Saham-Saham Yang Dijual Asing Masih Tetap Menarik

Selasa, 12 Maret 2019 | 06:17 WIB
Saham-Saham Yang Dijual Asing Masih Tetap Menarik
[]
Reporter: Yoliawan H | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Arus modal asing yang keluar dari pasar modal Indonesia belakangan cukup besar. Kondisi ini bisa dimanfaatkan investor domestik untuk masuk ke saham-saham berkapitalisasi besar dengan harga yang cukup murah atau buy on weakness.

Berdasarkan data RTI, selama seminggu terakhir, investor asing masih mencatatkan beli bersih Rp 1,67 triliun di semua pasar. Namun di pasar reguler, asing tercatat cukup banyak menarik dana hingga mencatat jual bersih sebesar Rp 2,48 triliun.

Arus asing yang keluar tercatat semakin besar pada perdagangan Jumat pekan lalu (8/3). Jual bersih asing mencapai Rp 609 miliar di semua pasar baik reguler, tunai dan pasar negosiasi.

Saham yang paling banyak dilego asing adalah saham kapitalisasi besar (big caps). Net sell di PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencapai Rp 541,19 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencapai Rp 393,53 miliar dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) sekitar Rp 387,99 miliar.

Di PT Astra International Tbk (ASII ), net sell mencapai Rp 320,48 miliar dan di PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 298,85 miliar. Managing Director Head of Equity Capital Market Samuel International Harry Su mengatakan, aksi jual asing masih lebih ke arah arus dana yang normal. Sebab, asing khawatir rupiah akan terus bergerak melemah.

Masuk usai Pemilu

Buat info, dalam sepekan, rupiah bergerak melemah ke level Rp 14.285 per dollar Amerika Serikat (AS). Rupiah sempat menguat ke Rp 14.120 dan melemah hingga mencapai Rp 14.310 per dollar AS pada pekan lalu. "Investor asing mungkin khawatir rupiah akan melemah ke depan," ujar Harry, kemarin.

Tapi investor domestik tak perlu cemas. Menurut Mino, Analis IndoPremier Sekuritas, arus keluar dana asing saat ini masih terhitung normal. Investor asing merespons sentimen global yang negatif.Menurut Mino, belum ada tanda-tanda investor asing mulai menarik dana dari emerging market, termasuk Indonesia.

"Mereka cenderung hati-hati menjelang momentum pemilihan presiden," ujar dia, Senin (11/3).Para analis meyakini aksi jual investor asing ini hanya bersifat sementara. Apabila pemilihan presiden berjalan lancar, maka investor asing berpotensi kembali masuk ke pasar modal Indonesia.

Meski begitu, efek keluarnya dana asing akan mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Indeks akan cenderung bergerak mendatar. Dalam lima minggu terakhir IHSG bergerak sideways di 6.360-6.580.

Harry menambahkan, bila asing kembali masuk, maka neraca dagang akan menguat. Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca dagang Januari 2019 defisit sebesar US$ 1,16 miliar. Kendati demikian, menurut Harry, kondisi seperti ini bisa dimanfaatkan sebagai momentum untuk masuk ke saham big caps yang mulai ditinggal oleh asing.

Adapun saham big caps pilihan Harry adalah GGRM dan BBCA.Sementara saham blue chip yang menjadi pilihan Mino adalah saham sektor perbankan seperti BMRI, BBNI, BBRI dan BBCA. Ia juga memilih saham konsumer seperti ICBP dan UNVR.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Dapen Harus Kerja Ekstra Keras Untuk Memupuk Aset
| Senin, 24 Februari 2025 | 05:50 WIB

Dapen Harus Kerja Ekstra Keras Untuk Memupuk Aset

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan aset industri dana pensiun (dapen) bisa tumbuh sebesar 9%-11% sepanjang tahun 2025. 

ASSA Mengebut Lini Bisnis Logistik pada Tahun Ini
| Senin, 24 Februari 2025 | 05:45 WIB

ASSA Mengebut Lini Bisnis Logistik pada Tahun Ini

Adi Sarana Armada (ASSA) mampu menjalani bisnis logistik dengan baik berkat keberadaan kendaraan yang melimpah.

Awal Pekan di Akhir Februari 2025, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Senin (24/2)
| Senin, 24 Februari 2025 | 05:42 WIB

Awal Pekan di Akhir Februari 2025, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Senin (24/2)

Jumat lalu asing membukukan aksi jual bersih alias net sell jumbo Rp 705,07 miliar. Akumulasi net sell asing  sepekan mencapai Rp 1,04 triliun.  

Menghadirkan Kesempatan Kerja Berkualitas
| Senin, 24 Februari 2025 | 05:15 WIB

Menghadirkan Kesempatan Kerja Berkualitas

Kebijakan hilirisasi harus disempurnakan dan diperluas, misalnya ke sektor pertanian, kehutanan dan perikanan.

Danantara Pendatang Baru di Panggung Ekonomi
| Senin, 24 Februari 2025 | 05:05 WIB

Danantara Pendatang Baru di Panggung Ekonomi

Masuk 10 besar SWF bermodal jumbo, Danantara diharapkan bisa menjadi game changer ekonomi Indonesia.

Pameran IIMS 2025 Bisa Menjadi Bahan Bakar Penggerak Bisnis Otomotif Tahun Ini
| Senin, 24 Februari 2025 | 04:32 WIB

Pameran IIMS 2025 Bisa Menjadi Bahan Bakar Penggerak Bisnis Otomotif Tahun Ini

Kendaraan konvensional tetap mendominasi penjualan IIMS 2025, kendati banyak mobil listrik baru yang diperkenalkan.

Trade Expo Indonesia Bidik Transaksi US$ 25 Miliar
| Senin, 24 Februari 2025 | 00:02 WIB

Trade Expo Indonesia Bidik Transaksi US$ 25 Miliar

Pameran Trade Expo Indonesia bakal digelar pada 15 Oktober sampai 19 Oktober 2025 di ICE BSD Tangerang.

Prabowo Tunjuk Rosan Jadi Nakhoda Danantara, Pandu & Dony Oskaria Jabat CIO & COO
| Minggu, 23 Februari 2025 | 15:01 WIB

Prabowo Tunjuk Rosan Jadi Nakhoda Danantara, Pandu & Dony Oskaria Jabat CIO & COO

Kabar yang masuk KONTAN, Menteri Investasi dan BKPM Rosan Roslani akan menjadi nakhoda BPI Danantara.

Nasib Pembudidaya eFishery di Ujung Tanduk, Gibran: Saya Tidak Menggelapkan Dana
| Minggu, 23 Februari 2025 | 14:12 WIB

Nasib Pembudidaya eFishery di Ujung Tanduk, Gibran: Saya Tidak Menggelapkan Dana

Co-Founder sekaligus CEO eFishery Gibran Huzaifah menyatakan tidak pernah menggelapkan dana eFishery sepeser pun.

Platform Mobkas Tangkap Peluang Pasar Kendaraan
| Minggu, 23 Februari 2025 | 14:00 WIB

Platform Mobkas Tangkap Peluang Pasar Kendaraan

Industri otomotif bergerilya tangkap pasar yang besar dari mobil bekas, melalui platform digital mereka tawarakan layanan mobil bekas.

INDEKS BERITA

Terpopuler