Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - Kelas aset fixed income kerap menjadi pilihan investor dalam mendiversifikasi portofolio. Sebab, instrumen surat utang atawa obligasi menawarkan pendapatan tetap berupa bunga atawa kupon yang dibayar secara berkala. Namun, gejolak di pasar obligasi belakangan ini mungkin bikin investor ragu menempatkan dananya.
Wajar, bank sentral Amerika Serikat alias The Fed berniat mengerek suku bunga acuannya hingga tahun depan. Maka, Bank Indonesia berpeluang mengekor jejak yang sama. Awal Mei lalu, saat The Fed menaikkan suku bunga 50 basis poin, pasar surat utang negara (SUN) goyah. Harga obligasi melorot. Ini terefleksi pada yield SUN tenor 10 tahun yang naik hingga mencapai 7,4%, dari posisi awal tahun di 6,3%.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.