Saham-Saham Ini Bisa Dicermati Setelah The Fed Mengerek Bunga

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,39% ke level 6.898,22 pada perdagangan Rabu (27/7).
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, penguatan IHSG kemarin didominasi oleh indeks IDX Sektor Energi. Indeks sektoral ini menguat lantaran terpengaruh oleh kenaikan harga komoditas global, seperti batubara, minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) dan gas alam.
Selain itu, adanya rilis laporan keuangan periode semester pertama 2022 dari emiten perbankan juga mempengaruhi gerak IHSG.
Untuk hari ini (28/7), Herditya menilai pelaku pasar masih akan wait and see. Pelaku pasar akan berhati-hati menyikapi kebijakan moneter The Federal Reserve.
Jelang pengumuman, sebagian besar pelaku pasar masih yakin The Fed akan menaikkan suku bunga 75 basis poin. “Apalagi masih ada sentimen kekhawatiran ancaman resesi global dan pengaruh dari bursa global,” terang Herditya, Rabu (27/7).
Proyeksi Herditya, IHSG berpeluang menguat untuk menguji kembali area 6.910-6.940 dengan support di 6.858 dan resistance di 6.940. Investor dapat mencermati saham ADRO, FREN, ABBA danCPRO pada perdagangan Kamis (28/7).
Analis Panin Sekuritas Christian Anderson Yuwono memperkirakan, IHSG akan bergerak di rentang support 6.850 dan resistance di level 6.938. Dia juga menilai sentimen hasil rapat The Fed akan sangat kuat mempengaruhi pergerakan bursa saham.
Di sisi lain, Bank Indonesia masih menahan suku bunga di 3,5%. Ini membuat biaya bunga murah yang mendukung konsumsi dan produksi.
Pergerakan harga komoditas juga masih menjadi penggerak IHSG pada Kamis (28/7). "Perhatikan saham-saham energi, seperti gas dan batubara dan juga sektor properti,” saran Anderson.
Analis Phillip Sekuritas Indonesia Joshua Marcius memprediksi, IHSG akan bergerak di antara level support 6.808 dan resistance 6.998 hari ini. Sembari mencermati dampak bunga The Fed, ia menyarankan investor mencermati saham MAPA, SMDM, PSSI, PGAS dan PTBA.