Saudi Aramco Berjanji Memprioritaskan Pemenuhan Kebutuhan Minyak Negeri Ini

Senin, 22 Maret 2021 | 17:48 WIB
Saudi Aramco Berjanji Memprioritaskan Pemenuhan Kebutuhan Minyak Negeri Ini
[ILUSTRASI. Presiden dan CEO of Saudi Aramco, Amin H. Nasser, saat konferensi pers di Plaza Conference Center di Dhahran, Arab Saudi, 3 November 2019. REUTERS/Hamad I Mohammed]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID -  BEIJING. Saudi Aramco menyatakan keamanan pasokan energi China merupakan prioritas tertingginya selama 50 tahun ke depan dan seterusnya. Sikap itu mempertimbangkan sumber energi baru dan energi yang sudah ada, berjalan secara paralel untuk beberapa waktu, demikian pernyataan Amin Nasser, CEO raksasa minyak dan gas dunia itu, dalam China Development Forum, Minggu (21/3).

Arab Saudi, yang merupakan negara pengekspor minyak terbesar di dunia, mempertahankan posisinya sebagai pemasok utama China dalam dua bulan pertama tahun ini. Mengutip data bea cukai China, volume ekspor ke China meningkat 2,1% menjadi 1,86 juta barel per hari (bph) di periode tersebut.

Kerajaan itu mengalahkan Rusia untuk mempertahankan peringkatnya sebagai pemasok minyak mentah teratas China pada tahun 2020. Kendati di periode tersebut, Arab Saudi melakukan pemotongan produksi yang belum pernah terjadi sebelumnya, sesuai dengan kesepakatan antara Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya untuk menyeimbangkan pasar global setelah permintaan anjlok selama pandemi Covid-19.

Baca Juga: Saudi Aramco kurangi belanja modal tahun ini setelah laba drop di tahun lalu

“Memastikan keamanan berkelanjutan dari kebutuhan energi China tetap menjadi prioritas tertinggi kami, tidak hanya untuk lima tahun ke depan tetapi untuk 50 tahun ke depan dan seterusnya,” tutur Nasser dalam video.

“Kami menghargai bahwa solusi energi berkelanjutan sangat penting untuk transisi energi global yang lebih cepat dan lancar. Namun, secara realistis, ini akan memakan waktu karena hanya ada sedikit alternatif selain minyak di banyak bidang.”

Dalam acara earning call, Minggu (21/3), Nasser mengatakan bahwa permintaan China saat ini sudah mendekati tingkat yang terjadi di masa pra-pandemi. Sementara permintaan dari Asia, khususnya Asia Timur, mengalami peningkatan yang kuat.

Selain menjadi pemasok utama bagi kebutuhan energi China, Nasser mengatakan, Aramco berada di posisi yang tepat untuk membantu China mencapai tujuan seratus tahun keduanya dalam transisi energi.

Presiden China Xi Jinping, September lalu, mengumumkan bahwa China akan meningkatkan emisi karbonnya sebelum tahun 2030 dan mencapai netralitas karbon pada tahun 2060. Janji yang diperkirakan akan menciptakan pergeseran tektonik di sektor energi dan manufakturnya.

Negara produsen minyak itu juga mengharapkan peluang untuk investasi lebih lanjut di proyek-proyek hilir untuk memenuhi kebutuhan China di sektor transportasi berat dan bahan kimia, serta pelumas dan bahan non-logam, kata Nasser.

Baca Juga: Saudi Aramco tetap bagi dividen sebesar Rp 72 triliun kendati laba merosot 44%

Dia menambahkan Aramco bekerja dengan universitas dan perusahaan di China dalam sistem dan teknologi bahan bakar mesin yang lebih bersih untuk mengubah minyak mentah menjadi bahan kimia dan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari sumber energi yang ada.

“Faktanya, kami memiliki ambisi yang lebih berani untuk memperluas dan mengintensifkan kolaborasi penelitian kami dengan China,” kata Nasser. Ia menambahkan bahwa kolaborasi tambahan kemungkinan besar terjadi pada apa yang disebut teknologi hidrogen biru, amonia, dan penangkapan karbon.

Para ahli dari lembaga penelitian China National Petroleum Corp (CNPC) memperkirakan bahwa permintaan minyak China akan dibatasi pada 730 juta ton pada sekitar tahun 2025, sesuai dengan janji iklim Xi.

Selanjutnya: SKK Migas: BP Indonesia berencana tambah investasi di Indonesia

 

Bagikan

Berita Terbaru

TINS Batal Masuk MSCI Efek Kebijakan BEI, Investor Gigit Jari tapi Analis Optimistis
| Jumat, 07 November 2025 | 06:17 WIB

TINS Batal Masuk MSCI Efek Kebijakan BEI, Investor Gigit Jari tapi Analis Optimistis

Meski batal masuk MSCI, TINS dinilai memiliki fundamental yang baik dan didukung sentimen harga komoditas timah.

Kinerja Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) Masih Tertekan Daya Beli
| Jumat, 07 November 2025 | 06:15 WIB

Kinerja Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) Masih Tertekan Daya Beli

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) berpotensi mendapat dorongan dari kenaikan konsumsi efek stimulus BLT di kuartal IV 2025

Arti Data Pertumbuhan
| Jumat, 07 November 2025 | 06:11 WIB

Arti Data Pertumbuhan

Pertumbuhan 5,04% bagus, tetapi kualitasnya belum menyentuh esensi pemerataan. Angka positif, tetapi belum sepenuhnya memperbaiki taraf hidup.

Siap-siap, Bank Kecil Akan Dipaksa Merger
| Jumat, 07 November 2025 | 06:10 WIB

Siap-siap, Bank Kecil Akan Dipaksa Merger

OJK berencana menjadikan bank umum di Indonesia hanya tersisa tiga kelompok. KBMI 1 dengan modal inti Rp 3 triliun-Rp 6 triliun akan dihilangkan​

Ini Sektor Penyerap Kredit dari Dana SAL Purbaya di Himbara
| Jumat, 07 November 2025 | 06:05 WIB

Ini Sektor Penyerap Kredit dari Dana SAL Purbaya di Himbara

Bank-bank milik Danantara terbilang sangat gesit menyalurkan penempatan dana SAL pemerintah sebesar Rp 200 triliun ke dalam kredit.​

Rupiah Masih Akan Sulit Terangkat pada Jumat (7/11)
| Jumat, 07 November 2025 | 06:00 WIB

Rupiah Masih Akan Sulit Terangkat pada Jumat (7/11)

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat tipis pasca terkoreksi dalam tiga hari terakhir

Ekspor Udang Kembali Naik Setelah Isu Radioaktif
| Jumat, 07 November 2025 | 05:35 WIB

Ekspor Udang Kembali Naik Setelah Isu Radioaktif

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat nilai ekspor udang hingga kuartal III 2025 tumbuh 16,3% secara tahunan.

BPKH Mengklaim Sudah Berkinerja Positif
| Jumat, 07 November 2025 | 05:20 WIB

BPKH Mengklaim Sudah Berkinerja Positif

Komnas Haji dan Umrah menyebutkan bahwa dana haji yang berjalan selama ini justru mengadopsi skema ponzi.

Kilang Balikpapan dan B50  Sumber Energi Tambahan
| Jumat, 07 November 2025 | 05:20 WIB

Kilang Balikpapan dan B50 Sumber Energi Tambahan

Pemerintah menargetkan penghentian impor solar mulai berlaku tahun depan berkat kilang Balikpapan dan B50.

Pabrik Petrokimia Lotte Chemical Indonesia Resmi Beroperasi
| Jumat, 07 November 2025 | 05:15 WIB

Pabrik Petrokimia Lotte Chemical Indonesia Resmi Beroperasi

Pabrik petrokimia Lotte Chemical bernilai US$ 4 miliar ini bakal memasuk sebanyak 70% produksi ke pasar dalam negeri.

INDEKS BERITA