Suntik Modal Anak Usaha US$ 51 juta
| Kamis, 18 Desember 2025 | 10:30 WIB

Merdeka Battery Material (MBMA) Suntik Modal Anak Usaha US$ 51 juta

PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) mengumumkan transaksi pemberian pinjaman ke anak usaha terkendali yakni PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM).​

Pengendali Tambah Porsi Kepemilikan 66,5 Juta Saham di SILO
| Kamis, 18 Desember 2025 | 10:14 WIB

Pengendali Tambah Porsi Kepemilikan 66,5 Juta Saham di SILO

Pengendali PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), Sight Investment Company Pte Ltd selaku menambah porsi kepemilikan sahamnya di SILO. 

Sucor Sekuritas Siap Bawa Tiga Perusahaan Melantai di BEI
| Kamis, 18 Desember 2025 | 10:10 WIB

Sucor Sekuritas Siap Bawa Tiga Perusahaan Melantai di BEI

Sucor Sekuritas akan membawa tiga perusahaan jumbo untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) di tahun 2026.

Ada Libur Natal dan Tahun Baru, Penjualan AMRT Bisa Menderu
| Kamis, 18 Desember 2025 | 10:04 WIB

Ada Libur Natal dan Tahun Baru, Penjualan AMRT Bisa Menderu

Salah satu emiten ritel yang diproyeksi bakal kecipratan rezeki dari momen Natal dan tahun baru 2025 adalah PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT).

Emiten MIND ID Siap Genjot Kinerja Pada 2026
| Kamis, 18 Desember 2025 | 09:58 WIB

Emiten MIND ID Siap Genjot Kinerja Pada 2026

Emiten pertambangan anggota holding MIND ID membidik pertumbuhan kinerja keuangan dan produksi pada 2026​.

Angkat Hans Patuwo Jadi CEO Baru, Kinerja GOTO Bisa Melaju
| Kamis, 18 Desember 2025 | 09:49 WIB

Angkat Hans Patuwo Jadi CEO Baru, Kinerja GOTO Bisa Melaju

Hans Patuwo akhirnya resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama dan Group Chief Executive Officer (CEO)  PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Superbank (SUPA) Listing di BEI, Emiten Grup Emtek Semakin Seksi
| Kamis, 18 Desember 2025 | 09:42 WIB

Superbank (SUPA) Listing di BEI, Emiten Grup Emtek Semakin Seksi

Berbagai aksi korporasi dilakukan Grup Emtek di sepanjang tahun 2025. Terbaru, PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) resmi listing di BEI. ​

Laju Ekonomi 5,4% Belum Mampu Serap Tenaga Kerja
| Kamis, 18 Desember 2025 | 09:30 WIB

Laju Ekonomi 5,4% Belum Mampu Serap Tenaga Kerja

Tingginya target pertumbuhan ekonomi Indonesia, belum sepenuhnya bisa menyelesaikan persoalan tenaga kerja

Paradoks Akhir Tahun: Pemerintah Tebar Diskon, Alam Bunyikan Alarm Bahaya
| Kamis, 18 Desember 2025 | 09:00 WIB

Paradoks Akhir Tahun: Pemerintah Tebar Diskon, Alam Bunyikan Alarm Bahaya

Jika warga Jakarta batal ke luar kota, perputaran uang akan terkunci sehingga pemerataan ekonomi antardaerah tertahan.

Ruang Pemangkasan Bunga Acuan Lebih Sempit
| Kamis, 18 Desember 2025 | 08:43 WIB

Ruang Pemangkasan Bunga Acuan Lebih Sempit

Bank Indonesia (BI) menutup tahun 2025 dengan mempertahankan suku bunga acuan alias BI rate di level 4,75%

INDEKS BERITA

Terpopuler