Jatuh Tempo Pelunasan Kupon Terlewati, Saham-Saham Evergrande Berayun Liar

Kamis, 30 September 2021 | 12:32 WIB
Jatuh Tempo Pelunasan Kupon Terlewati, Saham-Saham Evergrande Berayun Liar
[ILUSTRASI. Evergrande Center milik Evergrande Group di Shanghai, China, 24 September 2021. REUTERS/Aly Song]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - HONG KONG/SHANGHAI. Saham Evergrande Group yang gagal melunasi kupon bunga obligasi dolar untuk kedua kalinya di pekan ini, berayun liar pada perdagangan Kamis (30/9). Selain kupon yang tertunggak, Evergrande memiliki kewajiban lain yang akan jatuh tempo bulan depan, senilai US$ 180 juta. 

Saham perseroan dibuka menguat tajam, naik 5,21% sebelum berbalik arah, dan merosot sebanyak 7,17%. Evergrande Property Services Group turun 4,2% sebelum memangkas kerugian menjadi 0,6%. Lalu, saham China Evergrande New Energy Vehicle Group menukik sebanyak 19,4%. Terakhir diperdagangkan turun 8,6%.

Seorang pemegang obligasi luar negeri, yang menolak disebutkan namanya karena sensitivitas masalah ini, mengatakan perusahaannya tidak menerima informasi dari Evergrande tentang pembayaran bunga obligasi semi-tahunan senilai $47,5 juta. Pembayaran kupon obligasi dolar 9,5% Maret 2024 itu jatuh tempo pada Kamis pagi di Asia.

Baca Juga: Menanti data China, bursa Asia bergerak bervariasi pada pagi ini (30/9)

Pembayaran kupon jatuh tempo pada 29 September. Tidak segera jelas apakah pembayaran masih dapat dilakukan selama jam-jam AS.

Dengan memikul total kewajiban hingga US$ 305 miliar, Evergrande memicu kekhawatiran pasar bahwa kegagalannya membayar utang akan berdampak ke sistem keuangan China, dan bergema di seluruh dunia. Kekhawatiran ini mereda setelah bank sentral China berjanji untuk melindungi pembeli rumah.

Pernah tercatat sebagai pengembang terlaris di China, Evergrande diperkirakan akan menjadi perusahaan yang menjalani restrukturisasi utang dengan nilai terbesar di China. Sejauh ini, Evergrande terlihat memprioritaskan kreditor domestik daripada pemegang obligasi luar negeri.

Unit bisnis inti grup itu, Hengda Real Estate Group, mengumumkan resolusi pembayaran kupon obligasi dalam negeri pada 23 September melalui “negosiasi pribadi.” Di bersamaan, Evergrande bungkam tentang kewajiban pembayaran luar negerinya.

Baca Juga: Bursa Asia bergerak mixed pada awal perdagangan hari ini (30/9)

“Terlepas dari bagaimana utang direstrukturisasi, pemegang saham Evergrande dan investor di luar negeri, obligasi korporasi berdenominasi USD akan menderita kerugian besar,” kata Jing Sima, kepala strategi China di BCA Research dalam sebuah catatan.

Evergrande, yang memiliki utang luar negeri hampir US$ 20 miliar, juga melewatkan pembayaran kupon obligasi dolar senilai US$ 83,5 juta pada Kamis lalu.

Pembayaran kupon 23 September dan 29 September memiliki masa tenggang 30 hari.

Perusahaan menghadapi tenggat waktu pembayaran kupon luar negeri sebesar 162,38 juta dolar dan pembayaran kupon dalam negeri sebesar 121,8 juta yuan, atau setara US$ 18,84 juta, pada 30 Oktober. 

Selanjutnya: Stok AS Meningkat, Pelemahan Harga Minyak Berlanjut

 

Bagikan

Berita Terbaru

Incar Dana Rp 2 Triliun dari Obligasi, Tower Bersama Catat Oversubscribed
| Jumat, 15 November 2024 | 08:42 WIB

Incar Dana Rp 2 Triliun dari Obligasi, Tower Bersama Catat Oversubscribed

Rasio lancar TBIG per September 2024 berada di angka 0,2x, turun dari periode sama tahun sebelumya yang sebesar 0,3x. 

Daya Beli Anjlok, Kinerja Industri Ritel Keok
| Jumat, 15 November 2024 | 07:55 WIB

Daya Beli Anjlok, Kinerja Industri Ritel Keok

Pelemahan industri ritel disebabkan oleh beberapa faktor ekonomi, termasuk tren deflasi yang terjadi selama lima bulan berturut-turut.

Pemerintah Menindak Penyelundupan Barang Senilai Rp 6,1 Triliun di Sepanjang 2024
| Jumat, 15 November 2024 | 07:29 WIB

Pemerintah Menindak Penyelundupan Barang Senilai Rp 6,1 Triliun di Sepanjang 2024

Pemerintahan Prabowo Subianto membentuk Desk Pencegahan dan Pemberantasan Penyelundupan di bawah koordinasi Kemenko Bidang Politik dan Keamanan.

Dilema Industri di Tengah Lonjakan Harga Kakao
| Jumat, 15 November 2024 | 07:20 WIB

Dilema Industri di Tengah Lonjakan Harga Kakao

Produsen makanan dan minuman fokus melakukan efisiensi dan pengetatan biaya operasional untuk mengantisipasi efek kenaikan harga kakao.

TOBA Divestasi Dua PLTU Senilai US$ 144 Juta
| Jumat, 15 November 2024 | 07:15 WIB

TOBA Divestasi Dua PLTU Senilai US$ 144 Juta

TOBA akan menjual seluruh saham  di PT Minahasa Cahaya Lestari (MCL) dan PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP).

Golden Flower (POLU) Ekspansi ke Bisnis Kecantikan dan Kesehatan
| Jumat, 15 November 2024 | 07:10 WIB

Golden Flower (POLU) Ekspansi ke Bisnis Kecantikan dan Kesehatan

POLU menggandeng Oracle Dermatology dari Korea Selatan.dan berupaya menghadirkan layanan dermatologi internasional di Indonesia.

Smelter Berhenti Produksi, Freeport Minta Relaksasi
| Jumat, 15 November 2024 | 07:00 WIB

Smelter Berhenti Produksi, Freeport Minta Relaksasi

PT Freeport Indonesia menghentikan aktivitas produksi smelter usai insiden kebakaran yang terjadi pada bulan Oktober 2024 silam.

Nataru Dongkrak Transaksi Uang Elektronik Kartu
| Jumat, 15 November 2024 | 06:45 WIB

Nataru Dongkrak Transaksi Uang Elektronik Kartu

Transaksi uang elektronik barbasis kartu diperkirakan akan semakin semarak akhir tahun ini, ditopang momentum libur Nataru

Badai PHK Katrol Klaim BP Jamsostek
| Jumat, 15 November 2024 | 06:40 WIB

Badai PHK Katrol Klaim BP Jamsostek

Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang masih marak terjadi tak hanya menghantui para pekerja.

Chandra Asri (TPIA) Akuisisi Empat Kapal Migas
| Jumat, 15 November 2024 | 06:30 WIB

Chandra Asri (TPIA) Akuisisi Empat Kapal Migas

Pengoperasian armada kapal ini menunjukkan komitmen TPIA dalam mendukung kebutuhan industri, serta mendorong pertumbuhan

INDEKS BERITA

Terpopuler