KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi beli asing masih terus berlanjut sepanjang tahun ini. Bahkan, dua pekan terakhir, asing tidak pernah mencatatkan aksi jual bersih. Alhasil, sepanjang tahun ini, tercatat net buy asing mencapai Rp 7,89 triliun.
Mayoritas asing membeli saham empat bank besar seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) (lihat tabel). Bahkan ada satu bank kecil yang ikut sasaran asing yakni PT Bank Agris Tbk (AGRS).
Cuma, saham AGRS mencatat net buy asing karena ada pengalihan saham ke pemilik saham baru, yakni Industrial Bank of Korea (IBK). Transaksi terjadi di pasar negosiasi, Senin (14/1).
Analis Semesta Indovest Sekuritas Aditya Perdana Putra mengatakan, masuknya asing karena ini memang waktu beli yang tepat. Dari sisi valuasi, harga saham masih murah. "Sebelumnya harga saham turun dan sektor seperti konsumer anjlok. Sehingga saat ini asing kembali lagi," kata Aditya, Rabu (16/1).
Jika diperhatikan, saham yang dibeli asing memiliki kapitalisasi besar dan fundamental secara historikal juga positif. Dari sisi fundamental, prospek saham bank cukup solid, dengan aset kualitas dan pertumbuhan kredit di atas estimasi.
Apalagi, kurs rupiah menguat. Ini membuat Bank Indonesia tidak perlu lagi menaikkan suku bunga untuk menjaga rupiah.
Sentimen eksternal juga memperkuat prospek emiten bank. Sebab, The Fed mungkin menahan suku bunga atau menaikkan hanya dua kali di tahun ini. Apalagi, Aditya menyebut, saat ini posisi asing bukan menjadi acuan, mengingat investor institusi domestik juga cukup kuat.
Karena itu, Mino, Analis Indo Premier Sekuritas, menyarankan, selalu memantau sentimen yang berkembang di pasar. Sebab, asing masuk dengan alasan yang rasional. "Begitu juga saat keluar," ujar Mino.