Saham-Saham Penghuni Baru LQ45 Berpeluang Menguat

Senin, 21 Januari 2019 | 07:13 WIB
Saham-Saham Penghuni Baru LQ45 Berpeluang Menguat
[]
Reporter: Rezha Hadyan, Yoliawan H | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (18/1) telah mengumumkan daftar penghuni baru indeks LQ45 untuk periode Februari-Juli 2019.

Ada empat emiten yang masuk ke daftar tersebut, antara lain PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).

Mereka hadir menggantikan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR), PT Sentul City Tbk (BKSL), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), dan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS).

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan berpendapat saham emiten yang baru saja bergabung di indeks LQ45 berpeluang menguat pada perdagangan Senin (21/1). Pasalnya, indeks LQ45 oleh pelaku pasar modal Tanah Air masih dipandang sebagai indeks yang berisikan 45 saham dari emiten terbaik di bursa.

"Secara psikologis, investor akan lebih yakin atau confidence untuk membeli saham tersebut," kata dia kepada KONTAN pada Minggu (20/1).

Tetapi, dia mengingatkan, tingkat likuiditas saham belum tentu sejalan dan seiring kinerja fundamentalnya. Proyeksi dia, kenaikan harga saham penghuni baru akan berlangsung selama beberapa hari atau dalam jangka pendek. Baru kemudian kembali mengacu kinerja fundamental.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menyebut, saham emiten yang menjadi penghuni baru indeks LQ45 akan menjadi incaran investor institusi, mulai dari pengelola dana dan manajer investasi. "Jadi kemungkinan akan ada aksi beli lebih besar dari biasanya," ujar William kepada KONTAN, Minggu (20/1).

Managing Director Head of Equity Capital Market Samuel International Harry Su menambahkan, saham-saham ini juga menjadi incaran investor institusi seperti dana pensiun (Dapen).

Selain itu, keempat saham tersebut pun secara fundamental tercatat memiliki catatan positif di kuartal III 2018 lalu.

"Rekomendasi buy untuk 4 saham tersebut. CPIN target harga Rp 9.000 sampai Rp 10.000 per saham, ERAA target harga Rp 2.800 dan Rp 3.000 per saham, PWON target harga Rp 700 sampai Rp 750 dan TKIM Rp 13.500 per saham," ujar William.

Bagikan

Berita Terbaru

Jumlah Pengangguran Naik, Tingkat Pengangguran Indonesia Berada di 4,76%
| Kamis, 15 Mei 2025 | 21:11 WIB

Jumlah Pengangguran Naik, Tingkat Pengangguran Indonesia Berada di 4,76%

Penduduk usia kerja Indonesia pada Februari 2025 mencapai 216,79 juta orang. Angka ini bertambah 2,79 juta orang dibandingkan tahun sebelumnya.

IHSG Tembus 7.000, Net Buy Asing Mencapai Rp 1,68 Triliun Hari Ini (15/5)
| Kamis, 15 Mei 2025 | 18:52 WIB

IHSG Tembus 7.000, Net Buy Asing Mencapai Rp 1,68 Triliun Hari Ini (15/5)

Kamis (15/5), IHSG menguat 0,86% atau 60,28 poin ke 7.040,16 pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Mengeruk Pajak Sektor Ilegal, Pembenahan Tata Kelola Jadi Tantangan Utama
| Kamis, 15 Mei 2025 | 14:54 WIB

Mengeruk Pajak Sektor Ilegal, Pembenahan Tata Kelola Jadi Tantangan Utama

Beberapa sektor ilegal yang menjadi radar Menteri Keuangan Sri Mulyani antara lain illegal fishing, illegal logging, dan illegal mining.

Cardig Aero Services Berganti Nama dan Alamat Kantor, Begini Kata Manajemen
| Kamis, 15 Mei 2025 | 14:29 WIB

Cardig Aero Services Berganti Nama dan Alamat Kantor, Begini Kata Manajemen

Penggantian nama dan alamat kantor merupakan langkah strategis perusahaan. Hal ini sejalan dengan perubahan komposisi pemegang saham.

Kubu Taipan Alim Markus Gugat Bank Maspion (BMAS) Rp 283,72 Miliar, Simak Alasannya
| Kamis, 15 Mei 2025 | 12:41 WIB

Kubu Taipan Alim Markus Gugat Bank Maspion (BMAS) Rp 283,72 Miliar, Simak Alasannya

Manajemen BMAS menyatakan bahwa hingga Mei 2025, proses hukum masih berlangsung di Pengadilan Negeri Surabaya.

Profit 28,6% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Rontok Lagi (15 Mei 2025)
| Kamis, 15 Mei 2025 | 08:59 WIB

Profit 28,6% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Rontok Lagi (15 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (15 Mei 2025) 1 gram Rp 1.866.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 28,6% jika menjual hari ini.

Industri Elektronik Global dan Indonesia Tengah Tertekan, Begini Kondisinya Terkini
| Kamis, 15 Mei 2025 | 08:44 WIB

Industri Elektronik Global dan Indonesia Tengah Tertekan, Begini Kondisinya Terkini

Sejumlah pabrikan elektronik terpaksa menaikkan harga jual di tengah daya beli masyarakat yang melemah.

Emiten Properti Portofolio Lo Kheng Hong Belum Bertaji, Analis Sarankan Wait And See
| Kamis, 15 Mei 2025 | 08:09 WIB

Emiten Properti Portofolio Lo Kheng Hong Belum Bertaji, Analis Sarankan Wait And See

Secara umum analis menilai saham-saham properti memiliki peluang untuk kembali melanjutkan penguatan.

 Laju Penjualan Mobil Masih Melambat
| Kamis, 15 Mei 2025 | 07:45 WIB

Laju Penjualan Mobil Masih Melambat

Daru data Gaikindo, secara bulanan laju penjualan mobil pada April 2025 baik whole sale dan retail kompak turun

Menakar Potensi Simpanan Emas di Bank Jadi DPK, Menyusul Langkah AS Adopsi Basel III
| Kamis, 15 Mei 2025 | 07:43 WIB

Menakar Potensi Simpanan Emas di Bank Jadi DPK, Menyusul Langkah AS Adopsi Basel III

Bila emas bisa diperhitungkan sebagai Dana Pihak Ketiga (DPK), bank bisa menarik tambahan DPK dari orang-orang kaya. 

INDEKS BERITA

Terpopuler