Sebut Harga Sudah Menarik, Gramercy Tingkatkan Eksposur di Obligasi Evergrande

Jumat, 01 Oktober 2021 | 13:11 WIB
Sebut Harga Sudah Menarik, Gramercy Tingkatkan Eksposur di Obligasi Evergrande
[ILUSTRASI. Mobil polisi terparkir di depan gedung Evergrande Center milik Evergrande Group di Shanghai, China, 24 September 2021. REUTERS/Aly Song]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Gramercy, Kamis (30/1), menyatakan telah meningkatkan posisinya dalam jumlah kecil di obligasi Evergrande Group karena obligasi terbitan konglomerasi China itu telah jatuh ke posisi yang menawarkan risiko/imbalan yang menarik.

Manajer investasi yang berspesialis di pasar negara berkembang itu mengatakan keputusan tersebut dibuat mengingat harga obligasi Evergrande turun menjadi setara 30 sen dolar, serta bagian terbesar dari aset non-inti berikut karakter bisnis Evergrande. 

Harga obligasi Evergrande berdenominasi dolar yang jatuh tempo sejak tahun depan hingga 2025 telah turun menjadi 26 atau 25 sen dolar, menurut data Refinitiv.

Baca Juga: Akibat krisis listrik, aktivitas pabrik China anjlok

Dengan memikul kewajiban sebesar US$ 305 miliar, grup usaha yang memiliki bisnis inti sebagai pengembang itu tengah berada di bawah tekanan likuiditas yang hebat. Pasar mencemaskan masalah yang membelit Evergrande akan menimbulkan efek domino ke sistem keuangan China, yang akan bergema ke seluruh dunia.

Gramercy tidak merinci eksposur yang dimilikinya di Evergrande saat ini. Tidak juga ada penjelasan tentang apakah perusahaan itu membeli obligasi Evergrande untuk pasar lokal atau obligasi untuk pasar global. 

Namun Gramercy menyatakan bahwa ada kemungkinan pertumbuhan China akan lebih buruk daripada konsesus pasar. Namun ekspektasi perusahaan itu, kinerja ekonomi China di masa depan tidak mengejutkan secara material. 

Baca Juga: Jatuh Tempo Pelunasan Kupon Terlewati, Saham-Saham Evergrande Berayun Liar

Posisinya di obligasi Evergrande diungkap Gramercy dalam outlook strategi untuk kuartal keempat tahun ini. Pernyataan Gramercy muncul selang beberapa hari setelah BlackRock, manajer aset terbesar di dunia, mengatakan akan kembali ke pasar ekuitas China secara bertahap, setelah menutup posisinya secara drastis. Blackrock mengambil keputusan itu dengan mempertimbangkan kemungkinan Beijing akan segera menggulirkan paket stimulus terbaru.

Sebagai bagian dari prospek kuartal keempat, Gramercy mengatakan masih lebih menyukai utang korporat di pasar negara berkembang daripada utang pemerintah, imbal hasil tinggi daripada peringkat investasi, dan hard currency dibanding valuta lokal.

Dalam catatan Kontan, Gramercy sempat tercatat sebagai kreditur yang berseteru dengan kelompok usaha Asia Pulp and Paper (APP). Setelah menempuh jalur hukum di tiga negara, Indonesia, Singapura dan Amerika Serikat, Gramercy dan APP berdamai pada tahun 2009.

Selanjutnya: Suhu di China dan Korea Selatan yang Lebih Dingin dari Biasanya, Mengungkit Harga LNG

 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Pemerintah Mulai Lelang Proyek IKN Tahap Kedua
| Selasa, 05 Agustus 2025 | 05:35 WIB

Pemerintah Mulai Lelang Proyek IKN Tahap Kedua

Pemerintah memulai melakukan lelang proyek konstruksi kawasan Legislatif dan Yudikatif di Ibu Kota Nusantara.

Benahi Kinerja, Wakita Karya (WSKT) dan Wijaya Karya (WIKA) Siap Divestasi Aset
| Selasa, 05 Agustus 2025 | 05:35 WIB

Benahi Kinerja, Wakita Karya (WSKT) dan Wijaya Karya (WIKA) Siap Divestasi Aset

Pelepasan aset membuka ruang bagi PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)  memperbaiki kinerja keuangannya. 

Persaingan Bisnis AMDK Semakin Basah
| Selasa, 05 Agustus 2025 | 05:20 WIB

Persaingan Bisnis AMDK Semakin Basah

Pelaku usaha menghadapi sejumlah tantangan, di antaranya kenaikan harga bahan baku kemasan dan biaya logistik yang berdampak pada beban produksi.

Emiten Siap Menyebar Dividen Interim
| Selasa, 05 Agustus 2025 | 05:15 WIB

Emiten Siap Menyebar Dividen Interim

Sejauh ini belum ada emiten big caps yang rajin membagikan dividen, mengumumkan pembagian dividen interim tahun buku 2025.​

Kilau Emas Topang Kinerja dan Ekspansi Emiten
| Selasa, 05 Agustus 2025 | 05:15 WIB

Kilau Emas Topang Kinerja dan Ekspansi Emiten

Sejumlah produsen emas dalam negeri melanjutkan ekspansi usaha setelah mencetak kinerja positif pada tahun ini.

Sebanyak 74% Emiten Meraup Laba di Semester I-2025
| Selasa, 05 Agustus 2025 | 05:05 WIB

Sebanyak 74% Emiten Meraup Laba di Semester I-2025

Hingga saat ini sudah ada 800 emiten yang telah mengirimkan laporan keuangan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode tengah tahun.

Beban Naik, Laba Emiten Asuransi Menurun
| Selasa, 05 Agustus 2025 | 05:05 WIB

Beban Naik, Laba Emiten Asuransi Menurun

Dari 14 emiten asuransi, delapan emiten masih membukukan penurunan laba bersih bahkan ada yang rugi bersihnya meningkat.

Saham BMRI Ngebut Usai Ganti Dirut
| Selasa, 05 Agustus 2025 | 05:00 WIB

Saham BMRI Ngebut Usai Ganti Dirut

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) resmi berganti nakhoda. Pemegang saham bank pelat merah ini menunjuk Riduan menjadi Direktur Utama 

Merdeka Battery (MBMA) Menerbitkan Obligasi Senilai Rp 1,94 Triliun
| Selasa, 05 Agustus 2025 | 03:30 WIB

Merdeka Battery (MBMA) Menerbitkan Obligasi Senilai Rp 1,94 Triliun

PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) akan menerbitkan obligasi berkelanjutan I Tahap II Tahun 2025 dengan jumlah pokok Rp 1,94 triliun. 

Strategi Elnusa (ELSA) Mengarungi Tantangan
| Selasa, 05 Agustus 2025 | 03:30 WIB

Strategi Elnusa (ELSA) Mengarungi Tantangan

Untuk menjawab tantangan industri migas dan mendukung transisi menuju energi bersih, manajemen Elnusa telah menyiapkan tujuh strategi utama.

INDEKS BERITA